6.5 Pembuatan dan Penjualan Souvenir
Souvenir merupakan aspek yang penting dalam wisata. Aspek ini merupakan aspek yang sangat potensial bagi masyarakat untuk mengelola dari
sejak aspek penyediaan bahan baku sampai pemasaran. Wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa banyak hal menarik yang bisa digali untuk
dijadikan souvenir bagi turis yang datang. Selama ini biasanya pengunjung yang datang membawa pulang getah
damar, kentongan dari kayu damar, bebalang alat untuk membawa getah damar dari rotan yang bisa digendong seperti tas punggung sebagai souvenir. Seorang
peneliti mempunyai ide untuk membentuk getah damar menjadi bentuk hewan- hewan yang ada di dalam repong sebagai souvenir. Berikut ini adalah gambar
bebalang yang biasa dibawa pengunjung sebagai souvenir.
Sebenarnya di Pesisir Krui ada kerajinan khas yaitu kain tapis. Kain tapis ini adalah kain yang dibuat dengan menggunakan benang-benang emas. Harga kain
ini cukup mahal, sekitar satu juta dan membutuhkan modal yang cukup besar. Kerajinan ini kurang berkembang karena kurangnya promosi dan pemasaran di
Gambar 17. Proses Pembuatan
Bebalang oleh Penduduk
Pahmungan
Sumber: Dokumentasi Dian Ekowati Sumber: Dokumentasi Dian Ekowati
Gambar 18.
Seorang Pengunjung Memakai Bebalang yang
Sudah Jadi
Krui sendiri. Di Pekon Pahmungan sendiri terdapat seorang penduduk yang bisa menenun kain tapis ini, tetapi penduduk ini sudah pindah ke Jakarta. Saat ini yang
mampu menenun kain tapis di pekon terdekat adalah di Pekon Sukanegara. Rekomendasi agar penjualan souvenir dapat memberikan hasil optimal
kepada penduduk adalah pelatihan pembuatan souvenir yang unik dengan harga terjangkau bagi penduduk yang tertarik untuk terlibat. Selain itu juga dilakukan
promosi untuk mempromosikan produk souvenir tersebut kepada para pengunjung. Pengadaan tempat khusus untuk menjadi tempat penjualan souvenir
akan sangat membantu pengunjung dalam memilih souvenir yang diinginkannya.
6.6 Jasa Transportasi
Selama ini para pengunjung dari luar menyewa kendaraan dari luar jika ingin melakukan perjalanan dari dan ke Pekon Pahmungan. Bahkan untuk sepeda
motorpun mereka menyewa dari luar, padahal penduduk Pekon Pahmungan memiliki fasilitas tersebut dan siap menyewakan jika dibutuhkan. Fasilitas sepeda
motor dimiliki oleh lebih dari 20 penduduk, sedangkan mobil yang dimiliki penduduk penduduk yang menetap di Pekon Pahmungan ada tiga buah. Dua buah
mobil yang dimiliki penduduk Pekon Pahmungan memang digunakan sehari-hari untuk mengangkut penumpang dari Pekon Pahmungan ke Pasar Krui, sedangkan
satu mobil adalah mobil pribadi. Rekomendasi untuk elemen ini adalah penguatan aspek pemasaran dengan
memberikan keterangan kepada setiap pengunjung yang datang bahwa jika mereka membutuhkan transportasi mereka dapat menyewa kepada penduduk.
Untuk menghindari perselisihan, maka seorang koordinator harus ditunjuk.
6.7 Pelibatan Pengunjung Dalam Belajar Kearifan Lokal