Proses Pembentukan Persepsi Persepsi Siswa

juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan Robbins, 2001, hlm. 88. Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah diterima oleh sistem indera manusia. Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah individu mengindera objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil pengindraan itu sehingga timbullah makna tentang objek tersebut. Persepsi individu terhadap objek tertentu akan mempengaruhi pikirannya. Artinya, persepsi seseorang akan memungkinkannya untuk memberi penilaian terhadap suatu kondisi stimulus. Sebagai contoh, persepsi siswa terhadap perilaku guru di dalam kelas akan mempengaruhi pikirannya dan menjadikan siswa memberikan penilaian kepada perilaku guru tersebut.

b. Proses Pembentukan Persepsi

Persepsi mengikuti suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama Desmita, 2010, hlm. 120, yaitu: 1 Seleksi Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap stimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif yang telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan memilih data mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. Jadi, seleksi perseptual ini tidak hanya bergantung pada determinan- determinan utama dari perhatian―seperti: intensitas intensity, kualitas quality, kesegeraan suddenness, kebaruan novelty, gerakan movement, dan kesesuaian congruity dengan muatan kesadaran yang telah ada―melainkan juga bergantung pada minat, kebutuhan-kebutuhan dan nilai yang dianut. 2 Penyusunan Penyusunan adalah proses reduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu pola yang bermakna. Sesuai dengan teori Gestalt, manusia secara alamiah memiliki kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur di dalam mengorganisasikan objek-objek perseptual. Sejumlah stimulus dari lingkungan cenderung diklasifikasikan menjadi pola-pola tertentu dengan cara yang sama. Berdasarkan pemikiran ini, Gestalt mengajukan beberapa pinsip tentang kecenderungan-kecenderungan manusia dalam penyusunan onformasi ini, di antaranya prinsip kemiripan similarity, prinsip kedekatan proximity, prinsip ketertutupan atau kelengkapan closure, prinsip searah direction, dan lain-lain. 3 Penafsiran Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi atau stimulus ke dalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang dengan struktur kognitif yang lama, dan membedakan stimulus yang datang untuk memberi makna berdasarkan hasil interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan bersembunyi seperti: pembentukan pendapat dan sikap dan dapat pula berupa tindakan terbuka atau perilaku nyata.

c. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi