60
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini untuk meningkatkan karakter peduli sosial pada siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun
ajaran 20152016 melalui laynan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Peningkatan karakter peduli sosial
pada siswa diukur melalui capaian rata-rata skor tes dan skala penilaian diri sebagai berikut:
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan
No Indikator
Rata-rata Skor Siswa
1. Pre Test
59,33 2.
Post Test 64,75
3. Pra Siklus
51,00 4.
Siklus 1 50,60
5. Siklus 2
51,50 6.
Siklus 3 51,38
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal utama yang sangat mempengaruhi kualitas
penelitian. Melalui pengumpulan data, peneliti dapat mengetahui situasi dari subjek penelitian.
Data-data yang dikumpulkan adalah tes karakter peduli sosial, skala penilaian diri siswa tentang karakter peduli sosial dan validasi
siswa. Pemberian tes karakter peduli sosial dilakukan di awal sebelum
61
dan sesudah implementasi. Tes ini berupa pilihan ganda yang mengacu pada karakter peduli sosial yang ditingkatkan melalui layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan experiential learning. Skala penilaian diri siswa diberikan tiga kali setiap akhir sesi pertemuan yang bertujuan
mengukur tingkat perubahan yang diharapkan. Sedangkan validasi siswa digunakan
untuk menilai
efektivitas penelitian
ini dapat
diimplementasikan dan diberikan pada akhir sesi layanan bimbingan.
2. Instrumen
Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa dalam penelitian kuantitatif, perlu menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.Instrumen yang
digunakan berupa test, pedoman observasi, dan kuesioner.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupasoal tes yang
diaplikasikan sebelum dan sesudah pemberian tindakan,skala penilaian diri siswa, validasi pogram oleh siswa dan lembar observasi.Instrumen yang
digunakan dijelaskan sebagai berikut : a.
Tes Karakter Peduli Sosial Winkel dan Hastuti 2013:295 memaparkan bahwa terdapat
beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis dan daftar cek. Tes yang digunakan pada penelitian ini yakni daftar cek.
Daftar cek berupa pilihan berganda multiple choiceberbentuksoal tes dengan ragam pilihan ganda. Pemberian tes dilakukan sebanyak dua
kali yakni pemberian diawal pre test yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan
62
karakter peduli sosial siswa. Tes kedua diberikan pada akhir pertemuan setelah perlakuan atau topik bahasan pos-test yang bertujuan untuk
mencari data yang diperlukan guna mengetahui peningkatan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning. Sebelum penelitian dilakukan dan daftar cek diaplikasikan perlu
membuat scooring pada setiap alternatif jawaban yang tersedia. Tes yang diterapkan dalam penelitian ini bersifat tertutup karena
hanyadiberikan pernyataan dan pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan siswa saat ini dan memililiki nilai kebenaran. Alternatif
jawaban berupa pilihan ganda yang bergradasi nilai mulai dari 1 hingga 4. Skor 1 mewakili nilai karakter peduli sosialyang rendah dan skor 4
mewakili nilai karakter peduli sosial yang tinggi.Instrumen yang diaplikasikan kepada siswa disusun oleh peneliti dengan arahan tim
dosen Strategi Nasional STRANAS, dalam hal ini berperan Dr. Gendon Barus, M.Si. Tes Karakter Peduli Sosial terlampir pada
lampiran 4. Penyusunan soal tes diawali dengan membuat kisi-kisi, hal ini
dimaksudkan untuk menentukan aspek dan indikator siswa yang memiliki atau menerapakan karakter peduli sosial. Kisi-kisi disajikan
sebagai berikut:
63
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Karakter Peduli Sosial
No Aspek
Indikator Item
1 Kejujuran :
Sifat bersikap lurus hati, tidak
berbohong, tidak curang, tulus,
ikhlas, bersikap apa adanya.
1.1 Siswa memiliki sifat kejujuran
secara alami dalam diri. 1.2
Siswa memiliki dorongan hati untuk bersikap apa adanya
secara spontan 1, 3,
4, 7
2 Kerja sama :
Kemampuan untuk berusaha
mencapai tujuan secara bersama-
sama. 2.1
Siswa sadar bahwa dalam mencapai tujuan bersama perlu
adanya kerja sama dalam kelompok.
2.2 Siswa mampu bekerja
samadalam kelompok. 2, 5
3 Menyumbang :
Tindakan membantu orang
lain dengan tenaga, pikiran
dan sebagainya. 3.1
Siswa memiliki kesediaan diri untuk berbagi gagasan, ide,
tenaga. 11, 13
4 Menolong :
Usaha membantu meringankan
beban orang lain. 4.1
Siswa memiliki kemampuan dan kesediaan untuk membantu
orang lain yang mengalami kesulitan.
8,9,12
5 Berbagi :
Kesediaan diri untuk membagi
sesuatu kepada orang lain.
5.1 Siswa memiliki kesediaan untuk
berbagi pengalaman, pengetahuan, ide, gagasan, saran
kepada orang lain. 14, 15
6 Kedermawanan :
Sikap dan perilaku yang
ditunjukkan berdasarkan
kebaikan hati atau kemurahan hati
terhadap sesama. 6.1
Siswa memiliki sikap memberi dengan tulus hati.
