faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada
stimulus tersebut. Dalam hal ini, persepsi dipengaruhi oleh karakteristik siswa yang menilai guru.
2 Faktor Struktural Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat
stimulus fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Kohler, Wartheimer dan Koffka merumuskan
prinsip-prinsip persepsi yang bersifat struktural, yang kemudian terkenal dengan teori Gestalt. Menurut teori Gestalt, bila kita
mempersepsi sesuatu,
kita memersepsinya
sebagai suatu
keseluruhan, melihat bagian-bagiannya lalu menghimpunnya. Jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat
meneliti fakta-fakta yang terpisah. Kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang, kita harus
melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dalam masalah yang dihadapinya. Dalam hal ini, persepsi dipengaruhi oleh
perilaku guru dan lingkungan dimana dia berada.
2. Hakikat Kimia dan Pembelajarannya
Susiwi 2007, hlm. 5 mengemukakan bahwa hakikat ilmu kimia mencakup dua hal, yaitu kimia sebagai produk yang meliputi sekumpulan
pengetahuan atas fakta, konsep dan prinsip kimia dan kimia sebagai proses yang meliputi keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para
ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan kimia. Kimia pada awalnya merupakan ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan
percobaan induktif
namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori deduktif. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang
tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori temuan ilmuwan dan kimia
sebagai proses kerja ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan
penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, hlm.
177. Kimia sebagai ilmu termasuk ke dalam rumpun Ilmu Pengetahuan
Alam IPA memiliki karakteristik yang sama dengan IPA dalam proses pembelajarannya. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2006, hlm. 177. Pengalaman menunjukkan bahwa mempelajari ilmu kimia cukup sulit, karena yang dibahas adalah hukum dan
teori tentang atom dan molekul yang tidak dapat dilihat. Yang dapat ditangkap hanyalah gejala yang ditimbulkan oleh atom dan molekul tersebut
melalui percobaan eksperimen di laboratorium. Oleh karena itu, untuk mempermudah dalam mempelajari kimia dapat dilakukan dengan
menunjukkan kaitan antara hukum dan teori dengan percobaan yang mendasarinya Syukri, 1999, hlm. 7a. Dalam hal ini, siswa membutuhkan
peran guru melalui interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam strategi pembelajaran yang terencana.
3. Konsep Hubungan Interpersonal