b. Statistik
Tabel 4.10 Statistik Data Motivasi Belajar Statistik
Data
Skor tertinggi 99
Skor terendah 32
Jangkauan data 67
Mean 67.25
Median 69.5
Modus -
Simpangan baku 21.14
Interkuartil 38
c. Histogram
Untuk menyajikan data dalam bentuk visual diperlukan pengelompokan data. Data dikelompokan dalam 5 interval, sehingga
diperlukan hal-hal berikut : A= Skor Tertinggi = 99
B= Skor Terendah = 32 C= Panjang Interval =
Tabel 4.11 Kategori Kriteria
Rentang Kategori
I 32
≤ x ≤ 45 Sangat Rendah
II 46
≤ x ≤ 59 Rendah
III 60
≤ x ≤ 73 Sedang
IV 74
≤ x ≤ 87 Tinggi
V 88
≤ x ≤ 101 Sangat Tinggi
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar n = 32 Interval
Turus ƒ
Batas Bawah
Batas Atas
Titik Tengah
ƒk
32 - 45 ||||| |
6 31.5
45.5 38.5
6
2 4
6 8
10 12
14
32 - 45 46 - 59
60 - 73 74 - 87
88 - 101
46 - 59 ||||| ||
7 45.5
59.5 52.5
13 60 - 73
||||| 5
59.5 73.5
66.5 18
74 - 87 ||||| |||
8 73.5
87.5 80.5
26 88 - 101
||||| | 6
87.5 101.5
94.5 32
Gambar 4.3 Histogram Tes Hasil Belajar
Histogram tes hasil belajar siswa di atas menunjukan bahwa data tersebar hampir merata di setiap kategori. Jumlah siswa paling banyak
ada pada kriteria tinggi dan jumlah siswa paling sedikit ada di kategori sedang.
4. Pengelompokan Siswa
Tabel 4.13 Kelompok Siswa Berdasarkan Motivasi dan Tes Hasil Belajar
Motivasi rendah Motivasi tinggi
Hasil belajar rendah S9, S19, S21
Hasil belajar tinggi S15
x y
Rentang Skor Kuesioner Ju
m lah
S isw
a
Tabel 4.14 Kelompok Siswa Berdasarkan Sikap dan Tes Hasil Belajar
Sikap rendah Sikap tinggi
Hasil belajar rendah S5, S9, S19, S21
Hasil belajar tinggi S15, S16
C. Inferensi
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, baik antara motivasi belajar dengan hasil belajar, maupun sikap dengan hasil belajar, maka diperlukan uji
korelasi dan uji regresi. Syarat untuk melakukan uji regresi adalah masing-masih variable harus
berdistribusi normal. Oleh karena itu, inferensi diawali dengan uji normalitas atau uji syarat.
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa
Hipotesis : Data Motivasi Belajar Berdistribusi Normal
: Data Motivasi Belajar Tidak Berdistribusi Normal Taraf Signifikasi α = 0,05
Daerah Penolakan : ditolak apabila
Statistik = 0.1186
= 0.236 pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 32
Kesimpulan : Karena
maka diterima,
sehingga data motivasi belajar siswa berdistribusi normal. Tabel Perhitungan terdapat pada Lampiran D.2
b. Uji Normalitas Data Sikap Belajar Siswa
Hipotesis : Data Sikap Belajar Berdistribusi Normal
: Data Sikap Belajar Tidak Berdistribusi Normal Taraf Signifikasi α = 0,05
Daerah Penolakan : ditolak apabila
Statistik = 0.1516
= 0.236 pada taraf signifikasi 0.05 dan n = 32 Kesimpulan :
Karena = 0.1516
maka diterima, sehingga
data sikap belajar siswa berdistribusi normal. Tabel Perhitungan terdapat pada Lampiran D.3
c. Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar Siswa
Hipotesis = Data Tes Hasil Belajar Berdistribusi Normal
= Data Tes Hasil Belajar Tidak Berdistribusi Normal Taraf
Signifikasi α = 0,05 Daerah Penolakan :
ditolak apabila