44 petani dan juga industri pengolahan belimbing manis. Konsumen tetap dapat
menikmati jus dan sirup diluar musim panen dengan adanya industri pengolahan. Kota Depok yang berdekatan dengan DKI Jakarta juga berdampak pada
perkembangan kota Depok yang cukup pesat. Hal ini terlihat dengan hadirnya Supermarket dan Supermall di wilayah ini, seperti Carefour, Hipermart, Alfa,
Superindo, Tip-Top, Matahari, dan Ramayana. Hal ini cukup potensial dalam pemasaran belimbing dalam bentuk segar maupun olahan. Hadirnya supermarket-
supermarket ini menyebabkan CV WPIU mendapat tawaran dari beberapa supermarket untuk dapat memasok produknya ke supermarket tersebut. Saat ini,
masyarakat menjadikan supermarket sebagai tempat one stop shopping, sehingga masyarakat menyenangi tempat perbelanjaan ini karena mereka dapat
memperoleh berbagai keperluan hanya dengan mendatangi satu tempat perbelanjaan saja dan menurut penelitian AC Nielsen, permintaan untuk kategori
minuman kesehatan di supermarket mengalami pertumbuhan sebesar 34,2 persen. Hal ini tentu menjadi potensi pasar yang baik untuk produk yang ditawarkan CV
WPIU. CV WPIU juga mendapat dukungan dari Pemerintahan kota Depok untuk mewujudkan rencana ini karena dengan rencana ini, buah-buahan kota Depok
tidak hanya terkenal dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk olahan. Produk jus dan sirup buah yang dihasilkan CV WPIU memiliki pasar yang
potensial dari peluang-peluang tersebut di atas. Pasar potensial tersebut menjadi peluang besar jika dilakukan program pemasaran yang efektif.
6.1.2. Daur Hidup Produk
Kotler 2002, mengatakan bahwa semua produk memiliki daur hidup. Hal ini menegaskan kepada kita akan empat hal, yaitu:
1 Produk memiliki umur terbatas.
2 Penjualan produk melalui tahap berbeda, masing-masing memberikan
tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3
Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama daur hidup produk.
4 Produk memerlukan startegi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian,
dan SDM yang berbeda dalam setiap daur hidupnya.
45 Daur hidup produk terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perkenalan
introduction, tahap pertumbuhan growth, tahap kedewasaan maturity, dan tahap penurunan decline. Bentuk tahapan ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Penjualan
Waktu
Introduction Growth Mature Declining
Gambar 2. Tahapan-Tahapan dalam Daur Hidup Produk
Sumber: Kotler 2002
Penulis menganalisis daur hidup produk jus dan sirup buah yang dihasilkan CV WPIU berada dalam tahap pertumbuhan growth. Hal ini
dikarenakan, CV WPIU saat ini memperoleh penerimaan pasar yang cepat dimana hal ini terlihat dari tawaran ataupun permintaan yang meningkat dan saat ini, CV
WPIU akan meningkatkan kapasitas usahanya untuk dapat memenuhi permintaan pasar.
6.1.3. Bauran Pemasaran
Menurut Umar 2005, terdapat berbagai kegiatan yang harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke konsumen. Ruang lingkup kegiatan yang luas
itu disederhanakan menjadi empat kebijaksanaan pemasaran yang dapat dikontrol yang biasa disebut bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah gabungan
keempat strategi yang ada di dalamnya. Bauran pemasaran merupakan alat yang dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya yang tertarik,
senang, kemudian membeli dan akhirnya puas akan produk tersebut. Karena itu, penetapan strategi bauran pemasaran memegang peranan penting dalam strategi
pemasaran. Peranan ini dijalankan oleh perusahaan dengan mengkombinasikan bauran pemasaran yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan, sehingga
menghasilkan kondisi yang optimal.
46 1
Strategi Produk Produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Strategi produk penting karena produk merupakan sesuatu yang dijual dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk yang
dijualnya. Produk yang dihasilkan CV WPIU berdasarkan macamnya termasuk dalam
barang konsumsi yaitu, barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi. Produk yang dihasilkan CV WPIU adalah jus dan sirup
belimbing manis dan jambu biji merah. Adapun strategi produk yang dilakukan CV WPIU adalah dengan menciptakan produk minuman instan
yang memiliki nilai gizi dan mutu yang baik, serta menciptakan merek, kemasan, dan label untuk produk yang dihasilkan.
Komposisi semua jus buah yang dihasilkan CV WPIU terdiri dari, 30 persen sari buah, 68 persen larutan gula pasir dan karagen, 1 persen Natrium
Benzoat, dan 1 persen Asam Sitrat. Sedangkan komposisi dari semua jenis sirup yang dihasilkan CV WPIU terdiri dari, 70 persen sari buah, 28 persen
larutan gula pasir dan karagen, 1 persen Natrium Benzoat, dan 1 persen Asam Sitrat. Jus dan sirup buah yang diproduksi CV WPIU memiliki karakteristik,
antara lain berbentuk cairan, beraroma, rasa khas buah, dan berwarna kuning untuk jus dan sirup belimbing, serta berwarna merah muda untuk jus dan
sirup jambu biji merah. CV WPIU memberikan merek “Winner” untuk produk jus dan sirup yang
dihasilkan. Bagi CV WPIU, merek merupakan suatu tanda bagi konsumen untuk mengenal produk yang mereka hasilkan. Mereka memilih merek
“Winner” karena CV WPIU dalam merintis usaha ini menghadapi berbagai tantangan dan membutuhkan pengorbangan, sehingga dengan hadirnya
produk ini CV WPIU berusaha menjadi pemenang winner. Semua produk jus buah yang dihasilkan dikemas dalam botol plastik ukuran
250 ml karena CV WPIU melihat kencenderungan konsumen di pasar dimana sebagian besar konsumen yang membeli minuman dalam kemasan cup 220
ml cukup untuk sekali minum, sehingga CV WPIU memproduksi jus buah yang dapat dikonsumsi secara langsung dan dapat dihabiskan dalam sekali
47 minum. Semua jenis sirup buah yang dihasilkan dikemas dalam botol ukuran
620 ml karena saat ini, bahan baku botol yang diperoleh CV WPIU tersedia dalam ukuran tersebut. CV WPIU memilih wadah botol untuk semua jenis
produknya karena konsumen lebih menyukai produk jus dan sirup dalam kemasan botol selain bagus tampilannya, tetapi juga lebih menyakinkan
konsumen. CV WPIU juga melekatkan label pada setiap kemasan jus maupun sirup buah.
