BAB II KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Persepsi Siswa
a. Pengertian Persepsi
Istilah persepsi berasal dari bahasa Inggris “perception”, yang diambil dari bahasa Latin “perceptio”, yang berarti menerima atau
mengambil. Menurut Leavitt 1978, perception dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu; sedangkan dalam arti luas, perception adalah “pandangan”,
yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu Desmita, 2010, hlm. 117.
Branca 1964, Woodworth dan Marquis 1957 dalam Walgito 2003, hlm. 53 mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses
yang didahului oleh penginderaan. “Penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu indera. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat
susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas dari proses
penginderaan dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi
setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Stimulus yang mengenai
individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga individu menyadari apa y
ang diinderanya itu”. Pada tataran yang lebih kompleks, persepsi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada
lingkungan mereka. Dengan persepsi, individu dapat menyadari dan mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya dan
keadaan diri individu yang bersangkutan. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa persepsi dapat datang dari luar diri individu tetapi
juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan Robbins, 2001, hlm. 88.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah diterima oleh
sistem indera manusia. Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan
menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah individu mengindera objek di
lingkungannya, kemudian ia memproses hasil pengindraan itu sehingga timbullah makna tentang objek tersebut.
Persepsi individu terhadap objek tertentu akan mempengaruhi pikirannya. Artinya, persepsi seseorang akan memungkinkannya untuk
memberi penilaian terhadap suatu kondisi stimulus. Sebagai contoh, persepsi siswa terhadap perilaku guru di dalam kelas akan
mempengaruhi pikirannya dan menjadikan siswa memberikan penilaian kepada perilaku guru tersebut.
b. Proses Pembentukan Persepsi