14
Sifat-sifat kepribadian tersebut turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai.
2.1.2.2 Faktor sosial
Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individu, antara lain: faktor keluarga; guru dan cara mengajarnya; alat-alat yang digunakan dalam belajar-
mengajar; lingkungan dan kesempatan yang tersedia; dan motivasi sosial Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut menentukan
bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-anak. Termasuk, dalam faktor keluarga yang juga turut berperan adalah ada tidaknya atau ketersediaan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan-pengetahuan
tersebut kepada siswanya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai. Sekolah yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam belajar
ditambah dengan guru yang berkualitas akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.
Seorang anak yang memiliki intelegensi yang baik, dari keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-gurunya, dan fasilitasnya baik
belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Ada faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya, seperti kelelahan karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh, tidak
ada kesempatan karena sibuk bekerja, serta pengaruh lingkungan yang buruk yang terjadi di luar kemampuannya.
Motivasi sosial, dapat berasal dari orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin belajar, motivasi orang lain, teman sekolah, dan teman sepermainan.
15
2.1.3 Pembelajaran
Thobroni 2015: 35 menyatakan bahwa pembelajaran upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain
agar siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.
Aunurrahman 2012: 34 menjelaskan pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses
belajar siswa yang bersifat internal. Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi
siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi
baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
Huda 2013: 2
“pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman
”. Haussatter dan Nordkvelle 1978 dalam Huda 2013: 5-6
mengatakan bahwa pembelajaran merefleksikan pengetahuan konseptual yang digunakan secara luas dan memiliki banyak makna
yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa konsep mengenai pembelajaran yang sering kali menjadi fokus riset dan studi selama
ini. 1 Pembelajaran bersifat psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran
dideskripsikan dengan merujuk pada apa yang terjadi di dalam diri manusia secara psikologis. Ketika pola perilakunya stabil, maka
proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil. 2 Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan
sekitarnya, yang artinya proses-proses psikologis tidak terlalu banyak tersentuh disini. 3 Pembelajaran merupakan produk dari
lingkungan ekperiental sesorang, terkait dengan bagaimana ia merespons lingkungan tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan
pengajaran, di mana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan padanya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran itu
merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mendukung dan membantu siswa