28
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus
case study. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail mengenai latar belakang, sifat serta karakter yang khas dari
kasus ataupun status individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang umum. Tujuan dari penelitian studi kasus mengenai
strategi pengembangan usaha Wisata Agro Tambi ini sendiri adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail mengenai faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi eksistensi suatu agrowisata, yang kemudian akan digunakan sebagai landasan perumusan strategi pengembangan bagi agrowisata
tersebut.
4.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan
dan wawancara dengan pihak Wisata Agro Tambi yang mencakup manajer, kepala seksi kasi keuangan, kasi umum serta konsumen, selain itu juga terdapat
responden yang berasal dari luar yaitu kepala UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah Dieng serta kepala Bagian Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Wonosobo. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner.
Data sekunder diperoleh dari arsip PT Tambi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Indonesia, Badan Pusat Statistik BPS
Wonosobo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Wonosobo, Perpustakaan FEM
Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Perpustakaan LSI Lembaga Studi Informasi IPB, dan internet.
4.4 Metode Penentuan Responden
Penelitian ini menentukan responden dengan menggunakan metode purposive sampling dan convenience sampling. Purposive sampling adalah
metode pemilihan responden yang dilakukan secara sengaja namun dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih mampu memberikan jawaban yang
tepat atas pertimbangan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Purposive
sampling digunakan untuk memilih pihak-pihak yang bertanggung jawab atau
29
yang memiliki informasi secara lengkap mengenai Wisata Agro Tambi, dalam hal ini adalah manajer, kasi keuangan dan kasi umum Wisata Agro Tambi. Selain itu,
pemilihan responden secara purposive sampling juga dilakukan pada responden
yang berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta dari objek wisata lain, penetapan responden dari luar ini dilakukan untuk melihat penilaian dari pihak
luar tentang Wisata Agro Tambi. Penentuan responden dengan menggunakan metode ini ditujukan untuk pengisian matriks pendapat gabungan pada matriks
IFE dan EFE. Pengisian nilai daya tarik pada QSPM juga menggunakan metode purposive sampling. Responden yang akan berperan dalam pengisian QSPM
adalah pengambil keputusan tertinggi dalam Wisata Agro Tambi yaitu manajer Wisata Agro Tambi.
Metode penentuan responden yang kedua adalah metode convenience
sampling. Responden tujuannya adalah pengunjung yang datang ke Wisata Agro Tambi, pengunjung selanjutnya akan mengisi kuesioner berupa daftar pertanyaan
mengenai gambaran umum konsumen dan penilaian konsumen mengenai bauran pemasaran jasa. Jumlah responden yang ditentukan berdasarkan metode
convenience sampling ini adalah 30 pengunjung. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk memperkuat argumentasi peneliti dan sebagai bahan
pertimbangan dalam perumusan strategi pengembangan usaha. Kriteria konsumen yang melakukan pengisian kuesioner adalah sebagai berikut:
1 Konsumen sebagai responden dibatasi pada usia 17 tahun ke atas karena
diasumsikan telah mengerti prosedur tanya jawab dalam kuesioner dan telah memiliki kemampuan menganalisis pertanyaan maupun informasi.
2 Konsumen sebagai responden adalah konsumen yang pernah mengunjungi
Wisata Agro Tambi minimal satu kali.
4.5 Metode Pengumpulan Data