3 Job knowledge: luas pengetahuan karyawan mengenai pekerjaan dan ketrampilannya.
4 Creativeness: keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan oleh karyawan
dan tindakan-tindakan
untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang timbul. 5 Cooperation: kesediaan karyawan untuk bekerja sama dengan
orang lain atau sesama anggota organisasi dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan.
6 Dependability: kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.
7 Initiative: semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya tanpa menunggu
perintah. 8 Personal Qualities: menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan dan integritas pribadi. Menurut Robbins 2006 : 260, terdapat indikator-indikator
untuk mengukur kinerja karyawan secara individu yaitu: 1 Kualitas.
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan. 2 Kuantitas.
Jumlah yang dapat dihasilkan. Misalnya jumlah yang dinyatakan dalam jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3 Ketepatan waktu. Tingkat aktivitas diselesaikan pekerjaan pada waktu yang
ditetapkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4 Efektivitas. Tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang,
teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber
daya. 5 Kemandirian.
Tingkat dimana seorang karyawan dapat menjalankan fungsi kerjanya tanpa bantuan orang lain.
6 Komitmen kerja. Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dan
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan perusahaan.
Dari beberapa indikator yang tersedia, peneliti mengambil beberapa poin untuk dijadikan indikator kinerja karyawan. Beberapa
poin tersebut adalah : Kualitas
Kuantitas Kerja sama
Luas pengetahuan tentang pekerjaan Kemandirian
Ketepatan waktu Komitmen kerja
4. Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Robbins dalam Mangkunegara, 2005 : 29 menyatakan bahwa pembentukan kinerja yang baik dihasilkan jika terdapat komunikasi
antara seluruh karyawan, sehingga membentuk internalisasi budaya perusahaan yang kuat dan dipahami sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yang dapat menimbulkan persepsi yang positif antar semua tingkatan karyawan untuk mendukung dan mempengaruhi
iklim kepuasan yang berdampak pada kinerja karyawan. Kasali 2007 : 155 mengungkapkan bahwa budaya korporat lebih
mengedepankan etika dan sistem nilai untuk membentuk kepribadian organisasi. Sistem nilai itu bukanlah sistem nilai yang inovatif
belaka, melainkan juga sistem nilai kreatif yang memacu manusia untuk berprestasi. Penelitian Kotter Heskett 1992 : 21 terhadap
berbagai jenis industri di Amerika menemukan bahwa budaya organisasi mempunyai dampak yang signifikan terhadap kinerja
ekonomi perusahaan jangka panjang. Dengan adanya budaya
organisasi akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan dan membantu perusahaan untuk
mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam perusahaan dan menjunjung tinggi nilai-
nilai tersebut sebagai pedoman karyawan untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya Asri
Laksmi Riani, 2011 : 109.
b. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
Siagian dalam Endin Nasrudin, 2010 : 67 mengemukakan keberhasilan suatu organisasi, baik sebagai keseluruhan maupun
sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan. Bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi tersebut
memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya
terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya.
B. Penelitian Sebelumnya
Natalia Pujiastuti, 2010 dengan judul skripsi “Pengaruh Motivasi Kerja,
Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” Studi Kasus Pada PT Agronusa Investama Cabang Pahamuman, Kalbar. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan baik secara simultan
ataupun secara parsial. Alat analisis yang digunakan adalah analisis model regresi linear berganda. Hasil analisis menyatakan bahwa motivasi kerja,
budaya organisasi dan kepuasan kerja secara sendiri-sendiri berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan secara bersama-sama motivasi kerja,
budaya organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Agronusa Investama Cabang Pahamuman, Kalbar.
Alexandre Donny Algustie, 2014 dengan judul skripsi “Pengaruh
Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Dan Usia Terhadap Kinerja Karyawan” Studi Kasus pada Karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile. Tujuan dari
penelitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan, 2 Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan, 3 Untuk mengetahui pengaruh usia terhadap kinerja karyawan, 4 Untuk mengetahui apakah kompensasi, gaya
kepemimpinan dan usia berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Hasil analisis menunjukkan 1 kompensasi secara parsial tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, 2 gaya kepemimpinan secara