96
setiap tahun, dana tersebut digunakan untuk renovasi homestay, kantor, dan lain-
lain. Fasilitas pendukung lain sudah terkelola dengan baik, artinya dibersihkan dan dibuka setiap hari, kecuali untuk toko wisata yang hanya dibuka ketika ada
kunjungan. Air juga mengalir dengan lancar terutama untuk di mushola dan toilet.
6.3.4.4 Pengelolaan Layout
Strategi operasional yang dilakukan terkait dengan desain dan tata letak adalah dengan arsitektur yang sesuai dengan konsep wisata serta penempatan
lokasi secara baik, nyaman, dan efektif. Tata letak layout Wisata Agro Tambi
dapat dilihat pada Lampiran 4. Dari gambar tata letak Wisata Agro Tambi terlihat bahwa penempatan fasilitas pendukung tidak terlalu jauh satu sama lain.
Penempatan fasilitas juga teratur dan sesuai dengan alur kegiatan wisata, sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengikuti pemandu. Rute perjalanan diawali
dari Wisata Agro Tambi, dilanjutkan dengan berkeliling kebun dan memasuki pabrik, setelah selesai mengamati pengolahan teh di pabrik pengunjung dibawa
kembali ke Wisata Agro Tambi, keseluruhan kegiatan tersebut terletak pada satu jalur yang menyebabkan
layout Wisata Agro Tambi sangat efektif.
6.3.5 Penelitian dan Pengembangan
Kegiatan penelitian dan pengembangan yang paling mudah dilakukan adalah dengan melalui konsumen, misalnya dengan mengadakan kotak saran di
front office dimana pengunjung yang telah selesai melakukan kunjungan dan bersiap untuk
check out dapat diminta mengisi kotak saran tersebut, atau dengan membagikan kuesioner mengenai kepuasan pengunjung atas pelayanan yang
diberikan Wisata Agro Tambi. Sayangnya, sampai saat ini Wisata Agro Tambi belum memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan serta belum melakukan
kegiatan penelitian langsung kepada konsumen. Padahal sebagai usaha yang bergerak di lingkungan industri yang sedang berkembang, kegiatan penelitian
penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen maupun mengenai perubahan preferensi konsumen.
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan Wisata Agro Tambi saat ini adalah dengan adanya kesediaan untuk dijadikan tempat penelitian mahasiswa
dari beberapa perguruan tinggi. Wisata Agro Tambi juga telah secara aktif
97
mengikuti kegiatan studi banding dan diskusi yang dilakukan oleh Asosiasi Wisata Agro Indonesia AWAI.
6.3.6 Sistem Informasi Manajemen
Sistem pengelolaan informasi manjemen yang dilakukan oleh Wisata Agro Tambi telah meggunakan cara yang modern. Pihak direksi menggunakan
software yang langsung terhubung ke Wisata Agro Tambi, jadi seluruh pengelolaan informasi baik manajemen, keuangan, maupun pengontrolan dapat
dilakukan dengan cepat walaupun antara Wisata Agro Tambi dan Kantor Direksi berjarak 18 kilometer.
98
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
WISATA AGRO TAMBI
7.1 Tahap Input
Tahap input berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Tahap input yang digunakan dalam kerangka perumusan
strategi pada penelitian ini adalah matriks EFE dan IFE. Matriks input ini berhubungan dengan tingkat kepentingan relatif dari faktor-faktor peluang,
ancaman, kekuatan, dan kelemahan dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal.
7.1.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman
Analisis terhadap lingkungan eksternal menghasilkan 13 peluang yang dapat dimanfaatkan serta tujuh ancaman yang harus diatasi atau dihindari oleh
Wisata Agro Tambi. Peluang dan ancaman yang dihasilkan merupakan hasil analisis terhadap lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, budaya, dan demografi,
lingkungan politik, pemerintah, dan hukum, lingkungan teknologi, serta lingkungan industri. Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman Wisata
Agro Tambi secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 23.