perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxxxv
e. Jenis Alat untuk Mengukur Potensi Kreatif
Menurut Utami Munandar 2009:58-60 potensi kreatif dapat diukur dengan berbagai pendekatan:
1 Tes yang mengukur kreativitas secara langsung
Tes yang sudah disusun dan digunakan diantaranya adalah tes dari Torrance untuk mengukur pemikiran kreatif Torrance Test of Creative
Thinking-TTCT yang memiliki bentuk verbal dan figural. 2
Tes yang mengukur unsur-unsur kreativitas Unsur-unsur kreativitas yang multi-dimensional, terdiri dari dimensi
kognitif berpikir kreatif, dimensi afektif sikap dan kepribadian dan dimensi psikomotor ketrampilan kreatif diukur sendiri-sendiri. Masing-
masing dimensi meliputi berbagai kategori, seperti misalnya dimensi kognitif dari kreativitas – berpikir divergen – mencakup antara lain, kelan-
caran, kelenturan dan orisinalitas dalam berpikir, kemampuan untuk me- rinci elaborasi dan lain-lain.
3 Tes yang mengukur ciri kepribadian kreatif
Tes yang digunakan untuk mengukur ciri kepribadian kreatif adalah: a
Tes mengajukan pertanyaan untuk mengukur kelenturan berpikir. b
Tes risk taking digunakan untuk menunjukkan dampak dari pengam- bilan resiko terhadap kreativitas.
c Tes figure preference dari Barron-Welsh yang menunjukkan prefensi
untuk ketidakteraturan, sebagai salah satu ciri kepribadian kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxxxvi
d Tes sex role identity untuk mengukur sejauh mana seseorang
mengidentifikasikan diri dengan peran jenis kelaminnya. 4
Pengukuran potensi kreatif secara nontest Pengukuran kreatif secara nontest dapat dilakukan melalui beberapa
pendekatan sebagai berikut: a
Daftar periksa checklist dan kuisioner Alat ini disusun berdasarkan penelitian tentang karakteristik khusus
yang dimiliki pribadi kreatif. b
Daftar pengalaman Teknik ini menilai apa yang telah dilakukan seseorang di masa lalu.
Beberapa studi menemukan korelasi yang tinggi antara “laporan diri” dan prestasi kreatif di masa depan.
5 Pengamatan langsung terhadap kinerja kreatif
Pendekatan ini adalah dengan mengamati bagaimana orang bertindak dalam situasi tertentu.
Sedangkan alat ukur kreativitas yang pernah diterapkan di Indonesia adalah sebagai berikut Utami Munandar, 2009:68-70:
1 Tes kreativitas verbal
Konstruksi tes kreativitas verbal berlandaskan model struktur intelek dari Guilford sebagai kerangka teoritis. Tes ini terdiri dari enam subtes yang
semuanya mengukur dimensi operasi berpikir divergen, dengan dimensi konstan verbal, tetapi masing-masing berbeda dalam dimensi produk.
Setiap subtes, mengukur aspek yang berbeda dari berpikir kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxxxvii
Kreativitas atau berpikir kratif secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas
dalam berpikir. 2
Tes kreativitas figural TKF Tes ini merupakan adaptasi dari circle test dari Torrance, yang pertama
kali digunakan di Indonesia pada tahun 1976. TKF digunakan untuk mengukur spek kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi dari
kemmpun berpikir kreatif. Disamping itu juga memungkinkan mendapat ukuran dari kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi
dari unsur-unsur yang diberikan. 3
Skala sikap kreatif Dengan adanya pertimbangan bahwa perilaku kreatif tidak hanya
memerlukan kemampuan berpikir kreatif kognitif tetapi juga skala sikap kreatif afektif, maka dibuat skala sikap kreatif yang terdiri dari 32 butir
pertanyaan, 8 butir diantaranya diadaptasi dari Creative Attitude Survey yang disusun oleh Schaefer.
Sikap kreatif dioperasionalisasi dalam dimensi sebagai berikut: a
Keterbukaan terhadap pengalaman baru, b
Kelenturan dalam berpikir, c
Kebebasan dalam ungkapan diri, d
Menghargai fantasi, e
Minat terhadap kegiatan kreatif, f
Kepercayaan terhadap gagasan sendiri, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxxxviii
g Kemandirian dalam memberi pertimbangan.
4 Skala penilaian anak berbakat oleh guru
Di samping tes kreativitas yang memerlukan keahlian psikologi dalam penafsirannya, diperlukan alat identifikasi kreativitas yang dapat
digunakan oleh guru. Untuk tujuan ini telah diadaptasi untuk Indonesia, skala kreativitas anak berbakat yang disusun oleh Renzulli dkk. yang
terdiri atas empat sub skala, tiga diantaranya sesuai dengan definisi Renzulli tentang keberbakatan, yaitu ciri kemampuan intelektual umum,
ciri peningkatan diri motivasi, dan ciri kreativitas. Subskala untuk kreativitas menurut Utami Munandar 2009:71
meliputi ciri-ciri sebagai berikut: a
Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam. b
Sering mengajukan pertanyaan yang baik. c
Memberikan gagasan atau usul terhadap suatu masalah. d
Bebas dalam menyatakan pendapat. e
Mempunyai rasa keindahan yang dalam. f
Menonjol dalam salah satu bidang seni. g
Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi sudut pandang. h
Mempunyai rasa humor yang luas. i
Mempunyai daya imajinasi. j
Orisinil dalam ungkapan gagasan dan pemecahan masalah. Lebih lanjut Utami Munandar 2009:71 mengatakan bahwa untuk
setiap pertanyaan ada lima kemungkinan pilihan jawaban, yaitu hampir selalu, sering, kadang-kadang atau pernah, jarang atau tidak pernah, dan
tidak tahu atau ragu-ragu yang kesemuanya mengacu kepada pengamatan ciri-ciri dari subskala kreatif oleh guru terhadap siswa.
Dalam penelitian ini alat ukur kreativitas yang digunakan tidak menggunakan standar yang baku yang telah ditetapkan oleh badan atau ahli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user lxxxix
yang sangat kompeten dalam bidang kreativitas. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti dalam mencari instrumen pengukur
kreativitas yang benar-benar sudah teruji validitas dan reliabilitasnya, serta telah diakui secara nasional atau internasional. Oleh karenanya, dalam
penelitian ini peneliti membuat alat ukur kreativitas melalui skala penilaian anak berbakat oleh guru yang diadaptasi dari subskala untuk kreativitas Utami
Munandar yang instrumennya berupa angket kreativitas. Subskala untuk kreativitas dari Utami Munandar tersebut peneliti adopsi dan modifikasi untuk
dijadikan acuan pembuatan indikator dalam penyusunan kisi-kisi angket kreativitas.
Dalam penyusunan kisi-kisi angket tersebut peneliti menyesuaikan dengan ruang lingkup dari variabel penelitian yang diteliti yaitu kreativitas
dalam pembelajaran matematika. Butir angket terdiri dari item-item positif dan item-item negatif dengan lima buah alternatif jawaban yaitu: selalu,
sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.
f. Kreativitas Belajar Matematika Siswa