Bagi Sekolah a. Menambah Buku Referensi Penunjang Kegiatan PTK

99 Langkah lain yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk mendorong dan mengatasi kesulitan yang dialami guru melakukan PTK adalah dengan berdiskusi dengan kepala sekolah lain terkait upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mendorong dan mengatasi kesulitan yang dialami guru melakukan PTK. Adanya kegiatan diskusi tersebut dapat memberikan gambaran dan referensi serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi kepala sekolah untuk dapat lebih mendorong dan membantu mengatasi kesulitan yang dialami guru melakukan PTK.

c. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terkait dengan kegiatan

MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah Semua guru ekonomi tergabung dalam MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah. Setiap bulan guru memberikan laporan terkait dengan hal-hal yang dibahas pada MGMP Tingkat Sekolah. Pada kegiatan MGMP tersebut, guru dapat mengagendakan bimbingan rekan sejawat untuk melakukan PTK. Agar dapat mengetahui efektivitas dari kegiatan yang dilakukan maka dibutuhkan peran kepala sekolah untuk membina, mengontrol dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang ditulis dalam laporan bulanan MGMP tersebut. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk dapat mengetahui efektivitas dari kegiatan yang dilakukan oleh MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah dan diharapkan kepala sekolah dapat memberikan umpan balik untuk pelaksanaan kegiatan yang diagendakan secara lebih optimal.

3. Bagi Sekolah a. Menambah Buku Referensi Penunjang Kegiatan PTK

Salah satu upaya yang telah dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK adalah 100 dengan menyediakan buku referensi penunjang kegiatan PTK. Akan tetapi jumlah buku referensi tersebut jumlahnya masih terbatas sehingga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan guru yang akan melakukan PTK. Langkah yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menambah referensi sehingga dapat memenuhi kebutuhan guru yang akan melakukan PTK. Apabila pihak sekolah terkendala dengan dana terkait dengan pengadaan penambahan buku tersebut maka dapat mengajukan dana tersebut pada Dinas DIKPORA Kota Surakarta atau menganggarkan pada RAPBS. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk memenuhi dana pengadaan buku dapat juga dilakukan dengan mengadakan program swadana dari bapak ibu guru untuk pengadaan buku penunjang kegiatan PTK agar dapat memenuhi kebutuhan guru yang akan melakukan PTK.

b. Mengadakan Pelatihan dan Pembinaan PTK

Upaya lain yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi kesulitan yang dialami guru adalah dengan mengadakan pelatihan dan pembinaan PTK. Pengadaan kedua kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengundang narasumber eksternal misalnya dari LPMP atau dari lembaga pendidikan lainnya. Pihak sekolah juga dapat mengadakan pelatihan internal. Pada pelatihan internal pihak sekolah. dapat mengundang guru yang sudah berpengalaman dalam melakukan PTK sebagai narasumber pada pelatihan dan pembinaan yang dilakukan pihak sekolah. Terkait dengan pengadaan pelatihan dan pembinaan, pihak sekolah sedang berupaya untuk mengundang narasumber seorang guru yang sudah berpengalaman dalam melakukan PTK untuk melatih guru termasuk guru ekonomi melakukan PTK. Ada beberapa alasan pihak sekolah memilih guru sebagai narasumber yaitu dengan dilatih dan dibimbing oleh rekan guru dapat menggunakan bahasa yang sama sehingga lebih mudah dimengerti. Kemudian, menurut kepala sekolah 101 dengan dibimbing oleh rekan guru secara psikologis dapat memberikan kenyamanan karena dalam suasana yang akrab.

d. Menganggarkan Dana Penelitian

untuk Memotivasi Guru Melakukan PTK Langkah lain yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk mendorong dan mengatasi kesulitan yang dialami guru melakukan PTK adalah dengan menganggarkan dana penelitian bagi guru yang akan melakukan tindakan penelitian. Penganggarkan dana oleh pihak sekolah ini dapat dicantumkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah RKAS yang dibuat pada setiap tahun. Pemberian fasilitas dana penelitian harus dilakukan dengan mempertimbangkan alokasi dana yang tersedia. Jika dana yang ada cukup untuk memberikan fasilitas dana tersebut, diharapkan pihak sekolah dapat mengalokasikannya sebagai fasilitas dana penelitian guru. Adanya fasilitas dana penelitian diharapkan dapat mendorong dan membantu guru mengatasi kesulitan yang dialami untuk melakukan PTK.

e. Menjalin Kerjasama untuk Pengadaan PTK Kolaborasi

Adanya persepsi diri sibuk, PTK dapat membebani tugas seorang guru dan adanya hambatan usia untuk melakukan PTK dapat diatasi salah satunya dengan menjalin kerjasama untuk mengadakan PTK kolaborasi. Pihak sekolah dapat mengadakan kerjasama terkait dengan program PTK kolaborasi dengan bekerjasama dengan pihak internal maupun eksternal. Pihak internal dalam hal ini adalah guru yang sudah berpengalaman melakukan PTK untuk bekerjasama dengan guru yang masih mengalami kesulitan untuk melakukan PTK. Pada PTK kolaborasi dengan pihak internal pihak sekolah dapat membagi guru ke dalam kelompok kategori pengampu mata pelajaran yang sama. Pembagian ini didasarkan bahwa permasalahan yang dapat diangkat dalam PTK antarsatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya dapat berbeda. Misalnya antara mata pelajaran eksak dan 102 non eksak, permasalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran diantara kedua jenis mata pelajaran tersebut dapat saja berbeda sehingga akan lebih efektif jika pembagian PTK kolaborasi didasarkan pada mata pelajaran yang diampu. Langkah lain yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah dengan bekerjasama dengan pihak eksternal dalam mengadakan program PTK kolaborasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah kerjasama dengan kolaborator eksternal untuk mengadakan PTK kolaborasi. Kolaborator eksternal meliputi mahasiswa, dosen maupun praktisi dalam bidang pendidikan.

4. Bagi MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah a. Mengadakan Program PTK Kolaborasi