Dampak Ekonomi dari Kegiatan Wisata
Tabel 2 Penelitian mengenai nilai dan dampak ekonomi, dampak lingkungan, serta pengelolaan limbah
No Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Budiarti
Nilai dan
Dampak Ekonomi
Pengembangan Kawasan Wisata
Situs Megalitik Gunung Padang,
Cianjur,
Jawa Barat
Nilai ekonomi dari Situs Megalitik Gunung Padang adalah sebesar Rp 1 626 388 953. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Situs Megalitik Gunung Padang mempunyai manfaat intangible sebagai penghasil jasa
wisata. Nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0.58, nilai Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1.38, dan
nilai Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1.63. Nilai tersebut menunjukkan bahwa wisata Situs Megalitik
Gunung Padang mampu memberikan dampak terhadap perekonomian lokal.
2 Nurfiana
Analisis Dampak Ekonomi
dan Lingkungan
Kegiatan Wisata di Taman Wisata
Alam Grojogan Sewu,
Kabupaten Karanganyar,
Provinsi
Jawa Tengah
Terhadap Masyarakat
Sekitar Dampak ekonomi langsung yang dapat dirasakan oleh
pemilik usaha yaitu sebesar 60.5. Dampak ekonomi tidak langsung yang dirasakan berupa upah tenaga kerja
sekitar objek wisata yaitu sebesar 2.72, pembelian input bahan baku sebesar 35, dan transportasi lokal
sebesar 1.1, serta dampak ekonomi lanjutan sebesar 58.1. Dampak lingkungan dari kegiatan wisata
menurut persepsi responden belum terlihat adanya dampak negatif. 78 memberikan penilaian baik
terhadap kebersihan lingkungan, 77.0 memberikan penilaian sangat baik terhadap kualitas udara, 71.7
memberikan penilaian baik terhadap kualitas air, dan 99.5 tidak merasa terganggu terhadap tingkat
kebisingan.
3 Elyazar,
Mahendra, dan Wardi
Dampak Aktivitas
Masyarakat Terhadap
Tingkat Pencemaran
Laut di Pantai Kuta Kabupaten
Badung
serta Upaya
Pelestarian Lingkungan
Berbagai aktivitas masyarakat seperti kegiatan wisata di Pantai Kuta menghasilkan limbah. Apabila tidak
dikelola dengan baik akan mengakibatkan pencemaran bahkan kerusakan lingkungan. Pengelolaan limbah yang
sudah dilakukan oleh sektor wisata hotel, restaurant, perdagangan, dan jasa di Pantai Kuta adalah
pengumpulan dan pengangkutan sampah, menyediakan tempat sampah organik dan anorganik, penanaman dan
pemeliharaan terumbu karang, serta penghijauan di tepi pantai. Upaya pengelolaan limbah tersebut belum
optimal sehingga perlu upaya kelestarian yang lebih baik lagi yaitu penanganan sampah dengan metode 3R
reduce,reuse,recycle, melakukan audit lingkungan, meningkatkan pengawasan terhadap sumber pencemar,
peningkatan penghijauan, melakukan koordinasi antar daerah terkait pengelolaan limbah, pemberian sanksi
bagi yang merusak lingkungan, serta peningkatan kesadaran masyarakat agar peduli lingkungan melalui
penyuluhan kebersihan. Upaya tersebut dapat dilakukan untuk mepertahankan kelestarian kawasan Pantai Kuta.
III KERANGKA PEMIKIRAN
Wisata Alam Gunung Dempo merupakan wisata alam yang terletak di Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Wisata alam
ini menawarkan keindahan sumberdaya alam dan lingkungannya sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi wisata alam tersebut.
Banyaknya wisatawan yang mengunjungi Gunung Dempo, memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar Gunung Dempo dan Pemerintah Daerah Pagar Alam.
Manfaat ekonomi dari kegiatan wisata yang dirasakan masyarakat adalah peningkatan pendapatan, kesempatan kerja, dan peluang usaha. Adanya kegiatan
ekonomi di Gunung Dempo dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, sehingga keberadaan wisata alam Gunung Dempo perlu dipertahankan dan
manfaat ekonomi juga dipertahankan. Oleh karena itu, perlu diketahui nilai ekonomi dan manfaat kegiatan wisata alam Gunung Dempo bagi perekonomian
masyarakat. Menurut Fauzi 2014, metode biaya perjalanan sebagai pengeluaran aktual
pengunjung dapat digunakan dalam menilai suatu kawasan wisata. