49
pelaksanaan model pembelajaran kooperatif CIRC. Lembar pengamatan aktivitas belajar digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung di kelas kontrol dan eksperimen. Cara menilai aktivitas belajar siswa dengan membubuhkan tanda checklist
√ jika deskriptor muncul kemudian dilakukan penghitungan skor. Cara menghitung setiap persentase pengamatan
aktivitas belajar yaitu: Persentase =
X 100 Dengan kriteria sebagai berikut.
1 0 - 24,99 = rendah
2 25 - 49,99 = sedang
3 50 - 74,99 = tinggi
4 75 - 100 = sangat tinggi
Yonny, dkk 2012: 175-6 Uraian selengkapnya akan dijelaskan di lampiran lembar aktivitas belajar
siswa pada lampiran 16 . Selanjutnya, lembar pengamatan pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif CIRC digunakan untuk mengamati sesuai atau tidaknya penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan langkah-langkah model.
Pengamatan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif CIRC dilakukan di kelas eksperimen. Penilaian didasarkan pada langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan deskriptor. Cara menghitung persentase pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yaitu:
X 100
50
Dengan kriteria sebagai berikut. 1 0 - 24,99
= rendah 2 25 - 49,99
= sedang 3 50 - 74,99
= tinggi 4 75 - 100
= sangat tinggi Yonny, dkk 2012: 175-6
Uraian selengkapnya akan dijelaskan di lampiran lembar pengamatan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif CIRC pada lampiran 22 dan 23.
3.6.3 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk pedoman wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara ini
digunakan sebagai informasi awal untuk mengetahui permasalahan yang ada, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan apa yang akan di
teliti. Uraian selengkapnya tentang pedoman wawancara terdapat pada lampiran 2.
3.6.4 Soal-Soal Tes
Soal-soal tes yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pemilihan soal bentuk pilihan
ganda, karena keunggulannya yang dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan objektif serta dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas. Indikator soal yang
dibuat disesuaikan dengan silabus utuh dan silabus bahasa Indonesia kelas IV pada materi membaca intensif. Setelah data hasil uji coba diperoleh, kemudian
dilaksanakan uji prasyarat instrumen dan analisis butir soal. Uraian soal tes yang digunakan untuk soal pretest dan posttest dapat dibaca di Lampiran 30.
51
3.7 Uji Coba Instrumen
Instrumen pada penelitian ini membutuhkan pengujian agar data yang diperoleh benar-benar valid atau tidak diragukan kebenarannya. Instrumen yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu instrumen yang telah diujicoba. Soal uji coba yang telah dianalisis dan terpilih soal yang valid serta reliabel, kemudian
digunakan untuk soal pretest dan posttest. Pengujian instrumen terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran soal, dan analisis daya beda
soal.
3.7.1 Validitas Tes
Sugiyono 2015: 172 mengemukakan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Priyatno 2010: 90 mengatakan validitas adalah ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi disebut valid jika teknik
evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Uji validitas yang akan dilakukan pertama yaitu uji validitas logis dan yang kedua
yaitu uji validitas empiris. Penjelasan selengkapnya mengenai validitas logis dan empiris yaitu sebagai berikut.
3.7.1.1 Validitas Logis
Arikunto 2013: 80 menjelaskan validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Validitas logis diujicobakan