Analisis Kelayakan Investasi Kerangka Teoritis 1. Studi Kelayakan

26

3.1.3. Analisis Kelayakan Investasi

Menurut Kasmir dan Jakfar 2006, dalam menentukan layak atau tidaknya suatu investasi, yang ditinjau dari aspek keuangan, perlu dilakukan pengukuran dengan berbagai kriteria. Kriteria ini sangat bergantung dari kebutuhan masing- masing usaha dan metode mana yang digunakan. Setiap metode yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Karena itu, dalam penilaian kelayakan suatu usaha hendaknya digunakan beberapa metode sekaligus, agar dapat memberikan hasil yang lebih sempurna. Kriteria-kriteria tersebut biasa disebut dengan nama kriteria investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu usaha. Untuk mengukur manfaat proyek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaannya terletak pada konsep Time Value of Money yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto. Perhitungan diskonto merupakan suatu teknik yang dapat ”menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang, sedangkan perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum, yaitu: ukuran-ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima Gittinger, 1986. Konsep nilai waktu uangTime Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang present value adalah lebih baik dari nilai yang sama pada masa yang akan datang future value. Ada dua sebab yang menyebabkan hal ini terjadi, yaitu: time preference sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia di masa yang akan datang dan produktivitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki sekarang memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan Kadariah et al. 1999. Kadariah et al. 1999 juga mengungkapkan, bahwa kedua unsur tersebut berhubungan timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang 27 penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses discounting. Karena itu, kriteria investasi yang dugunakan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha adalah Net Present Value NPV, Net Benefit-Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR, dan Payback Periode PBP. 1 Analisis Switching Value Nilai Pengganti Semua biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh setiap tahun dihitung berdasarkan data yang ada. Sementara itu, kondisi lingkungan yang selalu berubah akan mempengaruhi biaya dan manfaat yang akan diperoleh, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya suatu kekeliruan dan ketidaktepatan biaya dan penerimaan akibat adanya perubahan-perubahan. Analisis switching value nilai pengganti mencoba melihat kondisi kelayakan yang terjadi apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Switching value dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana perubahan yang terjadi dapat ditoleransi untuk dilaksanakan. Pada Analisis switching value, dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya dan manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol NPV=0. NPV sama dengan 0 akan membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net BC sama dengan 1 cateris paribus. Artinya, sampai tingkat berapa proyek yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan harga atau penurunan input dan penurunan harga atau jumlah output Gittinger, 1986. 2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi ialah suatu laporan keuangan yang meringkas penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode akuntansi. Laporan laba rugi juga merupakan suatu laporan yang menunjukkan hasil-hasil operasi perusahaan selama waktu tersebut Gittinger, 1986. Laporan laba rugi ini menghasilkan suatu perhitungan yang akhirnya dapat melihat apakah suatu proyek yang dijalankan mendapatkan keuntungan ataukah mendapatkan kerugian selama waktu proyek. Laba ialah apa saja yang tersisa setelah 28 dikurangkan dengan pengeluaran-pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi atau menjual barang dan jasa.

3.1.4. Teori Biaya dan Manfaat