Lokasi dan Waktu Penelitian

dalam konteks kehidupan nyata yaitu peristiwa pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Pekon Pahmungan Yin, 1996:1 dalam Sitorus, 1998. Studi kasus yang dipilih adalah studi kasus intrinsik, di mana peneliti memilih kasus tersebut bukan karena ia mewakili kasus-kasus lain atau karena ia menggambarkan suatu sifat atau masalah khusus, melainkan karena dengan segala kekhususan dan kebersahajaannya sendiri, kasus pemberdayaan masyarakat pada pengembangan ekowisata damar tersebut memang menarik untuk diteliti Stake, 1994: 237. Pengembangan ekowisata dianggap merupakan salah satu cara yang potensial digunakan dalam memberdayakan masyarakat di Pekon Pahmungan, sesuai dengan kondisi lokalitasnya.

2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Pekon Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah Krui, Kabupaten Lampung barat, Propinsi Lampung. Penduduk Pekon Pahmungan mayoritas adalah penduduk asli Lampung dengan mata pencaharian sebagai petani damar, sehingga sebagian besar wilayah pekon tersebut adalah repong 22 damar yang menyerupai hutan. LATIN Lembaga Alam Tropika Indonesia saat ini sedang mencoba menginisiasi adanya pengembangan ekowisata damar dengan basis masyarakat lokal di Pekon Pahmungan. LATIN telah melakukan pendampingan di pekon-pekon Pesisir Krui dan sering melakukan kegiatan di Pekon Pahmungan sehingga sangat membantu peneliti dalam melakukan penelitian sekaligus untuk perkenalan kontak person. Selain itu, peneliti sudah cukup mengenal penduduk dan kondisi Pekon Pahmungan setelah melakukan pendampingan pendirian dan pengelolaan radio komunitas selama dua bulan akhir Juni – akhir Agustus sebagai program Kuliah Kerja Profesi peneliti dengan LATIN. Radio komunitas tersebut sampai sekarang masih berdiri, dan saat peneliti melakukan penelitian merupakan salah satu media untuk melakukan pendekatan kembali kepada penduduk, dengan cara menjadi 22 Repong adalah istilah lokal dalam Bahasa Lampung untuk kebun. Alasan penduduk lebih memilih untuk menggunakan istilah repong adalah karena repong ditanami dengan berbagai jenis tanaman, tidak seperti istilah kebun yang merujuk pada satu jenis tanaman saja. penyiar atau sekedar duduk-duduk dan bercakap-cakap penduduk yang kebetulan sedang ada di studio. Proses inisiasi yang dilakukan LATIN dan kedekatan peneliti dengan subyek tineliti tersebutlah yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian dengan topik pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekowisata. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 4. Penelitian awal di lapangan untuk penjajagan kesesuaian topik dan sosialisasi diri dilaksanakan pada 4 Maret sampai 15 Maret 2005. Setelah dilakukan pengajuan proposal, peneliti kembali ke lapangan pada tanggal 5 April sampai 21 April, lalu dilanjutkan lagi pada tanggal 10 Mei sampai 10 Juni 2005. Tenggang waktu digunakan peneliti untuk melakukan kolokium, konsultasi kepada dosen pembimbing dan menghilangkan kejenuhan yang peneliti hadapi di lapangan.

2.3. Teknik Pengumpulan Data