Di dalam label tersebut, CV WPIU mencantumkan merek dagang, nama produsen, komposisi produk dan gizi, tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal
dengan No.MUI-JB 1006230904, izin Dinas Kesehatan dengan no IRT 213327603088, dan barcode harga. Produk yang dihasilkan CV WPIU layak
untuk memasuki supermarket karena telah memiliki barcode harga. Penjelasan dalam label ini diinformasikan dalam tiga bahasa yakni, Indonesia,
Inggris, dan Arab. Hal ini tentunya memudahkan konsumen untuk memahami dan mengenal produk walaupun tidak mengerti bahasa Indonesia.
Label ini pun didesain semenarik mungkin agar dapat menarik minat konsumen.
CV WPIU juga akan melakukan strategi produk yang sama untuk memasuki pasar supermarket. Hal ini dikarenakan, pihak CV WPIU dari awal
mendirikan usaha ini berusaha menghasilkan produk yang dapat memasuki pasar supermarket. Hal ini dapat terlihat dengan adanya barcode harga di
label produk yang dihasilkan. 2
Strategi Harga Harga merupakan sejumlah nilai dalam mata uang yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena
merupakan salah satu faktor yang menentukan laku atau tidaknya produk yang ditawarkan Kasmir dan Jakfar, 2006.
CV WPIU menggunakan sistem cost plus pricing dengan mark up yaitu, dengan menambahkan biaya produksi dengan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. CV WPIU menetapkan harga yang sama untuk semua jenis jus buah. Begitu juga untuk semua jenis sirup buah, CV WPIU menetapkan
48 harga yang sama. Namun, ada perbedaan harga antara membeli satuan atau
eceran dengan membeli grosir. Daftar harga jus dan sirup CV WPIU dapat dilihat pada Tabel 7. Pemesanan minimal untuk penjualan di luar Jabotabek
adalah 40 kardus dengan ongkos kirim ditanggung oleh pihak yang memesan.
Tabel 7.
Daftar Harga Jus dan Sirup CV Winner Perkasa Indonesia Unggul Tahun 2008
Jenis Produk Jumlah
Harga per Satuan Rp Jus
1-119 botol 3.500
≥ 120 botol 5 kardus 2.500
Sirup 1-59 botol
12.500 ≥ 60 botol 5 kardus
9.000
Sumber: CV Winner Perkasa Indonesia Unggul 2009
Strategi harga yang dilakukan CV WPIU untuk memasuki pasar supermarket untuk semua produk jus buah adalah dengan harga Rp Rp 2.720 dan untuk
sirup adalah sebesar Rp 9.010. 3
Strategi Distribusi Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya, mulai dari
perusahaan sampai ke tangan konsumen. Strategi distribusi penting dalam upaya perusahaan melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran.
Produk-produk yang dihasilkan CV WPIU didistribusikan secara langsung tanpa melalui perantaraan distributor. CV WPIU menaruh produknya di
beberapa outlet di Cinere, Pondok Cabe, dan Kelapa Dua. Saat ini, CV WPIU mensuplai produknya ke beberapa tempat seperti, kantin atau koperasi
sekolah dan kampus, gedung olahraga, kantor, minimarket Aneka Buana, dan tempat wisata Kampung 99. CV WPIU juga memiliki agen di beberapa kota
di Indonesia seperti, Cirebon, Pontianak, Bangka Belitung, Batam, Pekanbaru, Yogyakarta, Makassar, dan Sumedang. CV WPIU sekarang ini
mendapat tawaran dari beberapa supermarket untuk dapat memasok produknya ke supermarket tersebut.
49 4
Strategi Promosi Promosi merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian dan
mempertahankan konsumen. Perusahaan dapat menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru
melalui promosi yang dilakukan. Promosi yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran-pameran dan
memberikan sampel gratis kepada pihak yang ingin memesan produknya. CV WPIU saat ini mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Namun, hal ini
memiliki jangkauan yang terbatas, sehingga informasi produk tidak dapat menyebar dengan luas. CV WPIU juga bersedia diwawancarai oleh beberapa
tabloid maupun majalah dan juga stasiun televisi. Setelah diwawancarai oleh beberapa tabloid maupun majalah seperti, Tabloid Peluang Usaha, Majalah
Trubus, dan Femina, profil usaha CV WPIU akan diterbitkan pada tabloid maupun majalah tersebut dan dibaca oleh banyak orang. Menurut CV WPIU,
saat ini mereka mendapat banyak pesanan setelah profil mereka diterbitkan di tabloid dan majalah tersebut. Selain itu, profil usaha CV WPIU juga sudah
disiarkan oleh beberapa stasiun televisi seperti SCTV, TPI, Trans TV, Trans 7, dan Jak TV. Hal ini tentunya dapat menjadi sarana promosi bagi CV
WPIU.
6.1.4. Hasil Analisis Aspek Pasar