Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Tabel 21 Persepsi responden pengunjung terhadap kualitas lingkungan di wisata alam Gunung Dempo Tahun 2014 Keterangan Proporsi Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik Total Kebersihan 0.00 5.00 40.00 43.00 12.00 100.00 Kualitas udara 0.00 0.00 4.00 71.00 25.00 100.00 Kualitas air 0.00 0.00 3.00 75.00 22.00 100.00 Pengelolaan limbah 0.00 0.00 3.00 80.00 17.00 100.00 Rata-rata 0.00 1.25 12.5 67.25 19.00 100.00 Penilaian responden pengunjung secara umum terhadap kebersihan, kualitas udara, kualitas air, dan pengelolaan limbah di Gunung Dempo saat ini masih baik. Artinya, Gunung Dempo belum memberikan dampak negatif. Selain persepsi responden pengunjung terhadap kualitas lingkungan, juga dinilai perilaku pengunjung ketika tidak ditemukan tempat sampah dan persepsi terhadap kecukupan tempat sampah yang dijelaskan pada Tabel 22. Tabel 22 Perilaku pengunjung ketika tidak ditemukan tempat sampah dan persepsi kecukupan tempat sampah Tahun 2014 Keterangan Proporsi Perilaku pengunjung ketika tidak ditemukan tempat sampah Dibuang Disimpan Total 82.00 18.00 100.00 Kecukupan tempat sampah Cukup Tidak Cukup Total 71.00 29.00 100.00 Tabel 22 menjelaskan mengenai perilaku pengunjung ketika tidak ditemukan tempat sampah. Sebanyak 82.00 pengunjung membuang sampahnya sembarangan, seperti di pinggir jalan maupun di jalur pendakian, sedangkan 71.00 pengunjung mengatakan cukup terhadap tempat sampah yang ada. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak pengunjung yang kurang peduli akan kebersihan dan kelestarian lingkungan sehingga mereka masih membuang sampah sembarangan. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengunjung merupakan pengunjung yang berusia muda yaitu 21-30 tahun Tabel 7, dimana nilai kepedulian terhadap kebersihan masih rendah. Hal ini juga ditambah dengan aturan terhadap pengelolaan sampah pengunjung di wisata alam Gunung Dempo yang belum jelas. Masalah tersebut dikhawatirkan akan mengancam kelestarian Gunung Dempo sehingga kegiatan wisata akan hilang dan manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat dapat berkurang bahkan hilang.

6.3 Pengelolaan Limbah Wisata di Wisata Alam Gunung Dempo

Salah satu dampak lingkungan dari kegiatan wisata alam adalah limbah yang dihasilkan. Limbah merupakan bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari proses produksi yang tidak bisa dimanfaatkan lagi, karena dapat menurunkan kualitas lingkungan Abdurahman 2008. Menurut Departemen Kehutanan 2013, limbah wisata yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan kesehatan, menurunnya kualitas lingkungan, dan menurunnya estetika lingkungan. Adapun analisis yang dilakukan mengenai limbah wisata alam Gunung Dempo yaitu, estimasi jumlah limbah wisata yang dihasilkan, kondisi pengelolaan limbah wisata dan biaya pengelolaan limbah wisata saat ini, estimasi penerimaan pengelola Gunung Dempo dari penjualan tiket dan retribusi penginapan, serta pengelolaan limbah wisata yang sebaiknya dilakukan di Gunung Dempo.

6.3.1 Estimasi Jumlah Limbah Wisata Alam Gunung Dempo

Estimasi jumlah limbah wisata Gunung Dempo perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak lingkungan dari dampak sampah memberikan pengaruh terhadap kegiatan wisata. Total limbah wisata per tahun diperoleh dari menjumlahkan rata-rata sampah low dan peak season dengan rata-rata sampah peak season khusus tahun baru. Tabel 23 menjelaskan jumlah limbah yang dihasilkan oleh pengunjung di Gunung Dempo. Tabel 23 Jumlah limbah wisata di Gunung Dempo tahun 2014 Keterangan per hari ton a per bulan ton b=ax30 per tahun ton c=ax364 Rata-rata jumlah sampah low dan peak season 2 60 728 Rata-rata jumlah sampah peak season khusus tahun baru d=ax2 4 Total e=c+d 732 Sumber : Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam 2014b Estimasi jumlah limbah wisata Gunung Dempo selama satu tahun terakhir adalah 732 ton. Jumlah limbah yang dihasilkan dari kegiatan wisata tersebut akan dibandingkan dengan jumlah limbah yang dihasilkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan untuk melihat apakah proporsi limbah wisata tersebut termasuk rendah atau tinggi. Perbandingan jumlah limbah wisata alam Gunung Dempo dengan limbah di Kecamatan Pagar Alam Selatan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Perbandingan limbah wisata alam Gunung Dempo dengan total limbah di Kecamatan Pagar Alam Selatan Keterangan Wisata Alam Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Luas wilayah km 2 12 b 63.17 a Jumlah limbah tontahun 732 9 492 c Jumlah limbah tonkm 2 tahun 61 150 Sumber: BPS 2013, Disbudpar 2014b, dan Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam 2014c Berdasarkan Tabel 24, apabila jumlah limbah di wisata alam Gunung Dempo dibandingkan dengan jumlah limbah yang dihasilkan di Kecamatan Pagar Alam Selatan, maka jumlah limbah wisata alam Gunung Dempo masih tergolong rendah yaitu 61 tonkm 2 tahun. Apabila dilihat dari potensi limbah wisata sebesar 732 ton dan jumlah kunjungan yang terus meningkat Tabel 1, maka hal tersebut akan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan di suatu kawasan wisata. Jika limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka lama kelamaan kawasan wisata akan mengalami penurunan kualitas lingkungan bahkan kerusakan lingkungan. 6.3.2 Kondisi Pengelolaan Limbah Wisata dan Biaya Pengelolaan Limbah Wisata Alam Gunung Dempo Tahun 2014 Jumlah limbah yang dihasilkan dari kegiatan wisata di Gunung Dempo dapat mengancam keberlanjutan wisata sehingga perlu dilakukan pengelolaan limbah wisata yang baik. Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam sudah melakukan upaya pengelolaan limbah wisata untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan wisata. Adapun sistem pengelolaan limbah wisata yang dilakukan di Gunung Dempo, yaitu: 1. Sampah dari kegiatan wisata dan pendakian dikumpulkan di satu titik seperti di pinggir jalan. 2. Sampah yang ada di tempah sampah dan pinggir jalan tersebut dibawa menuju ke Tempat Penampungan Sementara TPS di Kelurahan Gunung Gare oleh petugas kebersihan. 3. Sampah yang ada di TPS tersebut diangkut menggunakan dua truk pengangkut sampah dump truck dengan muatan 6m 3 dari Dinas Kebersihan Kota Pagar Alam dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir