55
ketuntasan belajar siswa masuk dalam kriteria sangat baik dan hampir sempurna karena telah melebihi tuntutan indikator keberhasilan dalam
penelitian ini , yaitu ketuntasan belajar klasikal siswa harus mencapai 80.
c. Hasil Pengamatan
Tabel 4.3. Data Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
No. Kegiatan Pembelajaran Deskriptor Yang Nampak Kegiatan Guru
1. 1. Kegiatan Awal 2
2. 2. Kegiatan inti 9
3. 3. Kegiatan akhir 3
Jumlah 14
Jumlah 14
Jumlah Maksimal Deskriptor 18
Persentase 77,77
Kriteria BAIK
No. Kegiatan Pembelajaran Deskriptor Yang Nampak Kegiatan Siswa
1. Pengetahuan 19
2. Sikap
19
Jumlah 19
Jumlah
19
Jumlah Maksimal Deskriptor 24
Persentase 79,16
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus ke I untuk hasil Observasi guru hanya 14 deskriptor yang nampak dari 18 deskriptor. Jadi,
tingkat keterlaksanaan pembelajaran adalah jumlah deskriptor yang nampak dibagi dengan jumlah maksimal deskriptor.
56
Jadi keterlaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe think pair share pada siklus I belum mengalami peningkatan baru mencapai
77,77 dan tergolong kriteria baik. Angka tersebut menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran belum mencapai indikator kinerja
yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu, sebesar ≥80.
Tabel 4.4. Data PelaksanaanPembelajaran IPS Siswa Kelas V Pada Siklus
II No.
Indikator Pelaksanaan Pembelajaran
Deskriptor Yang Nampak Kegiatan Guru
1. Kegiatan Awal
2 2.
Kegiatan Inti 11
3. Kegiatan Akhir
4 Jumlah
17 Jumlah Maksimal Deskriptor
18 Persentase
= 94,44 Kriteria
Sangat Baik
Kegiatan Siswa
1. Pengetahuan
22 2.
Sikap 22
Jumlah 22
Jumlah Maksimal Deskriptor
24
Persentase
91,66
Kriteria Sangat Baik
Berdasarkan tabel hasil observasi pelaksanaan pembelajaran guru di atas, pada siklus II hanya 17 deskriptor yang nampak dari 18 deskriptor.
Jadi, tingkat keterlaksanaan pembelajaran adalah jumlah deskriptor yang nampak dibagi jumlah maksimal deskriptor kemudian dikali seratus.
Jadi keterlaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe think pair share pada siklus II telah banyak mengalami peningkatan hingga mencapai
57
94,44 dan tergolong kriteria sangat baik. Angka tersebut menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pendekatan Kooperatif tipe think
pair share hampir sempurna dan telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu sebesar
≥80. B.
Pembahasan Penelitian Hasil Pembelajaran dan Hasil Observasi
Jika diurutkan, keterlaksanaan pembelajaran pendekatan Kooperatif tipe think pair share mengalami peningkatan pada setiap tahapan, yaitu pada
siklus I tercatat 77,77, dan pada siklus II tercatat 94,44 tingkat keterlaksanaan pembelajaran dan termasuk dalam kategori sangat baik serta
telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini. Oleh karena itu maka pemberian tindakan
dihentikan sampai siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MI Manba ’ul
Falah Kabupaten Bogor, melalui penerapan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan Kooperatif tipe Think Pair Share. Adapaun rincian dari
hasil penelitian siklus I, siklus dan siklus II yang memuat rata-rata skor hasil belajar siswa, ketuntasan, dan tingkat keterlaksanaan pembelajaran dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Data Hasil Balajar dan Keterlaksanaan Pembelajaran dari Siklus I sampai
dengan siklus II
Siklus Rata-Rata Skor Hasil
Belajar Siswa Ketuntasan
Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Kriteria
I 66,86
67 67
Kurang Baik II
79,70 80
92 Sangat Baik
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I hanya 16 siswa 66 yang tuntas belajar dengan rata-rata skor hasil belajar adalah 69,86.
Namun pada siklus I ini masih belum memenuhi ketuntasan klasikal karena 80 siswa mendapatkan nilai 70. Sedangkan yang dituntut dalam
indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ≥80 siswa yang harus
mendapatkan nilai ≥70.
58
Belum ada peninggkatan hasil belajar pada siklus ke I, maka guru mengadakan perbaikan, dan dan dilakukan tindakan siklus ke II. Siswa
diingatkan kembali tentang memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan pasangannya dan cara kerja kelompok yang baik, dimana semua
anggota harus lebih berperan aktif dalam diskusi kelompok. Setelah perbaikan, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II, bila dibandingkan
dengan siklus ke I Dari hasil penelitian pada siklus II telah terjadi peningkatan terhadap hasil belajar. Hasil belajar siswa secara klasikal
meningkat mejadi 92 , dan rata-rata skor hasil belajar siswa mencapai 79,70. Tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe think
pair share mengalami peningkatan yang sangat baik, sehingga pemberian tindakan dicukupkan sampai siklus II.
Selain mengevaluasi hasil belajar, dilakukan pula analisis terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil analisis tingkat
keterlaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II , telah terjadi peningkatan yang semula pada siklus I tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
mencapai 77,77 dan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II meningkat menjadi 94,44.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan peningkatan keterlaksanaan
pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan Kooperatif tipe Think Pair Share pada siklus II dan termasuk dalam kriteria yang sangat baik.
Think Pair Share TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik. Think Pair Share
dikembangkan oleh Frank Lyman et.al, dari University of Maryland pada tahun 1985. Lyman menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu
cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini memberi peserta didik
kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain.
1
Peningkatan hasil belajar IPS siswa yang terjadi tidak terlepas dari perubahan yang ingin dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar,
1
Masitoh dan Laksmi Loc.Cit.h.242.
59
yaitu perubahan pada ranah kognitif, apektif dan psikomotor, seperti 1 Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan pada setiap
pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan, 2 Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu siswa mampu berfikir secara mandiri,
menyesuaikan hasil pemikirannya dengan pasangan, dan siswa saling bertukar pendapat sharing dengan kelompoknya dan kelompok lain, 3
Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Selain perubahann yang terjadi pada siswa, perubahan juga terjadi pada guru dengan selalu
berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif dan efisien, seperti : 1 Memberikan motivasi atau dorongan untuk terus belajar kepada siswa,
2 Mempertimbangkan kesesuaian antara media pembelajran dengan materi pembelajaran
3 Menciptakan kelompok yang heterogen, yaitu dengan memperhatikan tingkat persebarankemampuan berfikir siswa.
Peningkatan hasil belajar IPS siswa juga tidak terlepas dari model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah strategi, pendekatan, metode, dan teknik. Dalam penelitian ini digunakan sebuah pendekatan yang berpusat pada siswa
Student Centre yaitu pendekatan Kooperatif tipe Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MI. Manba
’ul Falah Kabupaten Bogor. Pendekatan Kooperatif tipe think pair share merupakan sebuah model
pembelajaran yang mengajak siswa untuk berfikir secara mandiri dan belajar dengan cara bekerjasama dan berbagi dengan orang lain. Belajar dapat
diperoleh dari hasil pemikiran sendiri berdasarkan pengalaman dan pengethuan, dari hasil pemikiran bersama teman, dari sharing antar teman,
antar kelompok, dan antar mereka yang belum tahu sama sekali sehingga terbentuk komunikasi ke segala arah.
Pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan Kooperatif tipe think pair share berasumsi bahwa belajar dengan awalnya berpikir secara mandiri
dan berpasang-pasangan kemudian sharing antar kelompok merupakan cara belajar yang lebih baik daripada belajar sendiri tanpa berpasangan pair dan
60
tanpa melakukan sharing dengan orang lain atau kelompok lain. Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti melalui
penerapan pendekatan pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MI Man
’ul Falah Kabupaten Bogor .
61
BAB V P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
Telah terjadi peningkatan pada penerapan pendekatan pembelajaran Kooperatif tipe think pair share untuk peningkatkan hasil belajar IPS siswa
kelas V MI Manba ’ul Falah Kabupaten Bogor. Di siklus I dapat dijelaskan
bahwa 0 siswa tidak mendapatkan interval skor 90 – 100, 16 siswa
mendapatkan interval skor 80 – 89, 46 siswa mendapatkan interval skor 70–
79, 25 siswa mendapatkan interval skor 60 – 69, 8 siswa mendapatkan
interval skor 50 – 59, dan 0 siswa mendapatkan interval skor 0 – 49. Jadi
persentase ketuntasan belajar pada siklus I ini adalah sebesar 67 dan persentase ketidak tuntasannya sebesar 33. hasil belajar di siklus II dapat
dijelaskan bahwa 17 siswa mendapatkan interval skor 90 – 100, 46 siswa
mendapatkan interval skor 80 – 89, 29 siswa mendapatkan interval skor 70
– 79, 8 siswa mendapatkan interval skor 60 – 69, dan 0 siswa mendapatkan interval skor 0-59. Jadi persentase ketuntasan belajar pada
siklus II ini adalah sebesar 92 dan persentase ketidak tuntasannya sebesar 8. Angka tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa masuk
dalam kriteria sangat baik dan hampir sempurna . Oleh karena itu dapat disimpulkan maka dalam penelitian ini telah
terbukti melalui penerapan, pendekatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V MI. Man’ul Falah Kabupaten Bogor.
B. Saran
Dari pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas V MI. Manba
’ul Falah Kabupaten Bogor, dapat disampaikan saran- saran sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share TPS. Digunakan dengan tujuan membantu siswa untuk lebih mudah belajar
dan mudah memahami pembelajaran IPS dengan lebih baik lagi. 2. Dengan adanya penelitian ini Guru memilki keterampilan menggunakan
pendekatan Kooperatif tipeThink Pair Share TPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lee, 2004. Cooperative Learning:Mempraktekkan cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, JakartaGrasindo.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-DasarEvaluasipendidikan.Jakarta : PT Bumi Aksara Cet.ke-7. 1991.
Arikunto, Suharsimi. PenelitianTindakanKelas.Jakarta :PT Bumi Aksara.2008. Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran:Isu-IsuMetodis
Dan Paradigmatis. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.2013. Laksmi Dewi dan Masitoh, Strategi Pembelajaran.Jakarta : PT Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Islam.2009. Purwanto, Iwan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: FITK UIN
Jakarta, 2014. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
cet.5.1990. Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, cet 2.2013 Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta : PT Raja Grafindopersada,Cet,ke- 6.2013. Sanjaya, Wina. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Prenada Media
Group, 2008. Sanjaya,Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT.
Prenada Media Group, cet.1. 2008. Sapriya. Pendidikan IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek. 2008.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.2010.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Cet.ke-15.2010.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Cet ke- 14.2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R D. Bandung : PT. Alfabeta, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Terbaru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Cet. XVI, 2010.