Bagi Guru a. Melakukan Refleksi pada Kegiatan Pembelajaran

93

b. Bagi Kepala Sekolah

Implikasi dari penelitian ini bagi kepala sekolah adalah dapat memberikan gambaran kepada kepala sekolah mengenai kesulitan yang dialami guru khususnya pada guru ekonomi untuk melakukan PTK dan diharapkan kepala sekolah mampu membantu mengatasi kesulitan yang dialami guru untuk melakukan PTK. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan dengan mengundang narasumber eksternal maupun internal untuk melatih guru-guru membuat PTK. Upaya lain yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan menambah bahan referensi berupa buku referensi terkait dengan pelaksanaan PTK.

c. Bagi MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah

Implikasi hasil penelitian ini bagi MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah adalah dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang masih dialami guru ekonomi untuk melakukan PTK. Implikasi lebih lanjut dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan masukan kepada MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan seperti bimbingan rekan sejawat ataupun mengadakan program PTK Kolaborasi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami guru ekonomi melakukan PTK.

C. Saran

Saran dalam penelitian ini diberikan kepada beberapa pihak yaitu:

1. Bagi Guru a. Melakukan Refleksi pada Kegiatan Pembelajaran

Guru dapat melakukan refleksi kegiatan pembelajaran terutama mengenai permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kegiatan refleksi tersebut dapat dilakukan dengan membuat catatan- catatan yang terkait dengan permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran. Adanya catatan tersebut dapat membantu guru menentukan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. 94 Selain itu, adanya catatan tersebut dapat menjadi referensi dan membantu guru untuk mengembangkannya dalam bentuk PTK. Hal ini dikarenakan catatan tersebut merupakan hasil tulisan guru berdasarkan pada pengalaman yang dialami dalam proses pembelajaran.

b. Meningkatkan Budaya Membaca Terutama Terkait dengan Buku Penunjang Kegiatan PTK

Salah satu penyebab guru belum melakukan ataupun melanjutkan penyusunan PTK adalah karena mengalami kesulitan pada penyusunan kajian teori dan kalimat ilmiah. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan memperbanyak membaca buku, jurnal, artikel ataupun referensi lainnya yang berkaitan dengan PTK. Guru dapat mengalokasikan sebagian waktunya untuk membaca referensi yang berkaitan dengan PTK. Pengalokasian tersebut diharapkan dilakukan secara rutin. Adanya pengalokasian waktu membaca yang rutin akan membentuk suatu kebiasaan yang akhirnya dapat membentuk suatu budaya membaca dalam diri guru. Adanya peningkatan budaya membaca dapat membantu guru untuk mengatasi kesulitan terutama pada penyusunan kajian teori dan kalimat ilmiah dalam penyusunan PTK.

c. Memperbanyak Mengikuti Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Melakukan PTK

Adanya pelatihan PTK yang belum optimal dapat menjadi salah satu penyebab guru belum melakukan PTK. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memperbanyak mengikuti pelatihan dan pembinaan melakukan PTK. Pada setiap kegiatan pelatihan dan pembinaan baik terkait dengan PTK maupun non PTK tidak ada yang sempurna karena pada setiap pelatihan dan pembinaan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan memperbanyak mengikuti kedua kegiatan tersebut, guru dapat mengevaluasi dan merefleksi hasil yang didapat dari pelatihan dan pembinaan yang terkait dengan PTK dan bisa menutupi kekurangan 95 atau kelemahan pada pelatihan dan pembinaan yang diikuti dengan mengikuti pelatihan dan pembinaan lainnya yang memiliki kualitas yang lebih baik.

d. Menumbuhkan Kesadaran Diri

Salah satu penyebab guru belum melakukan PTK dikarenakan adanya persepsi bahwa PTK dapat membebani tugas seorang guru. Penyebab tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan menumbuhkan kesadaran bahwa PTK merupakan kebutuhan guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dikarenakan melalui PTK guru dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran. Adanya identifikasi permasalahan tersebut diharapkan dapat membantu guru merumuskan solusi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan dan hasil belajar peserta didik. PTK tidak hanya dibutuhkan dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran saja tetapi juga dibutuhkan sebagai penunjang angka kredit dan jabatan fungsional guru. Hal ini dikarenakan PTK dapat berkontribusi pada peningkatan point PKB guru yang dapat berimplikasi pada angka kredit dan jabatan fungsional guru. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran guru sebagai tenaga pendidik dapat dilakukan dengan mengikuti workshop terkait kompetensi professional guru dan profesionalisme guru. Adanya tindakan mengikuti workshop tersebut diharapkan dapat membangun paradigma di dalam diri guru bahwa PTK sebenarnya tidak hanya digunakan untuk keperluan kenaikan pangkat saja, melainkan dapat juga digunakan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan hasil belajar peserta didik.

