cenderung menghabiskan banyak waktu untuk menilai guru baru tersebut, dan membandingkannya dengan guru yang lain.
Wawancara dengan siswa nomor urut 19, menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan kuesioner. Hasil wawancara secara garis besar menunjukan
sikap dan motivasi belajar yang rendah, namun minat terhadap olahraga dan kegiatan ekstra kurikuler cukup tinggi. Menurut peneliti,
ketidaksesuaian ini disebabkan karena saat mengisi kuesioner, siswa terburu-buru. Siswa baru mengisi kuesioner 1 menit sebelum bel
pergantian pelajaran karena sebelumnya asyik mengobrol dengan teman semeja, walaupun sudah berkali-kali diingatkan oleh peneliti untuk
mengisinya. Akibatnya, besar kemungkinan siswa tidak mengisi sesuai kenyataan karena tidak punya waktu untuk berpikir.
Wawancara dengan siswa nomor urut 21 juga menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan kuesioner. Motivasi dan sikap belajar siswa berada di
tingkatan sedang. Hal ini dapat dilihat dari semangat siswa yang menurun jika akan ada ulangan, tidak suka mengulang pelajaran, dan tidak punya
waktu belajar tetap dan teratur, namun siswa mempunyai sikap yang positif akan matematika dan manfaat belajar matematika.
2. Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah dan Sikap Belajar Rendah,
namun Hasil Belajar Tinggi Tabel 4.17 Transkrip Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
1. Pernah terlambat ke sekolah gak?
Kenapa?? S15 : selama ini belum.
2. Kalau ada pelajaran matematika, semangat
gak berangkat sekolahnya? S15 : bisaa aja sih. Sama kayak hari-hari bisaa.
3. Adik suka gak sma pelajaran matematika?
Kenapa? Kalau gak suka, sukanya pelajaran apa?
S15 : untuk beberapa materi sih suka. Tapi untuk beberapa materi lainnya ribet jadi gak
terlalu suka. Paling sukanya sama mata pelajaran seni budaya sama bahasa Inggris.
Sama olahraga juga
4. Kesulitan adik selama belajar matematika
apa aja? S15 : guru kadang jelasinnya kecepatan, terus
kadang susah aja dimengertinya. 5.
Pendapat adek tentang guru matematika gimana? Enak gak ngajarnya?
S15 : ngajarnya cepat banget. Kalau ada matematika males banget.
6. Adik pengennya guru ngajarnya gimana?
S15 : ngasih catatan sama contoh soalnya lengkap, latihan soalnya juga lebih banyak.
Terus kalau misalnya salah kan gurunya kadang marahin, aku pengennya kalau salah tu dikasih
tau aja cara yang benar.
7. Penjelasan guru dicatet lengkap gak?
S15 : iya. 8.
Kalau lagi serius ikut pelajaran tapi teman ganggu, misalnya ajak ngobrol, reaksi adik
gimana? Ditegur apa didiemin aja? S15 : kalau lagi mood belajar sih bisaanya
didiemin aja. Tapi kadang juga kalau misalnya lagi bosan atau gak ngerti, bisaanya ikut
ngobrol.
9. Kalau lagi bosan ikut pelajaran
matematika, adik ngapain di kelas, selama pembelajaran tu?
S15 : itu tadi. Kalau ada teman ngobrol aku ikut ngobrol
10. Pulang sekolah bisaanya adik langsung ke
rumah apa pernah kemana dulu gitu? S15 : langsung ke rumah.
11. Ada waktu tidur siang gak? Diwajibkan
gak? S15 : Ada. Gak wajib.
12. Di rumah adik punya waktu belajar khusus
gak? Bisaanya berapa jam? S15 : ada. Bisaanya 1 jam doang.
13. Suka ngulang kembali pelajaran di rumah
gak? Baca-baca lagi catatan gitu, sering gak?
S15 : bisaanya gak, soalnya langsung belajar materi yang baru. Sama belajar yang belum
mengerti. 14.
Kalau lagi belajar, sukanya suasananya gimana? Sambil dengarin musik apa
gimana gitu? Apa pengennya suasananya tenang?
S15 : gak harus hening banget sih. Bisaanya kalau belajar sambil dengarin musik.
15. Kalau ada PR, langsung dikerjakan
sepulang sekolah apa gimana? Dikerjkan sendiri apa ada yang bantuin?
S15 : gak. Tunggu pas mood. 16.
Kalau lagi belajar di rumah terus ada kesulitan itu, nanya apa dibiarkan aja?
