Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

105

C. Pembahasan

Implementasi pendidikan karakter untuk meningkatkan karakter peduli sosial pada siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 2015016 telah terlaksana sesuai rencana. Penelitian ini telah terlaksana sebanyak 3 siklus pertemuan dengan mendapatkan hasil data yang beragam. Hasil data yang diperoleh dapat diketahui adanya peningkatan yang terjadi setelah proses pemberian tindakan. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Penelitian ini dirancang melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learningguna meningkatkan karakter peduli sosial. Hasil dari penelitian ini dapat mengungkap peningkatan karakter peduli sosial pada siswa antar sebelum dan sesudah pemberian tindakan, mengetahui peningkatan secara signifikan karakter peduli sosial, peningkatan antar siklus dan efektivitas program pendidikan karakter. Berdasarkan perolehan data pre test dan post test karakter peduli sosial pada siswa kelas VIIC SMP Taman Dewasa Jetis sebelum dan sesudah diberikan tindakan, menunjukkan adanya peningkatan.Hasil data menunjukkan bahwa karakter peduli sosial yang dimiliki siswa tergolong pada tataran sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pada saat pre test ditemukan 3 siswa kategori sangat tinggi, 11 siswa dalam kategori tinggi dan 11 siswa kategori sedang terkait kepemilikan karakter peduli sosial dalam diri siswa.Karakter peduli sosial yang dimiliki siswa mengalami peningkatan jika dilihat dari hasi post test. Terdapat 2 siswa memiliki karakter peduli sosial kategori sangat tinggi, 17 siswa kategori tinggi dan 2 siswa 106 kategori sedang. Melihat output hasil hitung yang dilakukandengan menggunakanuji Wilcoxon Signed Two Ranksmenunjukkanrata-rata capaian skor tes yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah diberikannya tindakan sebesar 59,33 pre test dan 64,75 post test dengan signifikansi kurang dari 5 yakni0,003 Asymp. Sig. 2-tailed. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter peduli sosial pada siswa menunjukkan peningkatan. Selain itu, efektivitas implementasi pendidikan karakter juga diperoleh dari hasil penilaian siswa. Hasil perolehan data menunjukkan bahwa lebih dari 80 siswa merasa gembira dan antusias untuk terlibat aktif mengikuti bimbingan, semakin berani bertanggung jawab, dan menumbuhkan kesetiakawanan. Proses ini menjadikan siswa sadar akan potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga dapat mewujudkan perilaku-perilaku yang diharapkan dalam proses implementasi pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Layanan bimbingan klasikal yang dipakai dalam penelitian ini memberikan manfaat yakni mencapai kemandirian dan perkembangan yang semakin utuh dan optimal pada diri siswa Kemendikbud, 2016. Proses layanan bimbingan diberikan sesuai dengan topik bahasan dan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian melalui layanan bimbingan klasikal siswa dapat mencapai keselarasan antara pemahaman, penghayatan nilai-nilai dan cara yang tepat untuk bertindak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini juga mendukung terlaksananya tujuan yang dicapai. Pendekatan experiential learningbertujuan 107 untuk mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap dan memperluas keterampilan pada diri siswa Baharuddin Wahyuni, 2010. Maka melalui pendekatan experiential learning ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam diri siswa, khusunya dalam internalisasi nilai karakter peduli sosial dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pendidikan karakter menerapkan dinamika kelompok sebagai kekhasan dari layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Penggunaan dinamika kelompok dalam penelitian ini mendorong siswa untuk terlibat aktif dan semakin kreatif dalam kegiatan yang diikuti. Harapannya melalui dinamika kelompok siswa dapat memahami dan memaknai pengalaman yang didapat, sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi model pendidikan karakter dilakukan sesuai dengan prosedur yang dipilih dalam penelitian ini. Prosedur yang dipakai ialah berdasarkan tahapan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan memberikan topik bahasam di setiap 3 siklus pertemuan. Topik bahasan yang