perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user cl
siswa akan selalu mendapatkan balikan feedback konstruktif secepat mungkin dari guru terhadap hasil pekerjaan siswa. Penyampaian tujuan pembelajaran yang
jelas dan selalu dituliskan di papan tulis, serta pemberian penghargaan dalam setiap hasil kerja siswa, dimungkinkan dapat memberikan semangat dan motivasi
dalam belajar sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Hasil penelitian Mansyur mendukung hal tersebut, dimana dalam kesimpulan penelitiannya
menyebutkan bahwa penerapan AfL dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman, perilaku, dan kemampuan matematika siswa pada
pembelajaran matematika. Hal tersebut tentu saja akan dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa.
Terkait dengan pembelajaran langsung yang telah dimodifikasi atau dikembangkan yang mampu memberikan prestasi belajar lebih baik, penelitian
yang dilakukan Aris Niti Winarni mendukung hal tersebut. Hasil penelitian Aris Niti Winarni menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang
mengikuti pembelajaran langsung dengan metode kumon menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, lebih baik dibandingkan dengan
prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran langsung. Dari uraian di atas, maka secara logis prestasi yang dihasilkan siswa yang
dikenai pembelajaran CTL sama baiknya dengan prestasi belajar siswa yang dikenai pembelajaran langsung berbasis AfL. Sehingga, terdapat kesesuaian
antara teori dengan kesimpulan dari hipotesis pertama di atas.
2. Hipotesis Kedua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user cli
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama, untuk sumber variansi pendekatan pembelajaran diperoleh
nilai F
b
= 14,3524 3,0399 = F
0,05;2,205
, sehingga F
b
DK. Oleh karena itu H
0B
ditolak, ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang, dan rendah.
Dengan ditolaknya H
0B
maka harus dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan metode Schefee’. Dari hasil uji komparasi rerata antar kolom
dengan metode Schefee’ dan DK = {F │F 2F
0,05;2,205
} = {F │F 6,0799}
diperoleh hasil sebagai berikut: a.
F
.1-.2
= 7,1339 6,0799 = 2F
0,05;2,205
, sehingga F
.1-.2
DK yang berarti H ditolak.
Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas
sedang. Dengan melihat rataan marginal pada masing-masing kelompok, diperolah rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas tinggi
adalah sebesar 62,2848 sedangkan rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas sedang adalah sebesar 54,2088.
Karena rataan marginal yang diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan marginal yang
diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas sedang, maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa-siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik
prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user clii
b. F
.1-.3
= 24,9888 6,0799 = 2F
0,05;2,205
, sehingga F
.1-.3
DK yang berarti H ditolak.
Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kreativitas tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas
rendah. Dengan melihat rataan marginal pada masing-masing kelompok, diperolah rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas tinggi
adalah sebesar 62,2848 sedangkan rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas rendah adalah sebesar 46,3845.
Karena rataan marginal yang diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan marginal yang
diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas rendah, maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa-siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik
prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas rendah.
c. F
.2-.3
= 6,2810 6,0799 = 2F
0,05;2,205
, sehingga F
.2-.3
DK yang berarti H ditolak.
Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai kreativitas sedang dengan siswa yang mempunyai
kreativitas rendah. Dengan melihat rataan marginal pada masing-masing kelompok, diperolah rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas
sedang adalah sebesar 54,2088 sedangkan rataan marginal prestasi belajar siswa dengan kreativitas rendah adalah sebesar 46,3845.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user cliii
Karena rataan marginal yang diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih tinggi dibandingkan dengan rataan marginal yang
diperoleh siswa yang mempunyai kreativitas rendah, maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa-siswa yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik
prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa-siswa yang mempunyai kreativitas rendah.
Dari uraian di atas, berarti terdapat kesesuaian antara kesimpulan hipotesis ke-2 dengan teori pada tinjauan pustaka yang menyatakan bahwa kreativitas
merupakan faktor internal dari diri siswa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi memiliki inisiatif
untuk menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu cara, mampu melihat permasalahan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, memiliki sikap
keterbukaan terhadap hal-hal yang baru, dan mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan kreatif. Oleh karenanya, keberadaan potensi kreativitas yang
tinggi sangat mendukung terhadap proses pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan yang pada akhirnya akan menghasilkan
prestasi belajar yang lebih baik. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Siti Munjiyatun Ali yang menyatakan siswa siswa yang
mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajar matematikanya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kreativitas sedang dan siswa
dengan kreativitas sedang lebih baik prestasi belajar matematikanya dari siswa dengan kreativitas rendah.
3. Hipotesis Ketiga