3 Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari
materi tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang
mempengaruhi proses belajar dan tentunya hasil belajar siswa, yaitu faktor internal siswa, faktor eksternal siswa dan faktor pendekatan belajar. Faktor-
faktor tersebut saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Karenanya guru sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan siswa dalam proses
belajarnya, harus memperhatikan semua faktor ini, dan sebisa mungkin memanfaatkan hal-hal positif dan meminimalisir dampak negatif yang
ditimbulkan.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar dinyatakan sebagai kemampuan yang diperoleh individu setelah melalui kegiatan belajar Dimyati dan Mudjiono,2009:37. Meskipun
secara teoritis belajar menghasilkan perubahan tingkah laku, namun tidak semua perubahan tingkah laku individu dianggap hasil belajar. Menurut
Muhabbin Syah 2003:118, karakteristik hasil belajar yang diharapkan adalah: aPerubahan itu intensional; dilakukan dengan sengaja dan disadari,
bukan sebuah kebetulan; bPerubahan itu positif-aktif; positif artinya baik, bermanfaat dan sesuai dengan harapan dan aktif artinya tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi dengan usaha; cPerubahan itu efektif-fungsional; membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa.
Menurut Robert M. Gagne dalam Winkel,1989:72 hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal capability yang telah menjadi milik
pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu atau memberikan prestasi tertentu performance. Gagne mengemukakan lima
kategori besar dari kemampuan manusia berkenaan dengan hasil dari belajar yaitu: aInformasi verbal, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat
diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan ini diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa lisan atau tertulis;
bKeterampilan intelektual, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri menggunakan symbol-simbol guruf,
angka, kata, gambar dan gagasan-gagasan; cStrategi kognitif , yaitu suatu macam keterampiilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan
tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam teori belajar modern, strategi kognitif merupakan suatu proses control, yaitu suatu proses internal yang digunakan
siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberi perhatian, belajar, mengingat dan berpikir; dKeterampilan motoric, yaitu ciri khas dari
keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel; eSikap,
merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempangaruhi prilaku seseorang terhadap benda, kejadian atau makhluk hidup lainnya.
Dari uraian diatas, hasil belajar adalah semua perubahan tingkah laku yang intensional, positif-aktif dan efektif-fungsional, yang meliputi tiga aspek yakni
aspek kognitif meliputi pengetahuan atau kemampuan intelektual, aspek afektif sikap dan tindakan, dan aspek psikomotorik keterampilan siswa.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Muhibbin Syah 2003:151 pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Sedangkan menurut Hamzah B.Uno 2008:3 istilah motivasi berasal dari kata motif yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Motif ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah
lakunya, berupa ransangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Dikatakan juga bahwa motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Menurut Abin Syamsudin 2004:37, motivasi
merupakan suatu kekuatan atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu
baik disadari maupun tidak disadari. Siagian 2004:142 menyatakan bahwa berbagai hal yang bisaanya terkandung dalam definisi motivasi
adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan, dan insentif.
Maslow dalam Robert E. Slavin 2011:102-103 mengajukan teori tentang motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan
terendah yang ada dalam hirarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa
kebutuhan, prioritas kebutuhan ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan terendah itu terpenuhi, maka kebutuhan baru pun muncul.
Begitu seterusnya dengan urutan sebagai berikut: 1Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar dari manusia yang
antara lain meliputi kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, eksresi, keseimbangan hormonal, dsb. Contohnya, sulit bagi kita untuk
duduk dan belajar apabila rasa lapar, lelah dan kantuk berlebihan menyerang; 2Kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan akan rasa aman
meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut kehilangan
sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasanya terlihat jelas pada anak-anak, seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan akan rasa aman ini
biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal di lingkungan yang ramah dan hangat; 3Kebutuhan akan cinta dan kasih.
Fokus pada kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk
sosial akan merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual ;
4Kebutuhan akan diakui dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui
adalah kebutuhan untuk diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan
aktualisasi diri diartikan sebagai “keinginan untuk menjadi lebih dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun
yang mampu kita capai ; 5Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitannya dengan Tuhan
Dalam kegiatan belajar, motivasi dipandang sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat
tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan
belajar Sardiman A.M, 2005:73. Dari beberapa definisi tentang motivasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah dorongan untuk berbuat atau tidak berbuat. Peranannya bagi siswa adalah menumbuhkan gairah dan semangat untuk
belajar, yang selanjutnya menimbulkan kegiatan belajar. Siswa yang bermotivasi akan bersemangat melakukan kegiatan belajar.
2. Jenis Motivasi
Menurut Muhibbin Syah 2003:151, dalam perkembangannya, motivasi dibedakan menjadi dua,yaitu :