Biaya Investasi Biaya Operasional

68

7.2. Arus Pengeluaran Outflow

Arus pengeluaran dalam usaha ini dikelompokkan menjadi dua jenis. Arus pengeluaran tersebut adalah biaya investasi dan biaya operasional.

7.2.1. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat awal proyek. Namun, jika terdapat aset yang umur ekonomisnya kurang dari umur usaha, biaya investasi juga dikeluarkan selama umur usaha berlangsung yang disebut biaya reinvestasi. Total biaya investasi yang dikeluarkan CV WPIU dalam menjalankan usahanya adalah Rp 251.170.500. Rincian biaya investasi dan reinvestasi dapat dilihat pada Lampiran 2.

7.2.2. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama usaha berjalan. Biaya operasional meliputi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan dan nilainya sama setiap tahun. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh CV WPIU untuk memproduksi jus dan sirup buah adalah gaji karyawan tetap, biaya barcode, biaya komunikasi, promosi, administrasi kantor dan angsuran pinjaman. Rincian biaya tetap dapat dilihat dari penjabaran berikut: 1 Tenaga kerja tetap yang dimiliki CV WPIU adalah 10 orang dengan gaji masing-masing adalah Rp 800.000 per bulan. Dengan demikian, biaya gaji karyawan tetap CV WPIU dalam setahun adalah Rp 96.000.000. 2 Biaya barcode dalam satu tahun adalah Rp 180.000 3 Biaya komunikasi yang dikeluarkan CV WPIU dalam menjalankan kegiatan usahanya selama satu tahun adalah Rp 6.000.000. Dengan asumsi, biaya komunikasi per bulannya adalah Rp 500.000. 4 Biaya administrasi kantor yang dikeluarkan selama satu tahun adalah Rp 1.800.000. 5 Biaya promosi yang dikeluarkan CV WPIU pada tahun pertama dan kedua adalah Rp 20.400.000 per tahun dan pada tahun-tahun berikutnya adalah 69 Rp 14.400.000 per tahun. Hal ini dikarenakan tahun pertama dan kedua merupakan awal produk jus dan sirup yang dihasilkan CV WPIU memasuki supermarket, sehingga dibutuhkan promosi yang lebih gencar agar produk yang dihasilkan lebih dikenal konsumen. 6 CV WPIU meminjam dana sebesar Rp 60.000.000 untuk mengembangkan usahanya kepada salah satu bank. Pinjaman tersebut diangsur setiap tahun selama 10 tahun dengan bunga sebesar 14 persen per tahun. Angsuran yang dibayar CV WPIU setiap tahunnya selama 10 tahun adalah sebesar Rp 11.502.812. Angsuran yang dibayar tersebut termasuk pembayaran pokok pinjaman dan biaya bunga. Rincian pokok pinjaman dan beban bunga yang dibayar CV WPIU dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari rincian biaya tetap di atas, diperoleh nilai dari total biaya tetap yang dikeluarkan CV WPIU pada tahun pertama dan kedua adalah Rp 135.882.812 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 129.882.812. Biaya variabel yang dikeluarkan CV WPIU dalam menghasilkan jus dan sirup buah terdiri atas, biaya upah harian, buah belimbing manis, jambu biji merah, gula pasir, karagen, asam sitrat, natrium benzoat, botol jus dan sirup, label jus dan sirup, kardus jus dan sirup, gas LPG, listrik, dan transportasi. Rincian biaya variabel dapat dilihat dari penjabaran berikut. 1 Biaya upah tenaga kerja harian CV WPIU selama enam bulan. Tenaga kerja harian yang akan dipekerjakan adalah sebanyak lima orang dengan gaji masing-masing adalah Rp 23.500 per hari. Dengan demikian, total biaya upah harian selama 6 bulan adalah Rp 18.330.000. Biaya upah harian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja yang membantu proses produksi. 2 Belimbing manis dan jambu biji merah yang digunakan adalah grade C, dimana harga belimbing manis dan jambu biji merah pada saat langka yaitu sekitar bulan Mei adalah Rp 5.000 dan Rp 4.000 pada saat panen raya dan hari biasa. Kebutuhan belimbing manis untuk jus dan sirup pada tahun pertama dan ke-2 adalah adalah 32.734 kg per tahun dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah 46.762 kg dan kebutuhan jambu biji merah untuk jus dan sirup pada tahun pertama dan ke-2 adalah 21.823 kg dan pada tahun ke-3 70 hingga ke-10 adalah 31.228 kg. Dengan demikian, total biaya pembelian buah pada pada tahun pertama dan ke-2 adalah Rp 222.775.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 318.455.000. Rincian biaya pembelian buah dapat dilihat pada Lampiran 3. 3 Biaya pembelian gula pasir yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 230.400.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 329.152.000 4 Biaya pembelian karagen yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 24.960.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 35.750.000. 