Pengertian Experiential Learning Tujuan Experiential Learning

39

1. Pengertian Experiential Learning

Menurut Kolb 1984,experiential learning merupakan model pembelajaran yang holistik dimana seseorang didorong untuk belajar, tumbuh dan berkembang. Istilah experiential learning menekankan bahwa experience pengalaman berperan penting dalam proses pembelajaran dan membedakan dari teori pembelajaran yang lainnya. Supratiknya 2011 menjelaskan bahwa experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman pada dasarnya merupakan student centered learning atau pembelajaran berpusat pada siswa atau pembelajar. Pembelajaran ini mendorong keterlibatan pribadi secara penuh dari pihak pembelajar. Muchlas Samani Hariyanto 2013 memaparkan bahwa experiental learning pengalaman belajarmerupakan proses belajar yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri perserta didik. Pengalaman belajar dibangun melalui intervensi dan habitus yakni pengalaman yang mendukung suasana interaktif dalam pembelajaran. Sehingga hal ini memungkinkan siswa dapat membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai dan karakter pribadinya. Dapat disimpulkan bahwa experiential learningialah suatu pendekatan yang dipusatkan padapengalaman belajar seseorang dan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari proses belajar ituakan mendorong seseorang untuk menghayati nilai-nilai yang dipelajari, direfleksikandan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari 40 experiential learning akan membentuk keterampilan, sikap dan konsep yang baru.

2. Tujuan Experiential Learning

Menurut Baharuddin dan Wahyuni, 2010, tujuan dariexperiential learning guna mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap dan memperluas keterampilan yang telah dimiliki oleh siswa. Ketiga hal ini menjadi fokus pelaksanaan pendekatan experiential learning. Muchlas Samani Hariyanto 2013 memaparkan bahwa tujuan experiential learning ialah membentuk karakter siswa melalui proses pengalaman belajar. Proses belajar yang dilalui dapat mengembangkan sikap dan konsep baru sehingga dapat membentuk karakter yang khas pada diri siswa.

3. Model Pembelajaran dalam Experiential Learning

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan hasil pembelajaran ekonomi pada materi pajak dengan penerapan teknik tutor sebaya (penelitian tindakan kelas VIII-2 di SMP PGRI babelan Bekasi Utara)

2 8 125

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9