6.2 Siswa mampu menunjukkan
perilaku membantu secara sukarela kepada orang lain.
19, 20
7 Mempertimbangk
an hak dan kesejahteraan
7.1 Siswa mampu bijaksana dalam
menghadapi hak dan kesejahteraan orang
16, 17, 18
64
orang lain lainberdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya.
Aspek peduli sosial memiliki keterkaitan dengan topik-topik bimbingan. Aspek kejujuran dankerja sama terkait denga topik Proaktif.
Aspek menyumbang, menolong dan berbagi terkait dengan topik peduli terhadap
sesama. Seadangkan
aspek kedermawanandan
mempertimbangkan hak serta kesejahteraan orang lainterkait dengan topik menghargai orang lain.
b. Kuesioner skala penilaian diri siswa
Kuesioner penilaian diri yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert.
Sugiyono 2010 menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang terkait suatu fenomena sosial. Pilihan jawaban pada setiap item kuesioner penilaian diri memiliki gradasi nilai sangat positif sampai
sangat negatif. Alternatif jawaban yang tersedia yakni sangat sering ss, sering s, kadang-kadang kk, tidak pernah tp. Kuesioner
penilaian diri ini diberikan kepada siswa setiap akhir sesi pemberian tindakan atau akhir topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk
mengukur respon perseptual penguasaan siswa terhadaptopik-topik layanan
bimbingan klasikal
dengan pendekatan
experiential learning
yang memuat nilai-nilai karakter peduli sosial. Kuesioner skala penilaian diri siswa terlampir pada lampiran 5.
65
Penyusunan kuesionerdibuat berdasarkan topik-topik bimbingan yang digunakan selama implementasi pendidikan karakter. Penyusunan
kuesioner skala penilaian diri disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.6 Topik Bimbingandan Nomer Item Skala Penilaian Karakter
Peduli Sosial No
Topik Bimbingan
Indikator Item
Keputusan
1 Proaktif
1.1 Siswa dapat
menjadi lebih aktif terlibat
dalam berbagai kegiatan.
1.2 Siswa tanggap
dalam peran dan tugasnya.
1 2
3 4
5 6
7 Gugur
Gugur Gugur
Gugur Gugur
Valid Gugur
2 Peduli
Terhadap Sesama
2.1 Siswa memperhatikan
orang lain. 2.2 Siswa mau
menolong orang lain.
8 9
10 11
12 13
14 Valid
Gugur Valid
Gugur Valid
Valid Valid
3 Menghargai
Orang Lain 3.1 Siswa
menghargai perbedaan yang
ada di sekitarnya.
3.2 Siswa menghargai
keberadaan orang-orang
disekitarnya. 15
16 17
18 19
20 Valid
Valid Valid
Valid
Gugur Valid
c. Kuesioner validasi efektivitas model oleh siswa
Kuesioner validasi efektivitasmodel oleh siswa berbentuk pernyataan checklist with Guttman scale. Sugiyono 2010 menjelaskan
66
bahwa skala pengukuran tipe ini, akan men ghasilkan jawaban “ya-
tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio. Dalam penelitian ini menggunakan
alternatif jawaban ya skor 1, tidak dan tidak tahu skor 0. Penyataan checklist with Guttman scale
dapat digunakan untuk melihat efektivitas dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa.
Validasi efektivitas model pendidikan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential
learning diukur melalui responden siswa. Validasi ini untuk melihat
sejauh mana efektivitas program yang dilaksanakan. Kuesioner validasi program disusun oleh Tim Penelitian Stranas terdapat pada lampiran
13. d.
Pedoman observasi Hidayat Badrujaman 2012 memaparkan bahwa pelaksanaan
observasi dalam PTBK berguna untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi selama guru BKpeneliti melakukan tindakan. Dalam hal
ini, peneliti melakukan kolaborasi dengan mitra kolaboratif untuk membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan PTBK ini.
Observasi yang dilakukan berdasarkan pedoman observasi dengan mengamatibanyaknya perilaku yang muncul selama proses kegiatan.
Observasi dilakukan sebanyak 3 kali yakni disetiap siklus pemberian tindakan. Berikut dipaparkan tabel pedoman observasi.
67
Tabel 3.7 Pedoman Observasi
No Perilaku Yang Diamati
Frekuensi
1 Siswa aktif bertanya
2 Siswa berani menyampaikan pendapat
3 Siswa antusias mengikuti kegiatan
4 Siswa mendengarkan orang lain berbicara
5 Siswa terlibat aktif dalam dinamika kelompok
6 Siswa menanggapi pertanyaan orang lain
7 Siswa bekerja sama dalam kelompok
8 Siswa memberikan apresiasi kepada teman lain
9 Siswa menerima keberadaan teman lain
10 Siswa mengobrol dengan teman lain saat proses
bimbingan berlangsung 11
Siswa mengganggu teman lain saat proses bimbingan berlangsung
12 Siswa mengejek teman lain saat proses bimbingan
berlangsung 13
Siswa bersedia menyampaikan hasil refleksi kepada teman lain
14 Siswa malu menyampaikan pendapat
15 Siswa semangat mengikuti kegiatan
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen