Latar Belakang Kajian Dampak Ekonomi dan Pengelolaan Limbah Wisata Alam Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan

2.2 Wisata Alam

Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam untuk menikmati keindahan alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah Arkuthea 2013. Hal yang menjadi daya tarik utama wisata alam adalah keindahan sumberdaya alam dan lingkungannya sedangkan fasilitas seperti penginapan, rumah makan, toilet umum, dan pelayanan yang ramah merupakan faktor pendukung untuk melakukan kegiatan wisata alam Suwantoro 1997. Dapat disimpulkan bahwa wisata alam memiliki nilai ekonomi atas pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungannya sehingga kegiatan wisata alam memberikan manfaat terhadap perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah Pitana dan Gayatri 2005. Menurut Warpani dan Warpani 2007, wisata alam merupakan kawasan wisata yang dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, sehingga potensi kerusakan lingkungan cukup besar. Oleh karena itu, aspek lingkungan wisata alam perlu diperhatikan dengan menjaga kelestarian sumberdaya alam di kawasan wisata dan mematuhi aturan yang dibuat pengelola wisata sehingga dampak lingkungan dari kegiatan wisata alam khususnya limbah wisata dapat diminimalkan. Hal tersebut dapat menjaga keberlanjutan dari kegiatan wisata alam. Menurut Belantara Indonesia 2012, wisata alam terbagi menjadi 5 jenis, yaitu pegunungan, danau, hutan, pantai, dan laut. Adapun kegiatan yang bisa dilakukan di kawasan pegunungan adalah pendakian, berkemah, paralayang, sepeda gunung, serta menikmati keindahan yang ada Warpani dan Warpani 2007. Sama halnya dengan danau yang dapat dijadikan sebagai tempat lokasi berkemah dan tempat untuk menikmati keindahan pemandangan yang akan memberikan ketenangan. Hutan merupakan tujuan wisata alam yang mudah dilakukan, karena biasanya hutan terdapat di semua daerah. Salah satu contohnya adalah Hutan Kota yang bisa dinikmati oleh wisatawan kapan saja. Udara sejuk dan segar menjadi daya tarik utama dari wisata alam di kawasan hutan. Lain halnya dengan wisata pantai yang menawarkan keindahan pasir serta deburan ombak yang menjadi daya tarik utama wisata tersebut. Kegiatan yang bisa dilakukan di pantai adalah berenang dan berselancar. Wisata alam lainnya yang bisa dinikmati adalah laut, dimana terdapat berbagai macam biota dan fauna laut yang menarik untuk dikunjungi. Wisatawan memerlukan kemampuan khusus, seperti snorkeling dan diving untuk menikmati pesona air di bawah laut Belantara Indonesia 2012.

2.3 Wisatawan

Wisatawan merupakan salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam kegiatan wisata. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 1 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Menurut Warpani dan Warpani 2007 wisatawan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan asal daerahnya, yaitu wisatawan nusantara wisnus dan wisatawan mancanegara wisman. Wisatawan nusantara adalah orang yang berdiam dan bertempat tinggal pada suatu negara yang melakukan wisata di negara dimana tempat wisatawan tersebut tinggal. Wisatawan mancanegara adalah orang yang melakukan perjalanan wisata yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan tempat wisatawan tersebut tinggal. Menurut Pitana dan Gayatri 2005 motivasi merupakan faktor penting bagi calon wisatawan dalam mengambil keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Calon wisatawan akan mempersepsi daerah tujuan wisata yang diinginkan, dimana persepsi tersebut berdasarkan preferensi individual, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang didapat. Menurut MacIntosh 1977 dalam Pitana dan Gayatri 2005 seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh empat hal, yaitu: 1. Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, dan bersantai. 2. Cultural motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya monumen bersejarah. 3. Social or interpersonal motivation motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, dan melakukan ziarah. 4. Fantasy motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang membosankan dan memberikan kepuasaan psikologis. Motivasi karena fantasi merupakan motivasi wisatawan mengunjungi wisata alam Gunung Dempo. Hal ini dikarenakan udara sejuk pegunungan serta keindahan wisata alam yang ditawarkan Gunung Dempo mampu memberikan ketenangan, mengurangi kepenatan wisatawan dari rutinitas kesehariannya, serta memberikan kesenangan dan kepuasan Warpani dan Warpani 2007.

2.4 Nilai Ekonomi

Menurut Fauzi 2010, nilai ekonomi sumberdaya alam merupakan pemberian harga pada barang dan jasa yang dihasilkan sumberdaya alam dan lingkungan. Secara umum, nilai ekonomi didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Adanya pengukuran ini, maka nilai ekosistem dapat diterjemahkan ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter barang dan jasa Fauzi 2010. Penilaian ekonomi wisata alam perlu dilakukan untuk melihat nilai dari keberadaan wisata alam yang terkadang dinilai under value Fauzi 2010. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur nilai ekonomi suatu kawasan wisata adalah Travel Cost Method TCM. TCM merupakan penilaian jasa lingkungan yang didekati dengan biaya perjalanan pengunjung Fauzi 2014.

2.4.1 Travel Cost Method TCM

Menurut Fauzi 2010 TCM merupakan metode tertua untuk pengukuran nilai ekonomi tidak langsung. Metode ini pada umumnya digunakan untuk mengkaji biaya yang dikeluarkan oleh setiap individu pada saat melakukan kegiatan rekreasi di suatu kawasan wisata dan mengkaji nilai yang diberikan