1.5 Pertanyaan Penelitian
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki
Pekon Pahmungan saling berhubungan dalam pengembangan
ekowisata? Mengapa? b.
Bagaimana kapasitas masyarakat berproses untuk menjadi bagian pengembangan ekowisata?
c. Bagaimana strategi pemberdayaan dalam pengembangan ekowisata di
Pekon Pahmungan?
1.6 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: a.
Memahami bagaimana faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki Pekon Pahmungan saling berhubungan dalam pengembangan
ekowisata. b.
Memahami pengembangan kapasitas masyarakat sehingga mampu menjadi bagian pengembangan ekowisata.
c. Memahami bagaimana strategi pemberdayaan dalam pengembangan
ekowisata di Pekon Pahmungan.
1.7 Kegunaan Penelitian
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu memperluas wacana para akademisi yang mendalami pemberdayaan masyarakat dan
ekowisata. Penelitian ini juga sangat diharapkan mampu menjadi titik tolak awal bagi LSM-LSM yang akan melakukan pendampingan untuk pengembangan
ekowisata di Pekon Pahmungan, pemerintah daerah Lampung Barat, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam pengembangan ekowisata berbasis
komunitas di Pekon Pahmungan untuk merumuskan kebijakan sesuai dengan kondisi lokalitas komunitas Pekon Pahmungan.
BAB II METODOLOGI
2.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
Bogdan dan Taylor, 1975 dalam Moleong, 2001. Peneliti memberi penekanan pada sifat bentukan sosial realitas, hubungan akrab antara peneliti dan apa yang
dikajinya, serta kendala-kendala situasional yang menyertai penelitian. Peneliti juga memberi penekanan pada sifat sarat nilai penelitian. Jawaban yang dicari
adalah jawaban atas pertanyaan bagaimana pengalaman sosial dibentuk dan diberi makna Sitorus, 1998. Dalam kasus pemberdayaan masyarakat dalam
pengembangan ekowisata ini, peneliti menekankan pada sifat bentukan sosial realitas yang terjadi di Pekon
21
Pahmungan, hubungan akrab antara peneliti dengan subyek tineliti, dan kendala-kendala situasional yang terjadi di lapangan.
Sifat sarat nilai penelitian diperoleh dari hasil diskusi dan wawancara mendalam dengan informan di Pekon Pahmungan yang mengalami sendiri proses sosial
tersebut, sehingga mereka mampu memberi nilai-nilai secara subyektif yang tidak akan mampu diberikan oleh orang yang tidak mengalami sendiri proses sosial
tersebut. Strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus, yang mana peneliti
memilih suatu kasus yaitu pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekowisata damar di Pekon Pahmungan untuk diteliti dengan menggunakan
serumpun metode penelitian. Studi kasus sesuai untuk menjadi strategi penelitian kasus ini mengingat a pertanyaan penelitian berkenaan dengan “bagaimana” atau
“mengapa” ekowisata dapat menjadi pilihan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di Pekon Pahmungan, b peluang peneliti sangat kecil untuk
mengontrol peristiwagejala sosial yang terjadi di kalangan penduduk Pekon Pahmungan dan c pumpunan penelitian adalah peristiwagejala sosial masa kini
21
Pekon adalah istilah lokal dalam Bahasa Lampung untuk menyebut “desa”.
dalam konteks kehidupan nyata yaitu peristiwa pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekowisata di Pekon Pahmungan Yin, 1996:1 dalam Sitorus,
1998. Studi kasus yang dipilih adalah studi kasus intrinsik, di mana peneliti
memilih kasus tersebut bukan karena ia mewakili kasus-kasus lain atau karena ia menggambarkan suatu sifat atau masalah khusus, melainkan karena dengan segala
kekhususan dan kebersahajaannya sendiri, kasus pemberdayaan masyarakat pada pengembangan ekowisata damar tersebut memang menarik untuk diteliti Stake,
1994: 237. Pengembangan ekowisata dianggap merupakan salah satu cara yang potensial digunakan dalam memberdayakan masyarakat di Pekon Pahmungan,
sesuai dengan kondisi lokalitasnya.
2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian