Ekowisata Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Ekowisata

kesuksesan pengembangan ekowisata adalah di Kawasan Reservasi Maquipucuna, Ekuador. Kawasan reservasi ini berdiri di atas tanah seluas 15.000 acre sekitar 5970 hektar, di bawah kepemilikan dan manajemen yayasan swasta. Para pengunjung tinggal di sebuah penginapan dengan karyawan dan pemandu dari komunitas lokal. Para pengunjung dapat menikmati atraksi-atraksi seperti kegiatan untuk merehabilitasi beruang liar yang saat ini terlalu tergantung pada tangan manusia, koleksi anggrek yang dapat dipanen, situs arkeologi pre-Incan dan Festival Beruang tahunan yang terkenal. Penginapan ini berdiri tepat di sebelah tempat penelitian. Kesuksesan pengembangan ekowisata di daerah ini telah memeberikan inspirasi bagi penduduk lokal untuk melihat beruang sebagai simbol kekayaan turun temurun mereka yang dengan bangga mereka pamerkan, dan bukan lagi melihat beruang-beruang tersebut sebagai hama atau hewan buruan Linsday, 2003.

1.3 Ekowisata

Fennel menyatakan bahwa ekowisata merupakan salah satu bentuk perluasan dari pariwisata alternatif yang timbul sebagai konsekuensi dari ketidakpuasan terhadap bentuk pariwisata yang kurang memperhatikan dampak sosial dan ekologis, lebih mementingkan keuntungan ekonomi dan kenyamanan manusia semata Fennel, 1999 dalam Nugraheni, 2002. Selain Fennel, Linsday menyebutkan bahwa ekowisata muncul sebagai konsep yang menyatukan antara kepentingan pemerhati lingkungan dan ahli pembangunan. Ekowisata menekankan pentingnya konservasi ekologi tanpa meninggalkan kepentingan sosial ekonomi masyarakat lokal. World Wide Fund for Nature WWF menyatakan bahwa ekowisata dikembangkan berdasarkan pada pengetahuan lokal, ekowisata mampu menyediakan pendapatan untuk masyarakat lokal, dan mendorong komunitas untuk lebih menghargai kehidupan liar di sekelilingnya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi konservasi. Hal ini sesuai dengan harapan para penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat di Pekon Pahmungan setelah melihat kondisi ekologi dan sosial ekonomi penduduk Pekon Pahmungan. Saat ini kondisi sebagian pohon damar di repong damar Pekon Pahmungan sudah cukup memprihatinkan dengan adanya pengambilan getah yang terlalu sering dilakukan penduduk karena tuntutan ekonomi. Jika hal ini berlanjut terus menerus, dikhawatirkan kondisi repong damar sebagai kekayaan ekologi akan rusak dan bahkan punah. Pengembangan ekowisata memungkinkan penduduk memperoleh manfaat secara sosial dan ekonomi dengan tetap mempertahankan kelestarian repong damar sehingga kelestarian repong damar dapat dipertahankan. Ekowisata merupakan jenis pariwisata yang menekankan pada pentingnya konservasi. World Conservation Union mendefinisikan ekowisata sebagai perjalanan dan kunjungan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan pada wilayah-wilayah yang relatif belum terganggu, dengan tujuan untuk menikmati dan menghargai alam yang mengutamakan konservasi, memiliki dampak dari kehadiran pengunjung rendah, dan melibatkan komunitas lokal secara aktif dalam bidang sosial ekonomi yang menguntungkan 11 . Selain definisi tersebut, terdapat definisi lain, Lindsay 2003 menyatakan bahwa ekowisata adalah pariwisata yang bertanggung jawab dengan fokus pada alam 12 . Wisatawan-wisatawan pada umumnya tinggal bersama dengan para penduduk lokal atau pada hotel kecil yang ramah lingkungan yang biasa disebut ecolodge. Ecolodge ini pada umumnya terbuat dari kayu. Kunci dari keramahan lingkungan ecolodge ini adalah tingkat konsumsi yang rendah, penggunaan sumber daya secara efisien, dan daur ulang barang-barang yang digunakan. Hotel besar di kawasan industrialisai mungkin dapat membuang sampah dalam jumlah yang besar. Namun sebuah ecolodge di dalam kawasan hutan konservasi tidak akan memiliki tempat untuk dijadikan tempat pembuangan sehingga mereka harus menemukan cara untuk melakukan daur ulang. Pelayanan di hotel modern saat ini membiasakan pengunjung untuk mendapatkan penggantian selimut dan sprei setiap hari. Di dalam ecolodge para pengunjung mungkin harus terbiasa untuk mendapatkan penggantian selimut dan spre seminggu sekali demi penghematan air dan tenaga. Menurut Norris, Wilber dan