S15 : bisaanya nanya. Kalau nggak ke eyang, ke kakak. Kalau nggak, nyoba nyari ke internet.
17. Papa mama suka ingatin buat belajar gak?
S15 : bisaanya gak. Jarang. 18.
Kalau di rumah belajarnya dimana? Di kamar apa dimana? Kalau dikamar ada
meja belajar gak? S15 : di perpustakaan. Di rumah ada
perpustakaan. 19.
Kamu punya berapa buku cetak matematika? Hanya yang dari sekolah apa
ada yang lain juga? S15 : 1 aja. Yang dari sekolah.
20. Lingkungan rumah ade gimana? Tenang
apa gaduh? S15 : tenang sih
21. Kalau ada ulangan apa ujian, persiapannya
gimana? S15 : bisaanya buat ringkasan soalnya bantuin
hapalinnya lebih gampang pake tulis dulu, baru dihapal.
22. Puas gak sma hasil ulangan apa ujian?
S15 : belum puas. 23.
Hasil ulangan dikasi ke papa mama gak? S15 : iya sih. Kalau bagus ya ikut senang gitu.
Reaksinya kalau nilainya jelek gimana? Kalau bagus gimana?
Kalau nilainya jelek yah bisaa aja, suruh belajar lagi.
24. Papa mama suka nanya gak? Ada ulangan
gak dek? Ada PR gak dek? S15 : sering sih.
25. Orang tua menuntut nilai harus bagus apa
gimana? S15 : gak juga sih. Tapi aku berusaha aja biar
nilaiku tinggi. Tetap belajar walaupun gak suka. Karena kalau nilaiku jelek, aku bakal malu sama
teman-teman. Terus kalau nilaiku bagus, bakal bikin papa mama bangga punya anak kayak aku
ini
26. Kalao dapat nilai raport bagus, dikasih
hadiah gak? S15 : gak
27. Adik sering sakit gak? seringnya sakit
apa? S15 : gak sering. Paling pusing aja.
28. Adik lebih suka di rumah aja apa lebih
suka keluar jalan-jalan? Sukanya sama teman apa keluarga?
S15 : di rumah aja. 29.
Sering kumpul sama teman gak, janjian jalan kemana gitu?
S15 : pernah sih. Tapi kadang aja. 30.
Adek ikut eskul apa? Kenapa pilih itu? S15 : eskulnya Cheers biar lentur terus lebih
aktif. 31.
Cita-cita adik apa? S15 : Chef mungkin.
32. Menurut ade, matematika nanti dipake gak
di sesuai cita-cita adik itu? S15 : paling cuma buat kayak nakar bahan gitu.
Tapi kan ada timbangan canggih-canggih sekarang, jadi gak perlu-perlu amat.
33. Papa mama pengennya adik kerjanya nanti
apa? Apa bebas aja mau pilih kerja apa? S15 : gak. Terserah aku aja.
Siswa ini menunjukan hasil yang sama, baik saat pengisian kuesioner, maupun wawancara. Dari wawancara dapat dilihat bahwa motivasi dan
sikap belajar siswa memanglah rendah. Hal ini dapat dilihat dari pendapatnya yang mengatakan bahwa matematika tidak terlalu berguna
untuk masa depannya dan cita-citanya. Siswa juga tidak menyukai materi yang sukar dan cara mengajar guru yang menurutnya terlalu cepat. Selain
itu, siswa tidak memiliki minat terhadap matematika. Nilai siswa yang tinggi sepertinya dipengaruhi oleh keinginan untuk
memperoleh penghargaan dari orang lain, yaitu teman dan orang tua. Keinginan untuk memperoleh penghargaan ini sebenarnya masuk kedalam
tahap-tahap terbentuknya motivasi seperti yang dikatakan oleh Maslow.
Namun seperti yang telah dibahas, ada 4 tingkatan motivasi dan siswa ini hanya memenuhi dua tingkatan saja, sehingga tidak cukup kuat untuk
menimbulkan motivasi.
3. Siswa dengan Sikap Belajar Tinggi, namun Hasil Belajar Rendah
Tabel 4.18 Transkrip Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
1. Adik suka gak sama matematika?
Alasannya apa? S5 : Lumayan. Gak sukanya ya pas materi yang
sulit dimengerti. Selama ini yang paling sulit aljabarnya.
2. Menurut adik, matematika penting gak
diajarkan di sekolah? S5 : Penting. Ya bakal dipakai sampai besar,
sampai kita jadi orang tua ya masih dipakai. Buat kerjaan juga dipakai.
