12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat karakter peduli sosial, hakikat bimbingan klasikal, dan hakikatexperiential learning.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Karakter
Menurut Prayitno Manullang 2011, karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi
penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Karakter pribadi seseorang terbentuk berdasarkan pada kaidah agama, ilmu dan
teknologi, hukum, adat dan kebiasaan yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Ki Hadjar Dewantara Zubaedi, 2011 mengartikan karakter sama dengan watak yang terbentuk dari karakter biologisdan dipengaruhi oleh
unsur pendidikan yang diterima. Perpaduan antara karakter biologis dan unsur pendidikan tersebut menghasilkan kualitas manusia yang halus budi
dan jiwa, berpikir secara logis, kecekatan raga dan memiliki kesadaran akan kekurangan dan kelebihan dirinya. Karakter yang dihasilkan dapat
menetap dan menjadi kekhasan bagi setiap individu. Suyanto Zubaedi, 2011:11 mengartikan karakter adalah cara
berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam hal ini, karakter sangat mempengaruhi seseorang dalam berbagai aspek kehidupan.
13
Suparno 2015: 29 mendefinisikan karakter sebagai nilai-nilai dan sikap hidup setiap orang yang bersifat positif yang dapat mempengaruhi
tingkah laku, cara berpikir dan bertindak hingga akhirnya menjadi tabiat dalam hidupnya. Karakter sifatnya akan menetap apabila terus
dikembangkan, maka dari itu nilai karakter yang khas dapat menjadi pendorong bagi setiap individu untuk menginternalisasikan nilai karakter
itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa karakter sudah dimiliki oleh setiap
individu sejak lahir. Karakter akan semakin berkembang dan menetap apabila terdapat perpaduan antara karakter biologis denganpendidikan
yang diterima oleh setiap individu. Karakter khas yang dimiliki oleh setiap individu menjadi pendorong untuk menginternalisasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Internasilasi nilai karakter tersebut ditunjukkan oleh individu dengan cara berpikir logis, halus budi dan jiwa dalam
menghadapi situasi, kecekatan raga dan memiliki kesadaran akan dirinya sendiri.
2. Pengertian Pendidikan Karakter