sebesar 14,3 terletak pada kelas interval skor 12 s.d. 18 dengan kategori cukup tinggi dan perolehan persentase sebesar 47,7.
g. Perilaku Menegur OD
Perilaku menegur admonishing behaviour dideskripsikan dengan gampang marah, memberikan siswa tugas, menampilkan
ekspresi terganggu dan kemarahan, melarang siswa, selalu ingin benar, dan suka menghukum.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data terhadap 2 item pernyataan perilaku menegur lihat pada Lampiran 38 dan 39 diketahui
bahwa skor perilaku menegur guru kimia terhadap siswa SMA di Kota Tangerang Selatan diperoleh rata-rata sebesar 3,9 terletak pada kelas
interval skor 4,05 dengan kategori rendah dan perolehan persentase sebesar 39,0. Pada guru kimia di SMA Negeri diperoleh rata-rata
sebesar 4,1 terletak pada kelas interval skor 4,05 s.d. 6 dengan kategori cukup tinggi dan perolehan persentase sebesar 41,0. Pada
guru kimia di SMA Swasta diperoleh rata-rata sebesar 3,6 terletak pada kelas interval skor 4,05 dengan kategori rendah dan perolehan
persentase sebesar 36,0.
h. Perilaku Disiplin DO
Perilaku disiplin strict behaviour dideskripsikan dengan menjaga kendali yang ketat, memeriksa, menghakimi, menjaga kelas
tetap diam, mempertahankan keheningan, bersikap tegasdisiplin, menetapkan aturan dan norma-norma yang tepat.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data terhadap 5 item pernyataan perilaku disiplin lihat pada Lampiran 40 dan 41 diketahui
bahwa skor perilaku disiplin guru kimia terhadap siswa SMA di Kota Tangerang Selatan diperoleh rata-rata sebesar 13,5 terletak pada kelas
interval skor 10,05 s.d. 15 dengan kategori cukup tinggi dan perolehan persentase sebesar 54,0. Pada guru kimia di SMA Negeri
diperoleh rata-rata sebesar 13,4 terletak pada kelas interval skor 10,05 s.d. 15 dengan kategori cukup tinggi dan perolehan persentase
sebesar 53,6. Pada guru kimia di SMA Swasta diperoleh rata-rata sebesar 13,8 terletak pada kelas interval skor 10,05 s.d. 15 dengan
kategori cukup tinggi dan perolehan persentase sebesar 55,2. Secara umum, hasil analisis terhadap perilaku interpersonal guru
kimia berdasarkan skala perilaku menunjukkan bahwa guru kimia SMA di Kota Tangerang Selatan dipersepsi siswa memiliki perilaku kepemimpinan,
membantubersahabat, pengertian dan memberi tanggung jawabkebebasan kepada siswa lebih besar dibanding perilaku ragu-ragu, tidak puas, dan
menegur. Namun, walaupun demikian, guru kimia SMA di Kota Tangerang tampak memiliki perilaku disiplin yang cukup tinggi. Persentase masing-
masing perilaku interpersonal disajikan pada diagram grafik di bawah ini.
Gambar 4.5 Grafik Perilaku Interpersonal Guru Kimia SMA di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Level Skala Perilaku
Perbandingan terhadap hasil temuan pada guru kimia di SMA Negeri dan SMA Swasta menunjukkan bahwa guru kimia di SMA Swasta
memiliki persentase perilaku kepemimpinan, membantubersahabat, pengertian, dan disiplin lebih besar dibandingkan guru kimia di SMA
Negeri. Guru kimia SMA Swasta juga dipersepsi siswa lebih tinggi pada perilaku tidak puas dan lebih rendah pada perilaku memberi tanggung
jawabkebebasan pada siswa dan perilaku menegur daripada guru kimia di
20 40
60 80
78 77.5
72 59.7
34.5 47