Marrin tidak ada tahun terdapat dua jenis ekowisata yang dewasa ini berkembang di kalangan penggiat ekowisata. Pertama 11 Ceballos dan Lascurain dalam http:www.csa.comhottopicsecotour1NotesnCeb.html 25-4- 2004 12 http:www.csa.co mhottopicsecotour1editor.html [25-4-2004] adalah ekowisata berbasis masyarakat dan yang kedua adalah ekowisata yang disponsori oleh organisasi konservasi swasta. Perbedaannya adalah ekowisata yang disponsori oleh organisasi konservasi swasta bertujuan untuk melakukan konservasi dengan memberikan manfaat bagi komunitas, sedang ekowisata berbasis komunitas bertujuan memberikan manfaat bagi komunitas dengan melakukan konservasi ekologi. Dalam skripsi ini, penulis tidak membedakan antara kedua jenis ekowisata tersebut, karena pada dasarnya inti dari ekowisata adalah kedua hal tersebut, pengembangan masyarakat dan konservasi, keduanya memiliki posisi yang sama., tidak ada yang lebih penting atau kurang penting. Keduanya berjalan bersama-sama untuk mencapai pengembangan ekowisata yang berkelanjutan dan lestari. Dari berbagai definisi yang diutarakan oleh berbagai ahli, Ron Mader seorang konsultan ekowisata menyatakan kriteria-kriteria umum ekowisata yaitu 13 : a. Ketersediaan untuk tindakan-tindakan konservasi. Tindakan-tindakan konservasi yang dilakukan dalam pengembangan ekowisata berjalan beriringan dengan tindakan-tindakan sosial ekonomi bagi masyarakat. Hal ini menjadi salah satu kriteria utama mengingat bahwa pusat keragaman biologi pada umumnya adalah daerah-daerah paling miskin di dunia, di mana kebutuhan ekonomi mendesak komunitas untuk melakukan tindakan-tindakan yang merusak lingkungan. Ekowisata adalah sebuah kesempatan untuk melindungi ekosistem dan keragaman biologi yang mungkin akan hilang. Ekowisata juga membuka jalan bagi pemasukan dana untuk usaha-usaha penelitian. Pemasukan dana yang didapat dari atraksi-atraksi ekowisata dapat diteruskan ke program-program yang menggali lebih dalam pengetahuan tentang ekologi area tersebut, mendukung usaha pengawinan spesies asli, rehabilitasi atau penghutanan kembali, memonitor dampak kedatangan pengunjung untuk memastikan bahwa kunjungan-kunjungan tersebut tidak merusak lingkunganConservation International dalam Linsday, 2003. 13 http:www.planeta.comecotraveltourdefinitions.html [25-4-2004] Di Taman Nasional Kakum, Ghana terdapat jalan kanopi yang terbentang diantara pucuk-pucuk pepohonan. Jalan ini dirancang dan dibangun oleh Badan Konservasi Internasional. Jalan ini digunakan oleh para pengunjung dan para peneliti dan merupakan sumber pendapatan untuk usaha-usaha konservasi di taman nasional tersebut. Jalan kanopi ini menarik kunjungan cukup banyak wisatawan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan yang meningkat drastis dari 2.000 kunjungan pada tahun 1992 menjadi 70.000 kunjungan pada tahun 1999 Conservation International dalam Linsday, 2003. b. Pelibatan komunitas dalam partisipasi yang aktif dan berarti. Komunitas lokal adalah pihak paling penting dalam pengembangan ekowisata ini, selain pihak-pihak lain, seperti pihak swasta, LSM, dan pemerintah. Komunitas lokal adalah subyek utama yang mengalami langsung proses dan hasil-hasil dari pengembangan ekowisata. Pengembangan ekowisata di Kawasan Konservasi Biodiversitas Nasional Namha, Thailand telah berhasil meningkatkan pendapatan penduduk lokal dan mengangkat mereka dari kemiskinan. Keberhasilan ini tidak lepas dari pelibatan penduduk secara aktif dalam kegiatan- kegiatan yang tercakup dalam pengembangan ekowisata. Pengunjung yang datang ke kawasan ekowisata ini harus menyewa pemandu lokal untuk memastikan bahwa peraturan-peraturan yang telah ditetapkan untuk menjaga kelestarian ekologi dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan masyarakat tersebut terus dipatuhi oleh pengunjung. Penduduk lokal yang berpastisipasi aktif dalam pengembangan ekowisata ini mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung melalui penyediaan makanan, penginapan, pelayanan pemanduan, dan melalui penjualan kerajinan. Pendapatan kotor yang diperoleh dari kegiatan ini mencapai lebih dari 21,000 US selama periode Oktober 2000 sampai November 2001. Kontribusi pengembangan ekowisata di kawasan ini dalam melawan kemiskinan