diberikan disesuaikan dengan tujuan yang diharapkanm yakni peningkatan karakter peduli sosial.Pemberian tindakan di siklus 1 memberikan topik bahasan mengenai “Proaktif”. Tujuan dari pemberian topik bimbingan ini agar siswa semakin memahami dan mengembangkan sikap proaktif dalam kehidupan sehari- hari. Siklus 1 mengaplikasikan dinamika kelompok yakni permainan “Rebut Kartu”. Permainan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap proaktif dalam diri, dapat berpikir sebelum bertindak serta dapat belajar untuk mencapai target. Kemudian siswa diajak untuk merefleksikan 108 sikap proaktif melalui cuplikan video inspiratif terkait sikap proaktif dalam lingkungan sehari-hari dengan menuliskan pikiran dan perasaan yang dialami dalam lembar refeksi. Hasil skala penilaian diri karakter peduli sosial siswa pada siklus 1 menunjukkan terdapat 1 siswa berada pada ketogori tinggi. Pada kategori sedang, terdapat penuruan menjadi 20 siswa dari hasil pra siklus sebelumnya yakni 21 siswa. Sedangkan kategori rendah menjadi 3 siswa dari sebelumnya 2 siswa. Melihat hasil skala penilaian dan observasi pada siklus 1, peneliti melakukan upaya perbaikan pada siklus 2. Topik bahasan pada siklus ini ialah “Peduli Terhadap Sesama”. Pemberian topik ini bertujuan agar siswa semakin sadar terkait pentingnya memiliki kepedulian kepada orang lain. Pada siklus ini, siswa diajak untuk terlibat dalam permainan “Bersama Membangun Kepedulian”. Hasil dari permainan ini adalah siswa semakin mengenal dirinya, mengetahuibentuk kepedulian yang pernah dilakukan kepada teman, dan merencanakan bentuk tindakan peduli terhadap sesama. Kemudian siswa diajak untuk menonton video inspiratif yakni tentang bentuk satu kebaikan akan mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan kepada orang lainnya. Melalui video inspiratif tersebut, siswa dibimbing untuk menemukan makna dari sikap peduli, mampu menyebutkan bentuk-bentuk kepedulian sederhana yang bisa dilakukan kepada teman, guru maupun oranmg tua. Hasil skala penilaian diri pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan kategori. Pada kategori tinggi terdapat 1 siswa, kategori sedang sebanyak 22 siswa dan kategori rendah 1 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa karakter peduli sosial 109 mulai ada peningkatan setelah diberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Tindakan pada siklus 3 topik bimbingan yang diberikan yakni “Menghargai Orang Lain”. Pada siklus 3 ini, mengaplikasikan permainan “Memasukkan Pensil dalam Botol”. Setiap anggota dalam permaianan ini memiliki kesempatan untuk berpendapat terkait strategi yang tepat untuk memasukkan pensil ke dalam botol. Kunci dari permainan ini adalah kesediaan untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.Pada siklus 3 ini peneliti menanamkan pada diri siswa bahwa menghargai orang lain sangat penting karena sebagai bentuk penerimaan diri dengan adanya kehadiran orang lain. Hasil dari skala penilaian karakter peduli sosial siklus 3 pada siswa menunjukkan bahwa terdapat 2 siswa dengan kategori tinggi, 19 siswa kategori sedang dan terdapat 3 siswa yang masih berada dikategori rendah. Adanya jumlah siswa yang mengalami penurunan maupun kenaikan skor menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter pada siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 20152016 dapat dilakukan walaupun hasilnya belum menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Melihat hasil skala penilaian diri setiap siklus, dapat diketahui bahwa terdapat kenaikan dan penurunan rata-rata skor siswa terkait persepi karakter peduli sosial melalui topik bimbingan yang diberikan. Kenaikan pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan jumlah siswa sedangkan pada siklus 2 ke siklus 3 mengalami sedikit penurunan. Pada proses implementasi layanan di siklus 1, peneliti mengaplikasikan dinamika kelompok yakni “Rebut Kartu”. Pemilihian 110 dinamika kelompok pada siklus 1 bertujuan untuk membangun sikap proaktif pada siswa. P ada siklus 2, peneliti mengaplikasikan dinamika kelompok “Bersama Membangun Kepedulian”. Pada siklus 2, hasil skala penilaian diri mengalami peningkatan. Selain itu jika dilihat dari hasil refleksi siswa yakni siswa memahami bahwa peduli terhadap orang lain besar