83 2014:67 menyatakan bahwa persepsi guru mengenai PTK dapat
mempengaruhi kemampuan guru untuk melakukan PTK sehingga jika guru memiliki persepsi bahwa PTK dapat menjadi beban bagi guru, PTK
membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan dana yang cukup besar, dan adanya persepsi diri sibuk maka persepsi-persepsi tersebut dapat
menyebabkan guru belum melakukan PTK.
2. Upaya yang Dilakukan Pihak Sekolah
Pembahasan mengenai upaya yang dilakukan pihak sekolah ini dibagi menjadi dua yakni upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mendorong
guru untuk melakukan PTK dan upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK.
a. Upaya untuk Mendorong Guru Melakukan PTK
Upaya pihak sekolah untuk mendorong guru melakukan PTK adalah dengan memberikan sosialisasi dan menginformasikan pentingnya
pelaksanaan PTK pada saat rapat dinas dan mengingatkan serta menggerakkan guru termasuk guru ekonomi agar bisa melakukan PTK.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah adalah dengan memaparkan peraturan–peraturan pemerintah terkait dengan salah satu
syarat untuk kenaikan pangkat pada PERMENPAN-RB No 16 Tahun 2009 dan Peraturan Mendiknas Bersama Kepala BKN Nomor 3 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kredit Guru. Kegiatan sosialisasi dilakukan kepala sekolah secara
berulang-ulang pada kegiatan rapat dinas yang diadakan pihak sekolah.
b. Upaya Mengatasi Kesulitan yang Dialami Guru untuk Melakukan PTK
Upaya pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru melakukan PTK adalah dengan menyediakan referensi berupa buku-buku
terkait dengan penelitian untuk guru dan menyediakan internet di ruang guru untuk mencari referensi terkait dengan kegiatan pembelajaran dan
PTK. Selain itu, pihak sekolah juga berencana untuk mengundang narasumber seorang guru yang sudah berkompeten untuk melakukan
84 PTK. Ada beberapa alasan pihak sekolah memilih guru sebagai
narasumber pada pelatihan tersebut yaitu dengan dilatih dan dibimbing oleh rekan guru dapat menggunakan bahasa yang sama sehingga lebih
mudah dimengerti oleh guru. Selain itu, menurut kepala sekolah dengan dibimbing oleh rekan guru secara psikologis dapat memberikan
kenyamanan karena dalam suasana yang akrab. Terdapat persamaan dan perbedaan antara kajian teoretik dan empirik
dengan temuan data penelitian mengenai upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mendorong dan mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk
melakukan PTK. Persamaan tersebut terletak pada upaya mendorong melakukan PTK. Pada penelitian yang dilakukan Anggraeni 2014:44
menyatakan bahwa upaya pihak sekolah dalam mendorong guru untuk melakukan PTK dapat dilakukan dengan
memberikan sosialisasi, menginformasikan dan mengingatkan serta menggerakkan guru agar bisa
melakukan PTK. Teori yang dikemukakan oleh Anggraeni 2014:44 tersebut sama dengan data temuan pada penelitian ini terkait dengan upaya
yang dilakukan pihak sekolah untuk mendorong guru melakukan PTK. Perbedaan antara kajian teoretik dan kajian empirik yang digunakan
dengan data temuan penelitian terletak pada upaya untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK. Pada penelitian yang dilakukan
Anggraeni 2014:45 menyatakan bahwa upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK
adalah dengan menyelenggarakan program PTK dengan didukung adanya kegiatan pelatihan komputer bagi guru-guru yang masih mengalami kesulitan
dalam mengoperasikan komputer, memberikan pelatihan pelaksanaan PTK, bimbingan penyusunan laporan penelitian dan penyediaan sarana buku-buku
penelitian. Sedangkan pada data temuan penelitian, langkah yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan
PTK adalah dengan menyediakan buku referensi terkait PTK dan memberikan fasilitas wifi yang dapat membantu guru mencari referensi
untuk menunjang kegiatan PTK serta berencana untuk melakukan pelatihan
85 dengan mengundang narasumber guru yang sudah berkompeten dalam
melakukan PTK. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi banyak faktor seperti fasilitas sekolah, situasi dan kondisi sekolah, serta cara kepala sekolah dalam
mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK.
3. Temuan Data Lainnya a. Kemampuan Guru dalam Mengidentifikasi Masalah