membawa pengembang ekowisata di daerah ini mendapat penghargaan pembangunan dari PBB pada tahun 2001. c. Menguntungkan dan dapat berkelanjutan bertahan secara mandiri. Kriteria lain dari ekowisata adalah bahwa kegiatan tersebut dapat berkelanjutan dan bertahan secara mandiri, memungkinkan komunitas untuk terus mendapat manfaat tanpa membahayakan kelestarian ekologi. Di Kawasan Reservasi Biosfer Maya di Peten, Guatemala terdapat sebuah sekolah bernama Eco-Escuela yang dibangun dengan kerjasama antara lembaga yang mendampingi komunitas dengan Badan Konservasi Nasional, ternyata mampu mandiri dalam waktu tiga tahun. Sekolah tersebut menjadi lahan pekerjaan bagi 56 keluarga, dan menawarkan program seperti kelas bahasa Spanyol dan penginapan bagi pengunjung. Ekowisata juga telah mendorong penduduk lokal untuk mengembangkan kerajinan tangan asli untuk souvenir, dan hal tersebut ikut berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya. Nilai tambah lain dari ekowisata adalah tinggalnya para wisatawan dengan komunitas lokal yang memungkinkan terjadinya kontak pribadi antara mereka dan akan memfasilitasi adanya pertukaran budaya, hal tersebut merupakan hal yang sangat berarti dari pengalaman ekowisata bagi beberapa orang Linsday, 2003 14 . Dari definisi-definisi ekowisata yang dinyatakan di atas dapat dilihat bahwa ekowisata adalah salah satu usaha untuk menekan dampak negatif terhadap lingkungan seperti yang dimiliki oleh pariwisata pada umumnya. Namun tidak semua usaha ekowisata berhasil dalam usaha konservasi alam. Mc Laren dalam Linsday 20030 menyatakan bahwa pada kemungkinan terburuknya, ekowisata destruktif pada aspek lingkungan, eksploitatif pada aspek ekonomi, dan tidak sensitif pada aspek budaya, lebih lanjut ia menyatakan ekowisata sebagai perjalanan yang mencuci aspek hijau greenwashed 15 . Jika dampak-dampak negatif tersebut tidak dapat dicegah maka ekowisata sebagai alternatif wisata untuk menekan dampak negatifnya hanya akan menjadi sebuah perubahan istilah saja. 14 http:www.csa.co mhottopicsecotour1editor.html [25-4-2004] 15 Linsday dalam http:www.csa.comhottopicsecotour1editor.html [25-4-2004 Lebih lanjut Mc Laren dalam Linsday 2003 menyebutkan dampak-dampak negatif ekowisata, yaitu karena lokasi untuk ekowisata terletak di daerah-daerah yang sensitif, ekowisata yang gagal menghidupkan asas konservasi dapat memiliki konsekuensi terhadap lingkungan. Wisatawan yang datang mengakibatkan peningkatan populasi walaupun mungkin tidak secara terus menerus, dan tuntutan mereka pada sumber daya-sumber daya lokal akan membutuhkan infrastruktur tambahan, menghasilkan sampah dalam jumlah besar, polusi dan degradasi lebih jauh pada ekosistem yang rapuh. Bahkan aktivitas- aktivitas yang terdengar tidak berbahaya seperti petualangan di alam bebas mungkin akan merusak, aktivitas ini dapat mengakibatkan erosi tanah dan perusakan pada akar-akar tanaman. Selain itu, wisatawan yang datang ke alam bebas yang masih liar dapat menakuti binatang-binatang untuk mencari makanan atau ke sarang mereka, sedangkan perahu-perahu mesin dan helikopter yang mereka tumpangi akan mengakibatkan polusi suara, air, tanah, udara yang akan mengganggu kehidupan asli binatang-binatang tersebut. Keberadaan para wisatawan tersebut juga sangat mungkin menjadi faktor utama dalam perkembangan ekonomi yang merusak terhadap lingkungan seperti adanya pasar untuk souvenir-souvenir yang berasal dari bagian tubuh hewan liar. Dalam rangka mengatasi masalah-masalah ekowisata tersebut, partisipan- partisipan pada Konferensi Online “Sustainable Ecotourism” Mei 2000, yang diadakan oleh Ron Mader menetapkan beberapa syarat ekowisata 16 : a. Aktivitas ekowisata tidak mengganggu kehidupan alami. b. Meminimalisir dampak negatif pada lingkungan. c. Melakukan konservasi terhadap alam dan warisan budaya. d. Melibatkan komunitas lokal secara aktif dan menguntungkan. e. Mampu memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan dari keuntungan-keuntungan yang didapat. f. Memberikan pengalaman yang mendidik bagi para pengunjung menggabungkan antara alam dan warisan budaya Ceballos-Lascurdin. 16 http:www.planeta.comecotraveltourdefinitions.html [25-4-2004]

1.4 Pemberdayaan Komunitas dalam Ekowisata