manfaatnya bagi diri sendiri maupun orang lain. Maka, dapat diketahui bahwa pemilihan dinamika kelompok, penyampaian materi hingga penayangan video inspiratif efektif dapat membangun sikap peduli sesama pada siswa. Pada siklus 3 terjadi penurunan rata-rata skor penilaian diri siswa yang disebabkan oleh waktu implementasi layanan bimbingan yang tidak sesuai target yakni kurang dari 60 menit, media dinamika kelompok yang kurang memadai, dan keterbatasan waktu selama pengumpulan data di akhir sesi bimbingan. Selain itu, jika dilihat dari hasil refleksi siswa menunjukkan bahwa implementasi layanan dengan topik mengharagi orang lain baru sampai pada tataran kognisi belum sampai pada kemampuan untuk mempraktikan saat dinamika kelompok. Untuk melihat efektivitas model pendidikan karakter menurut siswa menunjukkan bahwa terdapat ≥ 75 siswa dari 30 item pernyataan yang merasa senang dan antusias terlibat dalam kegiatan ini. Apabila dilihat dari reliabilitas kuesioner validasi efektivitas model menurut siswa diketahui bahwa nilai reliabilitas sebesar 0,8739 dan termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian reliabilitas kuesioner validasi efektivitas model menurut siswa dinayatakan terpercaya. 111 Implementasi pendidikan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning sangat bermanfaat dalam membantu menyelesaikan tugas perkembangan siswa. Melalui layanan bimbingan klasikal siswa menjadi semakin mampu untuk terlibat aktif dan memunculkan ide- ide kreatif selama proses kegiatan.Selian itu, sesuai dengan tugas perkembagan yang diharapkan yakni siswa semakin mampu membina hubungan baik dengan teman, mengembangkan konsep diri dan keterampilan intelektual dalam berinteraksi dengan orang lain serta mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung jawab Hurlock, 1980. Dilihat dari hasil refleksi siswa secara keseluruhan selama 3 kali siklus pertemuan, siswa dapat memahami nilai karakter peduli sosial yang perlu dimiliki. Selama proses bimbingan, siswa mampu mendefinisikan makna, manfaat dan cara-cara menanamkan sikap peduli sosial melalui 3 topik bimbingan yang diberikan. Selain itu, siswa semakin mampu mengenal dan mempererat rasa kebersamaan antar siswa selama proses dinamika kelompok serta menumbuhkan sikap menghargai teman maupun pembimbing selama proses bimbingan berlangsung. Meningkatnya karakter peduli sosial siswa juga didukung dengan penerapan pendekatan experiential learning. Pendekatan ini dinilai memiliki kekuatan dalam pelaksanaannya yakni meningkatkan gairah dan semangat belajar siswa, mengembangkan kreativitas, memunculkan kegembiraan untuk terlibat dan mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari sudut pandang lain Sinaga, 2013. Selain itu, pendekatan experiential learning juga mendorong siswa 112 untukmengalami, merefleksikan dan membagikan hasil proses belajar kepada orang lain. Kekuatan dari pendekatan inilah yang membuat siswa menjadi semakin memahami nilai karakter peduli sosial dan harapannya dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata. 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Karakter peduli sosial siswa dapat ditingkatkan melalui implementasi layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 20152016. 2. Karakter peduli sosial siswa meningkat secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan experiential learning . 3. Terdapat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 20152016 antar siklus. 4. Siswa kelas VII C SMP Taman Dewasa Jetis tahun ajaran 20152016 menilai bahwa implementasi pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan experiential learning efektif dapat meningkatkan karakter peduli sosial.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia (penelitian tindakan kelas pada MA al-falah VI Jakarta)

1 8 203

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Peningkatan hasil pembelajaran ekonomi pada materi pajak dengan penerapan teknik tutor sebaya (penelitian tindakan kelas VIII-2 di SMP PGRI babelan Bekasi Utara)

2 8 125

Meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pendekatan ketrampilan proses pada konsep laju reaksi (penelitian tindakan kelas di SMA Muhamamdiyah 25 Setia budi Pamulang)

3 42 101

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9