e. Berdiskusi dengan Rekan Sejawat yang Berpengalaman dalam PTK

96 Langkah yang dapat dilakukan guru selain mengikuti kegiatan pelatihan PTK adalah dengan diskusi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman melakukan PTK. Cara ini dapat dilakukan bagi guru yang terhambat dengan peraturan sekolah yang tidak mengizinkan mengikuti kegiatan workshop pada jam kerja walaupun guru sudah tidak mempunyai jam mengajar harus tetap ada di sekolah sampai jam kerja berakhir. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dapat melakukan diskusi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman melakukan PTK. Kelebihan berdiskusi dengan rekan sejawat yang sudah berpengalaman melakukan PTK bila dibandingkan dengan pelatihan eksternal adalah berdiskusi dengan rekan sejawat bersifat lebih fleksibel sehingga guru dapat benar-benar mengerti, apabila ada hal yang sekiranya belum jelas guru tidak segan untuk bertanya karena kepada rekannya sendiri. Kelebihan lain dengan berdiskusi dengan rekan sejawat adalah tidak dibatasi oleh waktu, hal ini berbeda ketika guru mengikuti pelatihan harus mengikuti jam yang tertera pada pelatihan tersebut. Jika berdiskusi dengan rekan sejawat guru dapat menentukan jam untuk berdiskusi secara lebih fleksibel.

f. Mengalokasikan Tunjangan Profesi untuk Keperluan Penelitian

Adanya persepsi bahwa PTK membutuhkan dana yang besar menjadi salah satu penyebab guru belum melakukan PTK. Persepsi ini sebenarnya dapat diatasi dengan menyisihkan atau mengalokasikan tunjangan profesi yang didapat untuk melakukan PTK. Tunjangan profesi guru diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik dan meningkatkan daya beli untuk keperluan kegiatan pembelajaran dan non pembelajaran. Implikasi lebih lanjut dari adanya pemberian tunjangan profesi guru adalah meningkatkan kesejahteraan guru sebagai tenaga pendidik. Salah satu cara untuk mencapai tujuan pemberian sertifikasi ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan tunjangan profesi untuk melakukan 97 PTK. Hal ini dikarenakan dengan adanya PTK guru mampu meningkatkan kompetensi professional yang akan berimplikasi pada peningkatan profesionalisme guru dan hasil belajar peserta didik.

g. Melakukan PTK Kolaborasi

Adanya persepsi diri sibuk dan PTK dapat menjadi beban bagi seorang guru sebenarnya dapat diatasi dengan melakukan PTK kolaborasi. PTK kolaborasi merupakan salah satu tipe PTK yang dilakukan secara bersama-sama dengan kolaborator seperti rekan guru, dosen, mahasiswa atau praktisi dalam bidang pendidikan. Adanya PTK kolaborasi ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak baik bagi guru maupun kolaborator. Hal ini dikarenakan dengan adanya PTK kolaborasi dapat meringankan tugas guru karena peran dan tanggungjawabnya dibagi dengan kolaborator. Keuntungan lain yang didapatkan oleh guru adalah hasil penelitian akan lebih objektif apabila dibandingkan melakukan PTK tanpa kolaborator. Manfaat melakukan PTK kolaborasi sebenarnya tidak hanya didapatkan oleh guru saja melainkan juga didapatkan oleh kolaborator. Hal ini dikarenakan dengan adanya PTK kolaborasi dapat membantu kolaborator meningkatkan pengetahuan, pengalaman meneliti dan dapat belajar dari pengalaman guru dalam mengajar, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran serta merumuskan solusi yang tepat atas permasalahan tersebut. PTK kolaborasi juga dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru yang ingin melakukan PTK namun terhambat usia. Adanya PTK kolaborasi ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak baik kepada guru yang terhambat usia dalam melakukan PTK maupun bagi kolaborator. Keuntungan yang didapatkan oleh kolaborator adalah dapat menyerap pengalaman yang dimiliki oleh guru. Guru lebih memahami permasalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran yang dijalankan dan guru senior mempunyai pengalaman yang lebih banyak termasuk cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang 98 terjadi di dalam proses pembelajaran. Keuntungan yang didapatkan oleh guru yang terhambat melakukan PTK adalah dengan adanya kolaborator ini dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih objektif dan membantu meringankan tugas, peran dan tanggungjawab guru terutama untuk mengolah data dan menyimpulkan data.

2. Bagi Kepala Sekolah a. Memberikan Arahan Kepada Guru tentang Tujuan Utama