47 76.0 47 81.0 48 Profil Guru Kimia SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Tangerang

Gambar 4.9 Radar Chart dan Representasi Grafis Profil Perilaku Interpersonal Guru Kimia SMA di Kota Tangerang Selatan Gambar 4.10 Radar Chart dan Representasi Grafis Profil Perilaku Interpersonal Guru Kimia SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan Gambar 4.11 Radar Chart dan Representasi Grafis Profil Perilaku Interpersonal Guru Kimia SMA Swasta di Kota Tangerang Selatan 78 77.5 72 59.67

34.5 47

39 54 20 40 60 80 100 D D-C C C-S S S-O O O-D

76.3 76.0

70 60.00

34.5 47

41 54 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 D D-C C C-S S S-O O O-D

82.7 81.0

78 59.00

34.5 48

36 55 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 D D-C C C-S S S-O O O-D Pada grafik radar chart berturut-turut masing-masing sumbu menerangkan persentase perilaku guru yang teridentifikasi. Sumbu D menerangkan perilaku kepemimpinan, sumbu D-C menerangkan perilaku membantubersahabat, sumbu C menerangkan perilaku pengertian, sumbu C-S menerangkan perilaku memberi tanggung jawabkebebasan pada siswa, sumbu S menerangkan perilaku ragu-ragu, sumbu S-O menerangkan perilaku tidak puas, sumbu O menerangkan perilaku menegur dan sumbu O-D menerangkan perilaku disiplin. Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak AutoCAD, masing-masing sumbu ditarik ke arah sumbu lain hingga membentuk daerah arsir seperti yang tampak pada Gambar 4.9, Gambar 4.10, dan Gambar 4.11. Sumbu D ditarik ke arah sumbu D-C membentuk daerah arsir perilaku kepemimpinan DC, sumbu D-C ditarik ke arah sumbu C membentuk daerah arsir perilaku membantubersahabat CD, sumbu C ditarik ke arah sumbu C-S membentuk daerah arsir perilaku pengertian CS, sumbu C-S ditarik ke arah sumbu S membentuk daerah arsir perilaku memberi tanggung jawabkebebasan pada siswa SC, sumbu S ditarik ke arah sumbu S-O membentuk daerah arsir perilaku ragu-ragu SO, sumbu S-O ditarik ke arah sumbu O membentuk daerah arsir perilaku tidak puas OS, sumbu O ditarik ke arah sumbu O-D membentuk daerah arsir perilaku menegur OD, dan sumbu O-D ditarik ke arah sumbu D membentuk daerah arsir perilaku disiplin DO. Profil perilaku interpersonal guru dalam kelas kimia di SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Tangerang Selatan dari hasil representasi grafis menggunakan bantuan perangkat lunak AutoCad 2016 diinterpretasikan ke dalam profil perilaku interpersonal guru menurut Wubbels, dkk. 2006 termasuk ke dalam profil guru otoritatif. Pada hasil representasi grafis yang tampak di SMA Negeri dan Swasta, guru kimia di maing-masing sekolah ini juga teridentifikasi ke dalam profil guru otoritatif. Adapun mengenai profil masing-masing guru lihat pada Lampiran 38, hasil representasi grafis dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD 2016 menampilkan bahwa delapan dari sepuluh guru kimia memiliki profil guru otoritatif, sedangkan guru kimia lainnya memiliki profil guru direktif dan profil guru membosankan.

B. Pembahasan

Komunikasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan interpersonal guru dan siswa. Komunikasi yang efektif membentuk interaksi yang baik antara guru dan siswa, yang pada akhirnya akan menyebabkan suksesnya pengajaran yang terjadi di dalam kelas Goh, 1994, hlm. 30. Sebagai bentuk komunikasi yang serius, mengajar menuntut guru untuk tahu bagaimana mengkomunikasikan informasi, memimpin diskusi, memberi pertanyaan, menunggu jawaban, mempersiapkan rencana pembelajaran, menulis bahan pengajaran, dan lain sebagainya Tuckman, 1995, hlm.177. Hasil temuan dari berbagai penelitian mengindikasikan bahwa hubungan interpersonal guru-siswa telah menjadi kekuatan yang cukup potensial dan berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa sehingga penting sekali bagi guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal guru-siswa yang positif dan menciptakan hubungan dekat dengan siswa untuk memfasilitasi proses pembelajaran Goh, 1994, hlm. 39. Dalam penelitian ini, hubungan interpersonal dianalisis berdasarkan persepsi siswa tentang delapan perilaku guru, yaitu perilaku kepemimpinan, perilaku membantubersahabat, perilaku pengertian, perilaku memberi tanggung jawabkebebasan pada siswa, perilaku ragu-ragu, perilaku tidak puas, perilaku menegur, dan perilaku disiplin. Dari persepsi siswa terhadap delapan perilaku ini akan diketahui bagaimana hubungan interpersonal guru-siswa yang terjadi di SMA di Kota Tangerang Selatan, perilaku interpersonal guru yang teridentifikasi selama proses belajar mengajar berlangsung berdasarkan persepsi siswa dan profil guru kimia SMA di Kota Tangerang Selatan berdasarkan representasi grafis perilaku interpersonal guru yang terukur dengan menggunakan bantuan perangkat lunak AutoCAD 2016 yang akan dijelaskan sebagai berikut.