15
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual
3.1.1 Manajemen Strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen,
pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional
David 2009, sedangkan Pearce dan Robinson 1997 mendefinisikan manajemen strategis sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Berdasarkan pernyataan umum dari definisi manajemen strategi, maka dapat ditarik kesimpulan khusus, yaitu sebagai suatu suatu bentuk usaha yang
memiliki sumber daya terbatas, Wisata Agro Tambi membutuhkan manajemen strategi yang baik sebagai pedoman untuk mengalokasikan sumber daya guna
mencapai tujuannya.
3.1.2 Tahapan Manajemen Strategis
Menurut David 2009 proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap: perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi. Perumusan strategi
mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Karena tidak ada organisasi yang
memiliki sumber daya yang tidak terbatas, para penyusun strategi harus memutuskan strategi alternatif mana yang akan paling menguntungkan
perusahaan. Manajer yang baik memiliki perspektif yang tepat untuk memahami sepenuhnya konsekuensi dari keputusan perumusan strategi, mereka mempunyai
otoritas untuk mengarahkan sumber daya yang perlu bagi implementasi atau penerapannya.
16 Penerapan strategi seringkali disebut “tahap aksi” dari manajemen
strategis. Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Seringkali dianggap sebagai tahap
yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan
strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni dibandingkan pengetahuan. Strategi
tersebut dirumuskan, namun apabila tidak diterapkan tidak ada gunanya. Penilaian strategi adalah tahap akhir dari manajemen strategis. Manajer
harus tahu kapan strategi tidak berjalan dengan baik, penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini. Tiga
aktivitas penilaian strategi yang paling mendasar adalah 1 peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,
2 pengukuran kinerja, dan 3 pengambilan langkah korektif. Wisata Agro Tambi, sebagai suatu bentuk usaha harus mampu
menganalisis visi, misi dan tujuan kemudian melakukan penilaian lingkungan internal dan eksternal agrowisata. Hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai
dasar dalam membuat, mengevaluasi, dan memilih strategi pengembangan usahanya.
3.1.3 Pernyataan Visi dan Misi