6 ketinggian 1200
– 2000 meter diatas permukaan laut dan memiliki suhu udara rata-rata minimal 15 º C dengan suhu maksimal 24 º C. Wisata Agro Tambi
dilengkapi dengan fasilitas home stay, taman bermain, kebun dan pabrik teh. Di
Agrowisata ini pengunjung bisa mendapatkan penjelasan mengenai budidaya, pengolahan, dan pemasaran teh melalui kegiatan menyusuri kebun dan pabrik
teh.
5
1.2 Perumusan Masalah
Perubahan preferensi konsumen ke arah back to nature menyebabkan
semakin banyak orang beralih usaha ke jenis usaha yang mengunggulkan potensi alam contohnya objek-objek wisata alam. Saat ini semakin banyak objek wisata
alam yang muncul dibandingkan dengan beberapa dekade lalu. Objek wisata alam yang muncul tidak hanya yang merupakan hasil kreasi manusia, tetapi juga
banyak yang muncul sebagai hasil komersialisasi dari objek-objek alam yang sudah ada. Seiring dengan semakin menjamurnya objek wisata, tingkat persaingan
dalam industri ini juga semakin tinggi. Tingkat persaingan objek wisata alam juga terjadi di Jawa Tengah, hal
ini didukung potensi alam dan budaya yang melimpah di provinsi ini. Menurut data dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, setidaknya terdapat 26 agrowisata
yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Data mengenai Agrowisata dan letaknya tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.
5
Agrowisata Perkebunan Teh Tambi.http:wisatamelayu.comidobject916agrowisata- perkebunan-teh-tambi?nav=cat[20 Maret 2011]
7
Tabel 4. Daftar Agrowisata di Jawa Tengah dan Letaknya Tahun 2012
No Nama
Letak No
Nama Letak
1 Agro Wisata Sapi
Perah Boyolali
14 Agrowisata
Temanjang Blora
2 Agrowisata
Pagilaran Batang
15 Agrowisata
Sondokoro Karanganyar
3 Objek Wisata Colo Kudus
16 Agro Wisata
Pandansari Brebes
4 Wisata Agro
Demak 17
Eko Wisata Pekalongan
5 Wana Wisata
Penggaron dan Kampung Kopi
Ungaran 18
Agrowisata Tirto Arum Baru
Kendal 6
Agro Wisata Kebun Teh
Kemuning Ngargoyoso 19
Perkebunan Kebun Teh Medini
Kendal 7
Wanawisata Baturraden
Purbalingga 20 Agro Wisata Padi
Boyolali 8
Taman Sambitan Boyolali
21 Agrowisata Salak
Sodong Batang
9 Wana Wisata
Kedungombo Boyolali
22 Agro Wisata
Tanjungasari Wonosobo
10 Agro Petik Sayur
Magelang 23
Agro Wisata Bedakah
Wonosobo 11
Agro Wisata Kaligua
Brebes 24
Wisata Agro Banjarnegara
12 Agrowisata Kebun
Semugih Pemalang
25 Agrowisata Durian
Semarang 13
Agro Wisata Selopanjang
Batang 26
Wisata Agro Tambi Wonosobo
Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
6
Tingkat persaingan dengan Agrowisata lain di Jawa Tengah ini tinggi, hal ini dikarenakan konsep usaha yang ditawarkan sama, selain itu wisatawan
memiliki kecenderungan untuk datang ke Agrowisata yang dekat dengan daerah kunjungan wisata seperti Semarang dan Jogjakarta.
Tingkat persaingan juga terjadi di wilayah yang lebih sempit yaitu di Wonosobo. Di Wonosobo sendiri terdapat tujuh objek wisata alam potensial,
dimana enam diantaranya dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo yaitu Dieng, Lembah Dieng, Telaga Menjer, Kalianget, dan Waduk
Wadaslintang, sementara satu lainnya dikelola oleh swasta yaitu PT Tambi. PT Tambi sebagai suatu perusahaan swasta yang mengembangkan komoditas
unggulan teh, menunjukkan eksistensinya dengan mendirikan objek-objek wisata
6
Daftar Wisata Agro Jawa Tengah. http:www.promojatengpemprovjateng.com pariwisata.php? page=158 Promo Jateng [9 Mei 2012]
8 alam, salah satunya adalah Wisata Agro Tambi. Meskipun ketujuh objek wisata
tersebut bersaing, namun tingkat persaingan di Wonosobo ini cenderung lebih rendah dibandingkan persaingan antara Wisata Agro Tambi dengan wisata agro
lain di Jawa Tengah. Penyebabnya terletak pada konsep produk yang ditawarkan. Konsep produk yang ditawarkan oleh Wisata Agro Tambi dengan objek wisata
lain di Wonosobo berbeda, sedangkan konsep yang ditawarkan oleh Wisata Agro Tambi dengan objek agrowisata lain di Jawa Tengah adalah sama.
