Penjumlahan bentuk aljabar Perkalian bentuk aljabar
2 Invers Perkalian
Perhatikan perkalian berikut :
‘Tiga kali dua sama dengan berapa, jawabannya enam’. Ini adalah masalah perkalian.
Jika yang dicari adalah 2 maka pertanyaan yang dapat diajukan adalah tiga kali berapa sama dengan enam? Tapi kalimat ini tidak
lazim atau tidak matematis, sehingga dapat ditulis enam bagi tiga sama dengan berapa? Kalimat terakhir ini disebut invers
perkalian, atau pembagian. Hasil pembagian dua bentuk aljabar dapat diperoleh dengan
menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang
dan penyebutnya.
Contoh : =
= Untuk memahami sifat-sifat operasi pembagian pada bentuk
aljabar, harus diingat kembali sifat operasi perkalian. Sifat operasi perkalian yang pertama adalah sifat komutatif. Apakah pada
pembagian juga berlaku sifat komutatif ? Perhatikan contoh soal berikut :
Ternyata pada operasi pembagian, tidak berlaku sifat komutatif. Bagaimana dengan sifat asosiatif ? Perhatikan contoh soal berikut:
Ternyata pada operasi pembagian juga tidak berlaku sifat asosiatif. Lalu bagaimana dengan sifat distributif pembagian terhadap
penjumlahan dan pengurangan ? Perhatikan contoh berikut :
Ternyata .
Jadi pada pembagian tidak berlaku sifat distributif pembagian terhadap pengurangan.
Ternyata Jadi pada pembagian tidak berlaku sifat distributif pembagian
terhadap penjumlahan. Bentuk dasar pembagian adalah :
Salah satu cara pembagian polinom adalah dengan pembagian bersusun. Syarat pembagian suku bentuk aljabar adalah, derajat
tertinggi variabel yang dibagi sama atau lebih tinggi dari derajat tertinggi pembagi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyusun polinom berturut-turut, dari suku dengan derajat tertinggi ke suku dengan derajat terendah. Selanjutnya jika ada
yang kosong, diberi senggang. Perhatikan contoh soal berikut :
dengan menggunakan pembagian bersusun, proses pembagian dapat dilakukan sebagai berikut :