5 Biaya pembelian asam sitrat yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke- 2 produksi adalah sebesar Rp 22.176.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 31.658.000. 6 Biaya pembelian natrium benzoat yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 20.160.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 28.780.000. 7 Biaya pembelian kemasan jus botol plastik yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 207.360.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 296.228.800. 8 Biaya pembelian kemasan sirup botol kaca yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 43.200.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 61.715.000. 9 Biaya pembelian label jus yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 51.840.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 74.057.200. 10 Biaya pembelian label sirup yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 8.640.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 12.343.000. 11 Biaya pembelian kardus jus yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 21.600.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 30.858.000. Dimana satu kardus memuat 24 botol jus. 71 12 Biaya pembelian kardus sirup yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp 14.400.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke- 10 adalah Rp 20.572.000. Dimana satu kardus memuat 12 botol sirup. 13 Biaya pembelian gas LPG yang dikeluarkan selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp Rp 23.400.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 33.450.000. Rincian biaya pembelian gula, karagen, asam sitrat, natrium benzoat, kemasan jus, kemasan sirup, label jus, label sirup, kardus jus, kardus sirup, dan gas LPG dapat dilihat pada Lampiran 4. 14 Biaya listrik yang dikeluarkan CV WPIU selama tahun pertama dan ke-2 produksi adalah sebesar Rp Rp 22.800.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-10 adalah Rp 32.600.000. 15 Biaya transportasi yang dikeluarkan CV WPIU selama tahun pertama dan ke- 2 produksi adalah sebesar Rp Rp 24.010.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke- 10 adalah Rp 34.300.000. Dari rincian biaya variabel diatas maka diperoleh nilai total biaya variabel yang dikeluarkan CV WPIU pada tahun pertama dan kedua adalah sebesar Rp 956.051.000 dan pada tahun ke-3 hingga ke-9 adalah sebesar Rp 1.358.249.000. Rincian biaya operasional CV WPIU untuk menghasilkan jus dan sirup selama satu tahun mulai tahun pertama hingga ke-10 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Biaya Operasional CV Winner Perkasa Indonesia Unggul Tahun 1-10 RpTahun No Uraian Jumlah Tahun 1-2 Jumlah Tahun 3-10 A Biaya Tetap 1 Upah tetap 96,000,000 96,000,000 2 Barcode 180,000 180,000 3 Komunikasi 6,000,000 6,000,000 4 Promosi 20,400,000 14,400,000 5 Administrasi kantor 1,800,000 1,800,000 6 Angsuran Pinjaman 11,502,812 11,502,812 Total biaya tetap 135,882,812 129,882,812 B Biaya variabel 1 Upah harian 18,330,000 18,330,000 2 Belimbing manis 133,664,000 190,945,000 3 Jambu biji merah 89,111,000 127,510,000 4 Gula pasir 230,400,000 329,152,000 5 Karagen 24,960,000 35,750,000 6 Asam sitrat 22,176,000 31,658,000 7 Natrium benzoat 20,160,000 28,780,000 8 Botol jus 207,360,000 296,228,800 9 Botol sirup 43,200,000 61,715,000 10 Label jus 51,840,000 74,057,200 11 Label sirup 8,640,000 12,343,000 12 Kardus jus 21,600,000 30,858,000 13 Kardus sirup 14,400,000 20,572,000 14 Gas LPG 23,400,000 33,450,000 15 Listrik 22,800,000 32,600,000 16 Transportasi 24,010,000 34,300,000 Total biaya variabel 956,051,000 1,358,249,000 C Total biaya operasional A+ B 1,091,933,812 1,488,131,812 7.3. Analisis Laba Rugi Analisa laba rugi digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu. Komponen laba rugi usaha pembuatan jus dan sirup buah ini terdiri atas, pendapatan penjualan hasil produksi, biaya operasional, biaya penyusutan, beban bunga, dan pajak penghasilan. Laba sebelum pajak EBT diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi dengan biaya operasional, beban bunga, dan biaya penyusutan. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 2. Laba setelah pajak EAT diperoleh dari laba sebelum pajak 73 dikurangi dengan pajak penghasilan. Pembebanan pajak penghasilan dihitung berdasarkan ketentuan UU RI No.17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan badan usaha. CV WPIU telah memperoleh keuntungan mulai tahun pertama usaha hingga tahun ke 10 berdasarkan analisa laba rugi. Rincian analisa laba rugi CV WPIU dapat dilihat pada Lampiran 6.

7.4. Analisis Finansial