3. Menurut adik, materi matematika yang
sulit-sulit perlu diajarkan dan dipelajari di sekolah gak?
S5 : Perlu mbak. 4.
Pendapat adik tentang guru matematika gimana?
S5 : Ya seru. Kalau guru yang PPL bercandanya kadang-kadang tapi seriusnya juga agak banyak
juga. Bu Peni ngajarnya udah memuaskan, kalau ada yang slah mesti ditengok, nunggu sampai
benar semua anak-anaknya.
5. Apa saja kekurangan sama kelebihan guru
matematika? S5 : Kelebihannya gimana ya. Jarang ada PR.
Kalau galak gak galak banget. Perhatian kalau ada yang belum ngerti. Kalau satu soal dikasih
mesti nanti anaknya nanti dilihat semua, ada yang salah apa gak. Kalau yang salah nanti
dibenarin.
6. Adik pengen guru matematika itu
ngajarnya gimana? S5 : Santai, serius tapi seru. Jangan serius-serius
amat. 7.
Adik suka gak sama suasana kelas saat pembelajaran matematika?
S5 : Suka, karena bisa bercanda tapi juga bisa serius.
8. Adik pengen suasan kelas saat
pembelajaran gimana? S5 : Yang seru itu, yng gak serius-serius amat.
9. Kalau lagi serius dengar pelajaran, lalu ada
teman yang berisik atau ajak ngobrol, reaksinya gimana?
S5 : Cuek aja. Gak ngaruh juga. 10.
Kalau lagi bosan ikut pelajaran matematika, adik ngapain di kelas, selama
pembelajaran tu? S5 : Ngelamun. Kalau gak ngelamun ya
ngomong-ngomong sama teman. 11.
Menurut adik, nilai matematikanya selama ini sudah memuaskan belum?
S5 : Belum. 12. Adik paling suka sama mata pelajaran apa? S5 : aku suka banget sama kesenian. Seni musik
atau seni budaya. Kalau sama mata pelajaran lain, kalau pas materi mudah lumayan suka, tapi
pas mulai sulit materinya udah gak suka lagi. 13. Cita-citanya mau jadi apa?
S5 : mau jadi seniman. Mau belajar musik, mau punya tempat les musik.
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa siswa memiliki sikap belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungannya yang menyukai
suatu pelajaran hanya saat materinya mudah, termasuk matematika. Dapat dilihat pula bahwa sikap siswa selama proses pembelajaran juga negatif.
Siswa tidak menyukai pekerjaan rumah, melamun dan mengobrol dengan teman saat bosan mengikuti pelajaran, dan tidak peduli terhadap
kegaduhan di kelas. Hal ini bertentangan dengan skor koesioner sikap yang menunjukan hasil sangat tinggi.
4. Siswa dengan Sikap Belajar Rendah, namun Hasil Belajar Tinggi
Tabel 4.19 Transkrip Wawancara Siswa
No Pertanyaan
Jawaban Siswa
1. Adik suka gak sama
matematika? Alasannya apa? S16 : suka tergantung gurunya. Pas sama Bu Peni agak
suka. Kalau Bu PPL jadi gak suka matematika. Soalnya kalau sama Bu Peni anak-anakbisa pada diem kalau
ditegur. Kalau Bu PPL ramai banget kelasnya.
2. Menurut adik, matematika
penting gak diajarkan di sekolah?
S16 : Penting. Soalnya dipakai untuk UN, di masa depan juga dipakai.
3. Menurut adik, materi
matematika yang sulit-sulit perlu diajarkan dan dipelajari di
sekolah gak? S16 : Perlu. Alasannya apa yah? Itu dipakai di masa depan
juga itu. Aku gak tau apa, tapi nanti mesti dipakai.
4. Pendapat adik tentang guru
matematika gimana? S16 : Bu Peni suka. Tapi gak suka guru BK soalnya
gurunya kurang tegas, jadi rame. Pas diajar Bu Peni lumayan enak,bisa pada diam kalau
ditegur, ya kalau misalnya ngajar masuk ke otak. Jadi memuaskan.
5. Apa saja kekurangan sama
kelebihan guru matematika? S16 : Kekurangannya kadang pas ngajar tu, rame, anak-
anaknya gak takut sama guru. Jadi pada gak bisa diam. Tapi Cuma kadang aja itu. Itu kekurangannya. Kalau
kelebihannya Bu Peni kalau ngajar bisa masuk. Kalau Bu yang PPL dikit aja masuknya.