yang datang karena mereka melihat adanya kesempatan untuk memperluas jaringan dan berbagi pengetahuan dan pengalaman selain dari segi keuntungan
ekonomi. Pada umumnya penduduk yang bersikap terbuka adalah penduduk yang memiliki pengalaman organisasi, pendidikan cukup tinggi lulus perguruan tinggi
atau pengalaman kerja di luar pekon. Orang-orang seperti ini biasanya adalah orang-orang yang menghargai pentingnya jejaring dan informasi.
Rekomendasi untuk lebih mengefektifkan pelibatan masyarakat dalam aspek penginapan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat secara
optimal adalah memberikan pelatihan untuk pelayanan dalam penginapan bagi penduduk yang sebenarnya berminat untuk menjadi tuan rumah, namun masih
belum yakin akan kemampuan mereka untuk melakukan hal itu. Selain itu koordinasi yang jelas dalam pembagian pengunjung juga penting, mengingat saat
ini sudah ada kecemburuan di kalangan penduduk karena menganggap hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses dan mendapatkan keuntungan dari
kedatangan para pengunjung ke pekon mereka tersebut.
6.3 Penyediaan Makanan
Pemenuhan pelayanan penyediaan makanan untuk para pengunjung yang datang selama ini dilakukan oleh tuan rumah jika pengunjung yang datang tidak
dalam jumlah yang besar kurang dari 20 orang. Namun untuk pengunjung yang berjumlah lebih banyak, biasanya mereka memesan makanan ke warung makan di
pasar, hal ini mereka lakukan karena penduduk tidak sanggup untuk memasak, atau penduduk sanggup tapi menawarkan harga yang terlalu tinggi. Hal ini terjadi
karena koordinasi yang kurang baik antar penduduk sendiri, sehingga ada beberapa orang yang ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal untuk diri
sendiri. Di kalangan penduduk asli Pesisir Krui sendiri makanan sehari-hari yang
mereka masak berbeda dengan masakan di daerah lain. Masakan khas mereka pada umumnya berbahan dasar ikan laut. Ikan tersebut tidak dibakar atau hanya
digoreng, tetapi diberi kuah bening, santan atau ditumis bersama sayur. Bagi pengunjung, memakan masakan khas suatu daerah yang berbeda dari masakan
yang biasa mereka makan adalah pengalaman berharga. Selain masakan khas tersebut, penduduk pada umumnya juga mampu memasak menu-menu standar
Gambar 15.
Masakan Tradisional Pesisir Krui yang Terbuat Dari Ikan
seperti yang dikenal di Pulau Jawa. Seperti masakan ayam, masakan telur, sayur dll.Berikut adalah gambar makanan tradisional tersebut
Rekomendasi untuk pelayanan penyediaan makanan adalah; organisir penduduk yang bersedia untuk menjadi tim yang akan memasak untuk tamu, lalu
diskusikan menu dan harga yang akan ditawarkan.
6.4 Pembuatan dan Penjualan Hasil Produksi
Hasil produksi yang difokuskan di sini adalah makanan khas. Selama ini penduduk Pekon Pahmungan yang membuat dan menjual makanan khas terbatas
pada beberapa orang saja. Sebenarnya hampir semua ibu-ibu dan remaja putri memiliki kemampuan untuk membuat makanan khas, tetapi hanya 2-3 orang di
Pekon Pahmungan yang menekuninya dan menjadikannya mata pencaharian.
Sedikitnya orang yang menekuni bidang ini juga disebabkan karena terbatasnya pasar untuk penjualan makanan khas.
Selama ini makanan khas hanya dihidangkan dalam hajatan-hajatan tradisional penduduk. Padahal jika didukung dengan promosi yang optimal
kepada pengunjung-pengunjung yang datang, maka konsumen untuk makanan khas ini akan lebih luas. Penulis dan teman-teman pengunjung dari Pulau Jawa
dan luar negeri pernah merasakan sendiri makanan khas buatan penduduk Pekon Pahmungan, dan rasanya cukup sesuai dengan lidah orang luar yang tidak pernah
merasakan makanan tersebut sebelumnya. Berikut ini adalah gambar makanan tradisional yang wajib dihidangkan saat hajatan pernikahan.
Gambar 16. Makanan Tradisional Lampung
Beberapa hambatan dalam aspek pembuatan dan penjualan makanan khas di Pekon
Pahmungan antara lain: -
Promosi yang sama sekali belum dilakukan terhadap pengunjung- pengunjung yang datang di Pekon Pahmungan. Selama ini jika
pengunjung datang, makanan yang cenderung dihidangkan adalah makanan yang dibeli dari pasar atau makanan yang dibuat oleh
penduduk tetapi bukan makanan khas. -
Pembuatan beberapa macam makanan khas membutuhkan waktu yang cukup lama, pemesan harus memesan minimal tiga hari sebelumnya.
Sehingga bagi pengunjung dari luar yang tidak tahu tidak dapat dilayani karena memesan mendadak.
- Beberapa bahan untuk membuat kue khas tradisional tergantung
kepada musim. Misalnya untuk buah nanas sebagai bahan kue tart Lampung, tidak selalu tersedia di pasar Krui.
Dari penjabaran di atas, dapat dilihat bahwa aspek pemasaran masih menjadi titik yang paling lemah dalam hal ini. Rekomendasi untuk hal ini adalah
melakukan promosi produk makanan khas Lampung terhadap setiap pengunjung yang datang ke Pekon Pahmungan. Promosi ini dapat dilakukan dengan
memberikan leaflet bergambar makanan khas, beserta harga dan cara pemesanan.
6.5 Pembuatan dan Penjualan Souvenir