Taraf Kesukaran Uji Coba Instrumen

56 yang memberikan jawaban pada soal. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi proporsi perbandingan soal yang ditentukan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Hasil penghitungan manual diperoleh data seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor Soal Mudah 12, 16, 26, 28, dan 39 Sedang 1, 3, 4, 9, 10, 14, 19, 22, 25, 27, 31, 35, 37, 38, dan 40 Sukar 6, 13, 18, 30, dan 32 Berdasarkan Tabel 3.3 tersebut, dari 25 butir soal yang valid kemudian dianalisis dengan tingkat kesukaran didapatkan 5 butir soal kategori “mudah” yaitu nomor 12, 16, 26, 28, dan 39. Ada 15 butir soal dengan tingkat kesukaran “sedang” yaitu nomor 1, 3, 4, 9, 10, 14, 19, 22, 25, 27, 31, 35, 37, 38, dan 40; dan 5 butir soal dengan tingkat kesukaran “sukar” yaitu 6, 13, 18, 30, dan 32. Selanjutnya dari 25 butir soal diambil 20 butir soal yang digunakan untuk penelitian dengan proporsi 5 butir soal kategori mudah, 10 butir soal kategori sedang, dan 5 butir soal kategori sukar. Untuk lebih jelasnya analisis tingkat kesukaran yang lebih lengkap dapat dibaca pada lampiran 27.

3.7.4 Daya Beda

Arikunto 2013: 228, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Adapun rumus untuk menghitung daya beda yaitu sebagai berikut. 57 Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2013: 228-9. Untuk menafsirkan hasilnya dapat dibaca melalui klasifikasi berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek D = 0,21 – 0,40 = cukup D = 0,41 – 0,70 = baik D = 0,71 – 1,00 = baik sekali Arikunto, 2013: 232. Sebelum menganalisis daya beda soal, terlebih dahulu kelompok siswa dibagi menjadi dua yaitu kelompok atas dan bawah sesuai jumlah skor total. Pengujian daya beda diperoleh dari penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas P A dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah P B .

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL GALLERY WALK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SOKAWERA KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS

7 56 277

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

0 33 267

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN MAM TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI SITAIL KABUPATEN TEGAL

1 8 306

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI MISI KEBUDAYAAN INTERNASIONAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON BANYUMAS

1 16 218

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA KELAS IV SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 219

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PredictObserveExplain) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 85

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86