Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Strategi Pengembangan Usaha Wisata Agro Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo

23 utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. Mengevaluasi kekutan dan kelemahan sistem informasi adalah dimensi yang penting dalam menjalankan analisis internal.

3.1.5 Strategi Pengembangan Ekowisata

Sejak tahun 1987, ekowisata telah menjadi pegangan untuk penerapan pembangunan yang berkelanjutan bagi destinasi. Ekowisata terdiri atas tiga unsur. Pertama, alam berada pada daerah yang dilindungi ataupun tidak dilindungi. Kedua, pendidikan yang memberikan program interpretasi. Ketiga, mempromosikan keberlanjutan melalui program pelestarian. Strategi ekowisata mencerminkan unsur-unsur ini. Beberapa negara seperti Kanada mempunyai strategi ekowisata yang luas Canadian Tourism Comission 1997 diacu Vellas Becherel 2008 , yang meliputi: 1. Pengembangan produk : Strategi ditujukan pada perbaikan mutu produk, peningkatan jumlah produk baru, perbaikan kesesuaian pasar, dan penganekaragaman produk. 2. Kemasan : Strategi meliputi aliansi strategi pada tingkat lokal dan informasi yang lebih baik untuk penduduk dan wisatawan. 3. Sumber dayakeberlanjutan : Strategi meliputi koordinasi dari akses ke sumber daya alam dan program pemantauan lingkungan 4. Pengembangan usahapengelolaan : Strategi untuk memperbaiki pelatihan dan memperkuat keterampilan pengelolaan risiko. 5. Pemasaranpromosi : Strategi untuk meningkatkan bahan promosi dan pemasaran dalam dan luar negeri 6. Pelatihanpengembangan sumber daya manusia : Strategi untuk mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas pelatihan, untuk mengembangkan standar dan sertifikasi serta untuk mengembangkan program pelatihan. 7. Organisasi industri : Strategi untuk mendorong organisasi membentuk aliansi.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

PT Tambi mengembangkan potensi keindahan dan daya tarik alam perkebunan sebagai wisata agro dengan nama Wisata Agro Tambi. Agrowisata ini merupakan suatu bentuk perluasan atau diversifikasi usaha dari PT Tambi yang 24 diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan sekaligus melestarikan sumber daya alam yang ada. Dalam kenyataannya, saat ini Wisata Agro Tambi belum mampu mencapai target yang ditetapkan perusahaan terutama dari sisi jumlah kunjungan. Hal yang menjadi penyebabnya adalah tingkat persaingan terutama dengan wisata agro lain di Jawa Tengah dan kegiatan pengembangan usaha baik dari segi pengembangan produk maupun kegiatan promosi yang belum maksimal, padahal Wisata Agro Tambi sudah berdiri selama 11 tahun sejak tahun 2001. Hal-hal tersebut kemudian berdampak pada rendahnya jumlah kunjungan ke Wisata Agro Tambi dibandingkan objek wisata alam lain di Wonosobo. Dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan ini, perusahaan harus mengembangkan strategi pengembangan usaha yang efektif agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Arah dan tujuan perusahaan dianalisis melalui identifikasi visi dan misi perusahaan yang juga dijadikan bahan pertimbangan dalam perumusan alternatif strategi. Perumusan strategi pengembangan usaha didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan Wisata Agro Tambi baik yang berasal dari eksternal ataupun internal perusahaan. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, sedangkan analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hasil identifikasi peluang dan ancaman diplotkan dalam matriks EFE dan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan diplotkan dalam matriks IFE. Hasil matriks EFE dan IFE kemudian dimasukkan dalam matriks IE sehingga dapat diketahui posisi perusahaan berdasarkan analisis lingkungan usahanya. Setelah penentuan posisi perusahaan, dilakukan tahap formulasi strategi pengembangan usaha dengan menggunakan matriks SWOT. Perumusan strategi pengembangan usaha ini menggunakan input dari hasil identifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan mempertimbangkan visi dan misi perusahaan serta posisi perusahaan. Alternatif strategi pengembangan usaha yang dihasilkan dari matriks SWOT selanjutnya diurutkan berdasarkan prioritas strategi yang tepat untuk dilaksanakan perusahaan dengan menggunakan QSPM yang secara objektif dapat mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik. 25 Tahap selanjutnya setelah dihasilkan prioritas strategi adalah tahap pelaksanaan implementasi dan evaluasi strategi. Ruang lingkup penelitian ini hanya mencapai tahap menghasilkan alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat bagi perusahaan dan sesuai dengan kondisi internal dan eksternalnya. Tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan wewenang dan tugas bagi pihak manajemen Wisata Agro Tambi sebagai pelaksana kebijakan perusahaan. Secara ringkas, keseluruhan tahap ini diringkas dalam kerangka pemikiran operasional yang dapat dilihat pada Gambar 4. 26 Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha Wisata Agro Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Identifikasi Visi dan Misi Perusahaan Wisata Agro Tambi Identifikasi Permasalahan 1. Persaingan dengan Wisata Agro lain di Jawa Tengah 2. Pengembangan Usaha Kurang penambahan produk dan pemasaran 3. Target kunjungan belum tercapai Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan Eksternal 1. Ekonomi 2. Sosial, budaya, demografi, dan lingkungan 3. Politik, pemerintah, dan hukum 4. Teknologi 5. PersainganIndustri Pesaing dalam industri Pendatang baru Produk subtitusi Pembeli Pemasok Lingkungan Internal 1. Manajemen 2. Pemasaran 3. Keuanganakuntansi 4. Produksioperasi 5. Litbang 6. Sistem Informasi Manajemen Identifikasi Peluang dan Ancaman Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Matriks IFE Matriks EFE Penentuan Posisi Perusahaan Matriks IE Formulasi Strategi Pengembangan Matriks SWOT Prioritas Strategi Pengembangan QSPM 27 IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian