ramai daripada kota Liwa. Selain itu menurut mereka pemilihan Liwa sebagai kota kabupaten juga semakin kurang beralasan karena kota tersebut rawan gempa.
Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Mn:
”Sebenarnya dulunya pemilihan kota Liwa itu banyak mengandung KKN Korupsi Kolusi Nepotisme-Penulis terutama ya mungkin nepotismenya itu Mbak.
Kabarnya salah satu keluarga pejabat tinggi propinsi berasal dari Liwa. Padahal Mbak lihat sendiri kan Liwa itu sepinya seperti apa? Saya yakin kalau jalan ke
Bandar Lampung itu dibuat tidak lewat Liwa tetapi lewat Tanggamus, Liwa akan jadi kota mati. Padahal kalau lewat Tanggamus, mungkin cuma sekitar 4 jam. Tapi
ya itu, jalanan Tanggamus sengaja tdak dibenerin.” Wawancara 13 Maret 2005
Informasi terakhir yang diterima penulis saat kembali ke sana pada tanggal 22 November 2005, aktifitas pelepasan diri dari Kabupaten Lampung Barat ini
sudah tidak lagi berkobar. Penduduk juga tidak lagi ramai memperbincangkan hal tersebut.
4.3 Ikhtisar
Dari uraian pada sub bab-sub bab sebelumnya, faktor pendukung dan penghambat pengembangan ekowisata di Pekon Pahmungan dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Ekowisata di Pekon Pahmungan Tahun 2005
Faktor-Faktor Pendukung Bisnis
Ekowisata Pendukung
a.
Kerangka Ekonomi dan Politik Pendukung Perdagangan
Dukungan pihak pemerintah daerah kabupaten di Liwa. Mereka juga
menyampaikan bahwa mereka siap membantu secara politik dan melalui aspek
lain sehingga mendorong terjadinya perdagangan yang efektif dan investasi di
Lampung Barat, Pekon Pahmungan pada khususnya sebagai proyek percontohan
b.
Tercukupinya hak-hak kepemilikan
Walaupun terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat tanah milik dengan pemerintah
KDTI. Kedua persepsi tersebut mendukung pelaksanaan pengembangan ekowisata
selama repong damar tetap terjaga.
c. Keamanan pengunjung terjamin
Kejadian pencurian barang di wilayah pemukiman tidak pernah terjadi.
d.
Resiko Kesehatan Rendah.
Belum pernah terjadi wabah penyakit yang
mematikan di pekon ini. Kecelakaan juga jarang terjadi di Pekon Pahmungan, baik di
luar repong maupun di dalam repong. Selain itu, persediaan air bersih di Pekon
Pahmungan melimpah, mata air-mata airnya tidak pernah kering sepanjang tahun.
e. Tersedianya fasilitas fisik dan
telekomunikasi
Akses menuju ibu kota Kecamatan dan Kabupaten cukup memadai dengan jarak
tempuh 10 menit dan satu jam. Fasilitas fisik yang tersedia adalah studio radio komunitas
dan anjung di pinggir repong.
Penghambat
Ketersediaan fasilitas fisik
terlalu jauhnya jarak yang harus ditempuh ke bandara terdekat yang ada di Bandar
Lampung. Selain jauh, kondisi jalan yang dilalui juga tidak tidak terlalu baik sehingga
membutuhkan waktu kurang lebih delapan jam untuk menuju ke sana.
Pendukung
a. Lanskap dan Flora Fauna
Kondisi ekologi repong di Pekon Pahmungan sangat menarik. Perpaduan antara repong
damar, gua-gua dan sungai alami sangat sesuai untuk situs tujuan ekowisata
b. Daya Dukung Ekosistem