Karakteristik Faktor Responden Pengunjung dalam Berwisata

Y = 3,428 - 0.000000363X1 + 0.0000013X2 – 0.009X3 – 0.002X4 + 0.060X5 - 0.194X6 – 0.251X7 + 0.004X8 Nilai R-adj dari hasil analisis regresi berganda diperoleh sebesar 70.5. Nilai tersebut menunjukkan sebesar 70.5 keragaman jumlah kunjungan wisata ke Gunung Dempo dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang terdapat di dalam model, dan sisanya 29.5 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan hasil regresi linear berganda, uji normalitas terpenuhi karena nilai Asymp.Sig 2-tailed lebih besar dari 0.05 taraf nyata yaitu sebesar 0.309 Lampiran 2. Nilai P value 0.000 lebih kecil dari α5, artinya diduga minimal ada satu variabel bebas mampu menjelaskan variabel Y Lampiran 3. Uji multikolinearitas diketahui dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan pengolahan data yang sudah dilakukan, diperoleh nilai VIF masing- masing peubah bebas antara 1.380 sampai 4.160 Lampiran 4 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Nilai Durbin Watson yang diperoleh adalah 1.593 Lampiran 5, dimana nilai ini berada pada selang 1.55 sampai 2.46 sehingga tidak terjadi autokorelasi. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas Lampiran 6, diperoleh sebaran titik-titik tidak mengumpul pada satu titik maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Tanda positif pada model persamaan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai dari variabel pendapatan total, lama mengetahui lokasi wisata, dan waktu di lokasi wisata akan meningkatkan jumlah kunjungan ke Gunung Dempo. Sebaliknya tanda negatif menunjukkan bahwa semakin meningkatnya nilai dari variabel biaya perjalanan, usia, jarak ke lokasi wisata, jumlah tanggungan keluarga, dan lama pendidikan akan menurunkan jumlah kunjungan ke Gunung Dempo. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat beberapa faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan yaitu variabel biaya perjalanan, usia pengunjung, jumlah tanggungan keluarga, dan waktu yang dihabiskan di lokasi. Variabel biaya perjalanan memiliki nilai P value 0.749 lebih besar dari α5 sehingga tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini dikarenakan wisatawan yang mengunjungi Gunung Dempo tersebut sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki tanggungan keluarga Tabel 7. Pelajar dan mahasiswa ini biasanya mencari alternatif biaya termurah, sehingga biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung tersebut tidak akan mengurangi tingkat kunjungan. Variabel usia pengunjung memiliki nilai P value 0.6140 lebih besar dari α5 sehingga tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini dikarenakan wisatawan yang mengunjungi Gunung Dempo dengan usia 21 sampai 30 tahun melakukan kegiatan pendakian, sedangkan pengunjung yang berusia diatas 40 tahun hanya menikmati keindahan pemandangan. Pengunjung dengan usia 21-30 tahun lebih banyak yang datang ke Gunung Dempo, karena wisata alam ini melibatkan kekuatan fisik Tabel 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung dengan usia berapapun tetap meningkatkan kunjungan ke Gunung Dempo untuk melakukan pendakian atau menikmati keindahan pemandangan saja. Variabel jumlah tanggungan keluarga memiliki nilai P value 0.170 lebih besar dari α5 sehingga tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengunjung dengan usia 21-30 tahun belum memiliki tanggungan keluarga Tabel 7, sehingga mereka akan meningkatkan jumlah kunjungan ke Gunung Dempo. Variabel waktu di lokasi wisata memiliki nilai P value 0.454 lebih besar dari α5 sehingga tidak berpengaruh secara signifikan. Lamanya sebagian besar responden pengunjung berada dilokasi wisata adalah 1-24 jam Tabel 7. Lama atau tidaknya wisatawan berada di lokasi belum tentu bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Gunung Dempo Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan yaitu pendapatan total, jarak ke lokasi wisata, lama mengetahui lokasi wisata, dan lama pendidikan. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisata pengunjung secara signifikan: a. Pendapatan total Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji t, variabel pendapatan total berpengaruh signifikan pada taraf nyata 1 dan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan individu ke Gunung Dempo dengan nilai 0.00000130. Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa jika pendapatan wisatawan meningkat sebesar Rp 1 000 000, maka jumlah kunjungan wisata ke Gunung Dempo cenderung akan mengalami peningkatan sebesar 1,3 kali dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat pendapatan pengunjung semakin sering mereka mengunjungi Gunung Dempo. b. Jarak ke lokasi wisata Variabel jarak ke lokasi wisata berpengaruh signifikan pada taraf nyata 10 dan memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan individu ke Gunung Dempo dengan nilai sebesar 0.002. Hal ini sesuai hipotesis awal dan memiliki arti apabila terjadi peningkatan jarak ke lokasi wisata sebesar 1 Km, maka jumlah kunjungan wisata ke Gunung Dempo cenderung akan mengalami penurunan sebesar 0.002 kali dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan semakin jauh jarak tempuh pengunjung ke lokasi wisata semakin menurukan jumlah kunjungan ke wisata alam Gunung Dempo. c. Lama mengetahui lokasi wisata Variabel ini berpengaruh signifikan pada taraf nyata 10 dan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kunjungan individu ke Gunung Dempo dengan nilai sebesar 0.060. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal dan memiliki arti apabila terjadi peningkatan lama mengetahui lokasi sebesar 1 tahun, maka jumlah kunjungan ke Gunung Dempo cenderung akan mengalami peningkatan sebesar 0.06 kali dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini menunjukkan semakin lama pengunjung mengetahui lokasi wisata semakin sering mereka mengunjungi lokasi wisata Gunung Dempo. d. Lama pendidikan Variabel lama pendidikan berpengaruh signifikan pada taraf nyata 5 dan memiliki pengaruh negatif tehadap jumlah kunjungan individu ke Gunung Dempo dengan nilai sebesar 0.251. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan lama pendidikan sebesar 1 tahun, maka jumlah kunjungan ke Gunung Dempo cenderung akan mengalami penurunan sebesar 0.251 kali dengan asumsi peubah bebas lain tetap cateris paribus. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal karena berdasarkan data demografi Tabel 7, pengunjung yang paling banyak mengunjungi Gunung Dempo adalah kalangan mahasiswa dengan pendidikan terakhir SMA dan D3 atau lama pendidikan sebesar 12 sampai dengan 15 tahun. Sedangkan hanya sedikit pengunjung yang lama pendidikannya mencapai 16 tahun S1. Hal ini dikarenakan, responden pengunjung yang lama