34
4. Langkah-langkah Persiapan Bimbingan Klasikal
Langkah-langkah persiapan
bimbingan klasikal
menurut Kemendikbud2016 sebagai berikut:
a. Persiapan
1 Mengajukan masuk kelas 2 jam setiap kelasminggu untuk
ditetapkan pimpinan sekolah sesuai kalender akademik sekolah. 2
Mempersiapkan topik materi bimbingan klasikal yang dirumuskan berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian Siswa SKKPD
Ditjen PMPTK, 2007 terkait masalah yang dihadapi siswakonseli yang diakses menggunakan AUM atau DCM dan instrumen lainnya
yang relevan. 3
Menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan sistematika yang disajikan dalam format RPL.
4 Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan
klasikal yang akan diberikan. b.
Pelaksanaan 1
Melaksanakan layanan bimbingan klasikal sesuai jadwal dan materi yang telah dirancang.
2 Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan
klasikal yang telah diberikan. 3
Mencatat peristiwa dan atau hal-hal yang perlu perbaikan dan atau tindak lanjut setelah layanan bimbingan klasikal dilaksanakan.
c. Evaluasi dan tindak lanjut
35
1 Melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal.
2 Melakukan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal yang telah
diberikan. 5.
Strategi Teknik Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
Romlah 2001 memaparkan bahwa strategi atau teknik bimbingan klasikal digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai. Untuk mendukung tujuan dari pemberian layanan bimbingan, maka diperlukan adanya strategi, antara lain:
a. Pemberian Informasi
Pemberian informasi juga disebut sebagai metode ceramah. Pemberian informasi merupakan penjelasan yang disampaikan oleh
pembicara kepada pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Keuntungan dari teknik ini ialah dapat melayani banyak orang, efisiensi waktu, tidak banyak memerlukan fasilitas, dan mudah dilakukan. Akan
tetapi, teknik ini juga memiliki kelemahan yaitu, sering dilakukan secara monolog, pendengar menjadi kurang aktif, dan menuntut
keterampilan bicara yang baik dari pembicara agar menarik.
b. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan percakapan yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih dengan tujuan memecahkan suatu masalah tertentu.
36
Melalui diskusi kelompok, seseorang dapat mengembangkan potensi dalam diri, mengembangkan kesadaran diri, dan mengembangkan
pandangan baru terkait hubungan antar manusia. c.
Pemecahan Masalah Pemecahan masalah mengajarkan seseorang untuk mencari solusi
yang tepat dari suatu permasalahanmelalui langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1 Mengidentifikasi dan merumuskan masalah,
2 Mencari sumber dan sebab-sebab masalah,
3 Mencari alternatif pemecahan masalah,
4 Menguji setiap alternatif pemecahan masalah,
5 Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan,
6 Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai.
d. Bermain Peran
Bennett Romlah, 2001 menjelaskan bahwa bermain peran bermanfaat mengembangkan keterampilan dan dapat mempelajari
hubungan antar manusia dengan cara memerankan situasi yang sesuai dengan kehidupan nyata. Terdapat dua macam bermain peran yakni
sosiodrama dan psikodrama. Sosiodrama merupakan permainan peranan yang ditunjukkan untuk memecahkan masalah sosial. Pemeran
diberi kesempatan untuk menghayati situasi masalah yang terjadi, kemudian diadakan diskusi untuk mendapatkan solusinya.
37
Sedangkan psikodrama merupakan proses bermain peran yang dilakukan seseorang guna mengurangi konflik atau ketegangan dalam
dirinya psikis. Melalui psikodrama, seseorang dapat memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menilik
kebutuhan-kebutuhan pribadi serta menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialami.
e. Permainan Simulasi Simulation Games
Permaian simulasi bertujuan untuk membantu seseorang untuk dapat merefleksikan situasi-situasi yang nyata. Simulasi permainan
dilakukan dengan cara bermain peran dan diskusi terkait situasi nyata yang menjadi topik bahasan.
f. Home Room
Home Room merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk membahas hal-hal yang diperlukan. Kegiatan ini hendaknya dilakukan di luar jam mata pelajaran agar dapat menciptakan situasi-
situasi yang lebih nyaman, bebas, menyenangkan sehingga murid dapat mengungkapkan pikiran dan perasaanya seperti di rumah. Kegiatan ini
berisi tanya jawab, diskusi pendapat, perencanaan kegiatan dan sebagainya.
g. Karyawisata
38
Karyawisata merupakan program belajar di luar sekolah guna mendapatkan informasi terkait hal-hal yang diperlukan dan memahami
situasi konkrit yang ada di lingkungan sekitarnya. Tujuan program ini agar siswa dapat memperoleh penyesuaian diri dengan kelompok,
mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, serta mencipatkan kerja sama dan tanggung jawab pada diri siswa.
h. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupakan usaha untuk membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasi mata pelajaran tertentu,
terutama yang tidak dapat diatasi secara klasikal. i.
Organisasi Siswa atau Kegiatan Kelompok Organisasi siswa atau kegiatan kelompok merupakan salah satu
cara untuk memberikan bimbingan secara klasikal. Melalui kegiatan ini, banyak ditemui permasalahan yang kerap terjadi di dalam kelompok.
Dari kegiatan ini, siswa akan dibimbing untuk memahami dan mengenal berbagai aspek kehidupan, permasalahan-permasalahan yang
dihadapi dalam kelompok, mengembangkan kemampuan untuk memimpin, memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri serta
menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan kelompok.
E. HakikatExperiential Learning