Dampak Ekonomi Lanjutan Dampak Ekonomi
atau tinggi. Perbandingan jumlah limbah wisata alam Gunung Dempo dengan limbah di Kecamatan Pagar Alam Selatan dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24 Perbandingan limbah wisata alam Gunung Dempo dengan total limbah di Kecamatan Pagar Alam Selatan
Keterangan Wisata Alam Gunung
Dempo Kecamatan Pagar Alam
Selatan Luas wilayah km
2
12
b
63.17
a
Jumlah limbah tontahun 732
9 492
c
Jumlah limbah tonkm
2
tahun 61
150 Sumber: BPS 2013, Disbudpar 2014b, dan Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam 2014c
Berdasarkan Tabel 24, apabila jumlah limbah di wisata alam Gunung Dempo dibandingkan dengan jumlah limbah yang dihasilkan di Kecamatan Pagar
Alam Selatan, maka jumlah limbah wisata alam Gunung Dempo masih tergolong rendah yaitu 61 tonkm
2
tahun. Apabila dilihat dari potensi limbah wisata sebesar 732 ton dan jumlah kunjungan yang terus meningkat Tabel 1, maka hal tersebut
akan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan di suatu kawasan wisata. Jika limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka lama kelamaan kawasan wisata
akan mengalami penurunan kualitas lingkungan bahkan kerusakan lingkungan.
6.3.2 Kondisi Pengelolaan Limbah Wisata dan Biaya Pengelolaan Limbah Wisata Alam Gunung Dempo Tahun 2014
Jumlah limbah yang dihasilkan dari kegiatan wisata di Gunung Dempo dapat mengancam keberlanjutan wisata sehingga perlu dilakukan pengelolaan
limbah wisata yang baik. Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam sudah melakukan upaya pengelolaan limbah wisata untuk mengurangi dampak lingkungan dari
kegiatan wisata. Adapun sistem pengelolaan limbah wisata yang dilakukan di Gunung Dempo, yaitu:
1. Sampah dari kegiatan wisata dan pendakian dikumpulkan di satu titik seperti di pinggir jalan.
2. Sampah yang ada di tempah sampah dan pinggir jalan tersebut dibawa menuju ke Tempat Penampungan Sementara TPS di Kelurahan Gunung
Gare oleh petugas kebersihan. 3. Sampah yang ada di TPS tersebut diangkut menggunakan dua truk
pengangkut sampah dump truck dengan muatan 6m
3
dari Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir
TPA Kota Pagar Alam. Pengangkutan sampah di TPS dilakukan tiga kali setiap minggunya.
Selain melihat sistem pengelolaan limbah yang sudah dilakukan di Gunung Dempo, kondisi pengelolaan sampah di Gunung Dempo berdasarkan persepsi
multipihak juga perlu dilihat. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pengelolaan sampah di Gunung Dempo sudah baik atau belum. Kondisi
pengelolaan limbah wisata alam Gunung Dempo dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25 Kondisi pengelolaan limbah wisata alam Gunung Dempo tahun 2014
No Keterangan Pengelola Wisata
Pengunjung Pelaku
Usaha 1
Aturan dan kebijakan
waste management
- Larangan membuang sampah sembarangan di sekitar lokasi
wisata dan jalur pendakian. - Tersediannya tempat sampah
organik dan anorganik. - Belum ada penetapan kuota
untuk pendaki guna mengurangi limbah
yang dihasilkan
wisatawan. - Belum ada sanksi terhadap
pengunjung yang membuang sampah sembarangan.
- Belum ada peraturan untuk sampah bekas
makanan akan
dibawa kembali
setelah pendakian. - Belum ada larangan
membawa limbah B3 Bahan
Berbahaya dan Beracun.
- Belum ada pembatasan
sampah yang
dihasilkan setiap unit
usaha.
2 Program
terkait sampah
- Kegiatan Jumat Bersih dilakukan sebagai upaya untuk
mengurangi jumlah
sampah yang
menumpuk di
jalur pendakian.
- Penyuluhan kebersihan kepada pengunjung dan masyarakat
sekitar. - Kegiata aksi bersih
pendaki sudah
dilakukan. - Belum ada wisata
pendidikan mengenai kebersihan
yang melibatkan
pengunjung. - Tidak ada
3 Alokasi
biaya waste management
- Alokasi biaya waste management Gunung Dempo
ditanggung oleh
Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam
- Tidak ada - Tidak ada
Tabel 25 menunjukkan pengelolaan limbah wisata yang sudah dilakukan di Gunung Dempo tersebut belum terlaksana dengan baik, karena belum
mengakomodir Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tangga, panduan dari Departemen Kehutanan, dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP mengenai pengelolaan limbah wisata yang
ideal untuk wisata alam pegunungan. Hal ini dikarenakan petugas kebersihan Pagar Alam hanya mengumpulkan sampah yang berserakan dan diangkut ke TPA.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagar Alam belum menganggarkan dana untuk pengelolaan limbah di Gunung Dempo. Anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp 150 000 000 untuk pemeliharaan dan perawatan perawatan pohon, jalan, dan infrastruktur lainnya, namun tidak ada alokasi dana untuk pengelolaan
limbah wisata. Estimasi biaya pengelolaan limbah berupa kegiatan pengumpulan dan
pengangkutan sampah, meliputi biaya pengangkutan sampah, biaya operasional mobil sampah, dan upah tenaga kerja. Total biaya pengelolaan limbah wisata alam
Gunung Dempo yang dikeluarkan dalam satu tahun adalah Rp 169 200 000 Tabel 26. Selama ini biaya tersebut ditanggung oleh Dinas Kebersihan Kota Pagar
Alam, sehingga pengelola wisata tidak mengalokasikan dana untuk biaya tersebut. Tabel 26 Biaya pengelolaan limbah wisata alam Gunung Dempo tahun 2014
Keterangan per hari Rp
a per bulan Rp
b=ax12 per tahun Rp
c=bx12 Biaya
pengangkutan sampah ke TPS dan TPA
250 000 3 000 000
36 000 000 Keterangan
per hari Rp d= e30
per bulan Rp e
per tahun Rp f=ex12
Biaya operasional
2 mobil sampah
50 000 1 500 000
18 000 000 Upah tenaga kerja
- 2 orang sopir - 6 orang tukang sapu
80 000 240 000
2 400 000 7 200 000
28 800 000 86 400 000
Total biaya keseluruhan g= c+f 169 200 000
Sumber : Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam 2014a