54
6.2.4. Teknologi yang Digunakan
Proses produksi untuk menghasilkan jus dan sirup belimbing manis dan jambu biji merah yang dihasilkan CV WPIU, masih menggunakan teknologi yang
sederhana dan mengandalkan tenaga manusia. Untuk memisahkan buah dengan sari buahnya, CV WPIU menggunakan alat penghancur buah yaitu, mesin pulper.
Mesin pulper dapat memisahkan buah dengan sari buahnya secara langsung, sehingga sari buah yang dihasilkan tidak perlu untuk disaring lagi. Kapasitas
mesin pulper adalah 6 kg buah. Untuk proses pencucian dan pemotongan buah serta pemasakan jus dan sirup, CV WPIU masih menggunakan alat yang
sederhana seperti, pisau, ember, panci besar, kompor gas, dan lain-lain. Demikian juga untuk pembotolan dan pengemasan jus dan sirup, CV WPIU menggunakan
tenaga manusia atau bersifat manual.
6.2.5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan cara atau metode dan teknik dalam menciptakan suatu produk melalui pemanfaatan sumberdaya yang tersedia.
Proses pembuatan jus dan sirup buah hampir sama, hanya dibedakan oleh komposisi bahan baku yang digunakan. Komposisi semua jus buah yang
dihasilkan CV WPIU terdiri dari, 30 persen sari buah, 68 persen larutan gula pasir dan karagen, 1 persen Natrium Benzoat, dan 1 persen Asam Sitrat. Sedangkan
komposisi dari semua jenis sirup buah yang dihasilkan CV WPIU terdiri dari, 70 persen sari buah, 28 persen larutan gula pasir dan karagen, 1 persen Natrium
Benzoat, dan 1 persen Asam Sitrat. Adapun tahapan dalam pembuatan jus dan sirup adalah sebagai berikut:
1 Pemilihan Buah
Tahap pertama yang dilakukan untuk menghasilkan jus dan sirup buah adalah pemilihan buah yang akan diolah. Buah yang diolah menjadi jus dan sirup
adalah buah yang matang penuh dan buah yang sehat. Buah yang sehat adalah buah yang tidak busuk dan juga bebas dari hama penyakit. Kondisi
buah yang matang penuh diperlukan agar jus dan sirup yang dihasilkan mempunyai aroma yang kuat.
55 2
Pencucian dan Pemotongan Buah Buah yang telah dipilih lalu dicuci dan dibersihkan sortasi dengan cara
mencuci buah menggunakan air bersih. Buah yang telah bersih kemudian dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah proses penghancuran buah dengan blender ataupun alat pengepres buah pulper. Alat yang digunakan CV WPIU untuk
menghancurkan buah adalah pulper. Buah-buah yang akan dihancurkan, ada baiknya dikukus blansir terlebih dahulu dalam panci selama 15 menit.
Pengukusan dilakukan untuk menghilangkan warna cokelat akibat getah sehabis dipotong.
3 Penghancuran
Buah yang telah dicuci dan dipotong kemudian dihancurkan menggunakan pulper
hingga menjadi puree bubur buah. Penghacuran buah dilakukan dengan menambahkan air secukupnya. Proses penghacuran dilakukan hingga
buah benar-benar hancur, sehingga dapat memudahkan pengolahan berikutnya.
4 Pemasakan
Buah yang telah dihancurkan tersebut kemudian dimasak. Pemasakan dimulai dengan mendidihkan karagen dengan air dengan suhu api 100
C. Untuk jus, kandungan larutan air dan karegan adalah 68 persen sedangkan
untuk sirup, kandungan larutan air dan karagen adalah sebesar 28 persen. Setelah mendidih, masukkan gula pasir putih dan kecilkan suhu api hingga
80 C. Selanjutnya, tambahkan Natrium Benzoat dan Asam Sitrat. Asam
Sitrat berfungsi untuk menjaga pH dalam larutan sari buah agar tetap berada pada tingkat keasaman yang sesuai sedangkan natrium benzoat bertujuan
untuk mengawetkan jus dan sirup. Setelah itu, sari buah dimasukkan kedalam larutan mendidih tersebut. Untuk
jus, kandungan sari buahnya adalah 30 persen sedangkan untuk sirup, kandungan sari buahnya adalah 70 persen. Total waktu proses mendidihkan
larutan karagen hingga masuknya sari buah adalah sekitar 20 menit. Setelah 30 menit, jus buah diangkat dan didinginkan. Namun, untuk sirup waktu
56 pemasakan setelah sari buah dimasukkan adalah satu jam. Lalu, sirup buah
diangkat dan didinginkan 5
Pengemasan Larutan jus dan sirup buah yang telah dimasak kemudian didinginkan hingga
mencapai suhu 80 C lalu dimasukkan ke dalam botol. Hal ini bertujuan agar
jus dan sirup tidak terkontaminasi. Kemasan yang digunakan untuk jus buah adalah kemasan botol berukuran
250 mililiter. Pemilihan bahan kemasan disesuaikan dengan aspek kesehatan dan lingkungan. Botol plastik yang digunakan harus dapat menahan panas
dari sari buah yang telah melalui proses pemasakan. Sedangkan untuk sirup, botol yang digunakan terbuat dari kaca berukuran 620 ml.
Botol dipasteurisasi dengan direndam dengan air sebatas leher botol hingga dingin yaitu, sekitar 30 menit setelah jus dan sirup dimasukkan ke dalam
botol. Setelah itu, botol siap diberi label dan dimasukkan ke dalam kardus. Satu kardus jus berisi 24 botol jus buah dan satu kardus sirup berisi 12 buah
sirup buah. Jus dan sirup buah pun siap dipasarkan. Gambar 3 menunjukkan alur proses pembuatan jus dan sirup buah.
Gambar 3. Alur Proses Pembuatan Jus dan Sirup CV Winner Perkasa Indonesia
Unggul
Sumber: CV Winner Perkasa Indonesia Unggul 2009
Pemilihan Buah-buahan
Pencucian dan Pemotongan Buah
Penghancuran Buah
Pemasakan n
Pembotolan Jus dan Sirup
Pengepakan Jus dan Sirup
57
6.2.6. Layout Perusahaan