perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxiii
dalam Supinah 2008:10-11.
e. Sintak Pembelajaran CTL
Dengan mengacu pada poin c di atas yaitu implementasi pembelajaran CTL dalam pembelajaran, maka sintak atau langkah-langkah pembelajaran
CTL dalam penelitian ini penulis susun sebagai berikut ini:
Tabel 2.1 Sintak Pembelajaran CTL
Fase-fase Perilaku Guru
Fase 1: Berpikir thinking Pemberian kesempatan
untuk bekerja, menemukan, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan materi
pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri
jawaban atas masalah tersebut
Fase 2: Kelompok belajar learning community
Pembentukan kelompok- kelompok belajar
Guru memerintahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya dan mendiskusikan
masalah yang diberikan guru. Pengelompokan dilakukan dengan
memperhatikan latar belakang siswa, seperti jenis kelamin dan kemampuan siswa. Di
setiap pertemuan, guru membuat daftar anggota tiap kelompok yang setiap
pertemuannya anggota kelompok selalu berubah
Fase 3: Pemodelan modeling
Guru berusaha untuk membuat dan atau menjadi model yang menggambarkan situasi
nyata terkait materi yang dipelajari. Siswa melibatkan diri dan berupaya
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dan digunakan untuk memecahkan masalah
dalam situasi tersebut
Fase 4: Berbagi sharing Guru meminta kelompok atau perwakilannya
untuk berbagi dengan keseluruhan kelas tentang hasil kinerja dan hasil diskusi dalam
kelompoknya. Kelompok lain menanggapi dan memberi gagasan atau masukan.
Fase 5: Refleksi reflection
Guru pada akhir pembelajaran bersama-sama dengan siswa merefleksikan tentang materi
yang baru saja dipelajari dan kaitannya dengan materi lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxiv
f. Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran CTL
Sebuah pendekatan pembelajaran tentunya memiliki keunggulan dan keterbatasan, termasuk dalam hal ini pembelajaran CTL. Keunggulan dari
pembelajaran CTL antara lain adalah: 1
Penempatan siswa sebagai subyek belajar dalam pembelajaran. 2
Siswa lebih banyak memperoleh kesempatan meningkatkan hubungan kerjasama antar teman.
3 Siswa memperoleh kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan
aktivitas, kreativitas, sikap kritis, kemandirian, dan mampu mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain.
4 Siswa memiliki peluang lebih banyak untuk menggunakan keterampilan-
keterampilan dan pengetahuan baru yang diperlukan dalam kehidupan yang sebenarnya.
5 Tugas guru adalah sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi siswa selama
pembelajaran berlangsung sebagai contoh menyiapkan media pembelajaran.
Adapun kelemahan dari pembelajaran CTL antara lain sebagai berikut: 1
Proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lebih banyak.
2 Bagi guru pembelajaran ini menuntut kreativitas, tenaga dan biaya yang
lebih, sebab guru harus berusaha mengkaitkan materi yang dipelajari siswa dengan situasi nyata, menyiapkan daftar kelompok pada setiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxv
pertemuan, lembar kerja dan alat peraga yang memungkinkan menunjang pembelajaran.
3 Pada kelas yang didominasi siswa dengan kemampuan di bawah rata-rata,
proses pembelajaran kurang begitu berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan siswa cenderung pasif dan kerja dalam kelompok hanya
didominasi oleh siswa-siswa tertentu.
4. Pendekatan Pembelajaran Langsung