Faktor pengembangan usaha juga menjadi permasalahan bagi Wisata Agro Tambi, sebagai objek wisata yang sudah berdiri selama 11 tahun sejak tahun
2001, Wisata Agro Tambi belum banyak melakukan pengembangan usaha yang strategis baik berupa penambahan produk maupun kegiatan promosi
. Pengembangan usaha yang dilakukan saat ini sebagian besar adalah berupa
penambahan fasilitas pendukung seperti Mushala, toilet, wifi dll, sementara
pengembangan yang berupa penambahan produk wisata ataupun kegiatan promosi belum banyak dilakukan. Alasan tersebut diduga menyebabkan terjadinya
kejenuhan wisatawan yang berimplikasi pada tingkat kunjungan yang rendah dan ketidakmampuan mencapai target yang ditetapkan. Tabel 5 menunjukkan data
mengenai tujuh objek wisata unggulan di Kabupaten Wonosobo beserta jumlah pengunjung tahun 2008-2011.
Tabel 5. Data Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan Kabupaten Wonosobo
Tahun 2008-2011. No
Objek Wisata Jumlah Wisatawan jiwa
2008 2009
2010 2011
1 Dieng
90.698 108.817
119.726 89.069
2 Lembah Dieng
28.907 36.003
39.184 43.153
3 Telaga Menjer
4.460 6.279
6.254 6.893
4 Kalianget
60.881 58.184
65.300 69.858
5 GR Mangli
28.700 25.005
27.801 24.510
6 Waduk Wadaslintang
6.102 13.056
16.626 20.883
7 Tambi
10.582 9.922
10.616 9.896
Jumlah 230.330
257.266 285.507
300.070
Keterangan = Per Oktober 2011
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo dan PT. Tambi diolah
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa tingkat kunjungan ke Wisata Agro Tambi masih rendah dibandingkan dengan objek wisata lain yang terus
9 melakukan pengembangan dan perbaikan seperti Dieng, Lembah Dieng, Kalianget
dan Gelanggang Renang Mangli. Selain itu, rendahnya kunjungan Wisata Agro Tambi juga terlihat dari target kunjungan yang belum tercapai. Padahal eksistensi
keberadaan Wisata Agro Tambi, sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa, bergantung sepenuhnya pada jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut.
Tabel 6 menunjukkan data tentang target dan realisasi jumlah kunjungan Wisata Agro Tambi tahun 2008-2012.
Tabel 6. Target dan Realisasi Jumlah Kunjungan Wisata Agro Tambi 2008-
2012. Tahun
Target orang Realisasi orang
Selisih orang 2008
12.873 10.582
2.291 2009
11.640 9.922
1.718 2010
10.914 10.616
298 2011
11.677 9.896
1.781 2012
10.885 -
-
Sumber: Data Historis Wisata Agro Tambi 2012 diolah
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa jumlah kunjungan Wisata Agro Tambi belum mampu mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Target
kunjungan berfluktuatif karena dihitung berdasarkan jumlah kunjungan tahun sebelumnya ditambah 10 persen. Target kenaikan 10 persen merupakan kebijakan
dari perusahaan dan seharusnya bukan merupakan target yang tidak mungkin tercapai mengingat adanya tren wisata
back to nature yang berkembang di masyarakat saat ini.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mensinergiskan antara komponen-komponen internal dan eksternal guna menciptakan satu
formulasi strategi pengembangan yang tepat dan efektif guna menghadapi persaingan dan mecapai target yang ditetapkan. Setiap komponen dari aspek
internal dan eksternal akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan- permasalahan sebagai berikut:
1 Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta ancaman dan peluang apa yang akan dihadapi oleh Wisata Agro Tambi ?
10 2
Bagaimana perumusan alternatif strategi pengembangan usaha berdasarkan analisis faktor-faktor internal dan eksternal, serta bagaimana prioritas strategi
yang dapat direkomendasikan kepada Wisata Agro Tambi ?
1.3 Tujuan Penelitian