Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

= − − �� � Keterangan: r 11 = Nilai Reliabilitas ΣS 1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item S 1 = Varians total k = Jumlah item Riduwan, 2013, hlm. 115 Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak adalah dengan mengkonsultasikannya dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Menurut Kaplan 1982 suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7 Widoyoko, 2014, hlm. 165. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach’s dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 20 for windows yang telah dikurangi dengan item pernyataan yang tidak valid, diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar r 11 = 0,822. Dengan demikian diketahui bahwa instrumen tersebut reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami yang dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain Sugiyono, 2006, hlm. 274. Penelitian ini bermaksud mencari tingkat hubungan interpersonal guru- siswa pada mata pelajaran kimia di kelas XI IPA di SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 20152016, menganalisis perilaku dan profil interpersonal guru kimia yang teridentifikasi berdasarkan dimensi dan skala perilaku menggunakan QTI dengan menggunakan prinsip pemodelan Rasch. Untuk mengetahui tingkat hubungan interpersonal guru-siswa, dilakukan tabulasi terhadap data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis dengan bantuan perangkat lunak Winsteps 3.73 for windows untuk dideskripsikan dengan perhitungan statistik deskriptif. Dalam mendeskripsikan data disajikan mengenai skor tertinggi dan skor terendah dari masing-masing variabel, rata-rata mean, dan simpangan baku standar deviasi untuk setiap variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Untuk mengetahui rata- rata mean data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus Sugiyono, 2007, hlm. 49: � = ∑ � Keterangan: Me : Mean rata-rata Σ : Epsilon baca jumlah x i : Nilai x ke i sampai ke n n : Jumlah individu Selanjutnya menghitung standar deviasi. Standar deviasi atau simpangan baku merupakan akar dari varians, dimana varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Data ini digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Standar deviasi pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus Sugiyono, 2007, hlm. 56-57: = √ ∑ � − ̅ Keterangan: s : Standar deviasi simpangan baku Σ : Epsilon baca jumlah x i : Nilai x ke i sampai ke n �̅ : Rata-rata n : Jumlah sampel Untuk mengetahui kecenderungan variabel hubungan interpersonal guru-siswa digunakan skor rata-rata ideal Mi dan simpangan baku ideal SDi. Untuk menghitung skor rata-rata ideal Mi digunakan rumus skor tertinggi + skor terendah dan simpangan baku ideal SDi digunakan rumus 6 skor tertinggi – skor terendah Sya’ban, 2005, hlm. 15. Kecenderungan skor tiap variabel dibagi menjadi empat kelompok Sudijono, 2006, hlm. 174-175 yaitu: Tabel 3.6 Kategori Kecenderungan Variabel Hubungan Interpersonal Guru-Siswa Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi Sangat Baik Mi s.d Mi + 1,5 SDi Baik Mi – 1,5 SDi s.d. Mi Cukup Baik Mi – 1,5 SDi Tidak Baik Selanjutnya, perilaku interpersonal guru pada penelitian ini dianalisis dengan pemodelan Rasch menggunakan bantuan perangkat lunak Winsteps versi 3.73 for windows untuk mengetahui keterkaitan antara responden dengan item pernyataan. Deskripsi data ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi antara responden dan perilaku guru yang terukur. Pemodelan Rasch menggunakan data skor per responden person dan data skor per item soal item secara bersama-sama. Kedua skor ini menjadi basis yang menunjukkan tingkat kemampuan individu dalam menjawab soal pernyataan yang diberikan dan tingkat kesulitan item soal. Dalam pemodelan Rasch, hasil data diinterpretasikan melalui peta konstruk. Peta konstruk adalah representasi visual yang memberikan konteks secara menyeluruh dan substantif pada isi konstruk-konstruk yang diukur, yang di dalamnya terkandung gambaran kontinum yang didapat dari pengukuran yang terdiri dari dua hal Sumintono Widhiarso, 2015, hlm. 21-22, yaitu: 1. Peta konstruk responden, dalam hal ini siswa yang menampilkan skor hubungan interpersonal dari peringkat terendah ke peringkat tertinggi. 2. Peta konstruk item soal, dalam hal ini berupa item pernyataan yang menunjukkan pola jawaban yang diberikan siswa terhadap masing-masing skala perilaku interpersonal guru yang terukur dari kategorisasi item pernyataan yang mudah ke item pernyataan yang sulit untuk dijawab dipersepsi oleh siswa. Selain menampilkan peta konstruk perilaku interpersonal guru, penelitian ini juga menyajikan analisis deskriptif perilaku interpersonal guru berupa data rata-rata mean dari tiap variabel yang terukur. Selanjutnya data yang diperoleh dicari presentasenya dengan menggunakan rumus Riduwan, 2013, hlm. 89: �� � � � = � � � � × Adapun untuk mendapatkan profil interpersonal guru, dilakukan pemetaan persentase tiap variabel perilaku ke dalam representasi grafis dengan menggunakan radar chart dan bantuan perangkat lunak AutoCad 2016. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan delapan profil perilaku interpersonal guru menurut Wubbels, dkk. 2006.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN