Asumsi Dasar Analisis kelayakan usaha pembuatan jus dan sirup belimbing manis dan jambu biji merah (Studi kasus CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat)

37 dominan dan jumlah maksimum penurunan penjualan jus dan sirup buah yang membuat usaha ini masih tetap layak untuk dijalankan.

4.5.8. Laporan Laba Rugi

Analisa laba rugi digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu. Komponen laba rugi usaha pembuatan jus dan sirup buah ini terdiri dari, pendapatan penjualan hasil produksi, biaya operasional, biaya penyusutan, beban bunga, dan pajak penghasilan. Laba sebelum pajak EBT diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi dengan biaya operasional, beban bunga, dan biaya penyusutan. Laba setelah pajak EAT diperoleh dari laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan.

4.6. Asumsi Dasar

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Usaha yang dilakukan adalah usaha pembuatan jus dan sirup belimbing manis dan jambu biji merah dalam kemasan. 2 Analisis finansial dilakukan berdasarkan asumsi bahwa pada tahun pertama dan kedua, CV WPIU berproduksi sebesar 70 persen dari kapasitas yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan pada tahun-tahun awal produk yang dihasilkan dipasarkan di supermarket, sehingga produk belum dikenal konsumen secara luas dan juga. Selain itu, ini merupakan awal CV WPIU memproduksi melebihi kapasitas yang sudah ada sebelumnya, sehingga dibutuhkan keterampilan dari tenaga kerja yang ada. Untuk tahun ke-3 hingga tahun ke-10, CV WPIU berproduksi 100 persen karena sudah memiliki pengalaman dan produk sudah dikenal di pasaran. 3 Pengusaha berencana mengembangkan usaha dengan meminjam modal sebesar Rp 60.000.000. 4 Tingkat diskonto yang digunakan adalah berdasarkan suku bunga kredit Bank Jabar Banten yaitu, sebesar 14 persen. 5 Umur proyek adalah 10 tahun didasarkan dari usia bangunan karena ini merupakan biaya investasi terbesar setelah lahan. 6 Inflow dan outflow merupakan proyeksi pada penelitian dan informasi yang didapatkan pada saat penelitian. 38 7 Jumlah hari kerja dan produksi adalah 312 hari per tahun. 8 Kapasitas CV WPIU saat ini adalah menghasilkan 144.000 botol jus per tahun dan 28.800 botol sirup per tahun dan kapasitas yang ingin dicapai adalah menghasilkan 370.286 botol jus per tahun serta 61.715 botol sirup per tahun. 9 Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku selama bulan Februari 2009 dan konstan selama penelitian. Harga-harga tersebut adalah sebagai berikut: harga belimbing manis dan jambu biji merah pada bulan Mei-Juni adalah, Rp 5.000kg sedangkan pada bulan lain adalah Rp 4.000; harga gula adalah Rp 8.000; harga botol untuk jus adalah Rp 800buah; harga botol untuk sirup adalah Rp 1.000buah; harga kardus untuk jus dalah Rp 2.000buah; harga kardus untuk sirup adalah Rp 4.000buah; harga label untuk jus dan sirup adalah Rp 200buah; harga gas LPG adalah Rp 75.000tabung. 10 Total produksi adalah jumlah kemasan yang dihasilkan selama satu tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dan harga jual. 11 Proporsi penjualan jus adalah 15 persen eceran, 41 persen grosiran, 44 persen ke supermarket. Proporsi penjualan sirup adalah 17 persen eceran, 50 persen grosiran, 33 persen ke supermarket. Perhitungan ini diperoleh dari penjualan yang dilakukan CV WPIU selama ini. 12 Harga jual jus eceran Rp 3.500, grosiran Rp 2.500, dan ke supermarket Rp 2.720. Harga jual sirup eceran Rp 12.500, grosiran Rp 9.000, dan ke supermarket Rp 9.010. 13 Biaya yang dikeluarkan untuk usaha pembuatan jus dan sirup ini terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya reinvestasi dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur ekonomisnya. 14 Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus. Penyusutan digunakan untuk menghitung pajak penghasilan dimana pajak penghasilan merupakan komponen dari laba rugi dan cash flow. 15 Nilai sisa dihitung berdasarkan perhitungan nilai sisa dengan menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dibagi dengan umur ekonomis. V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan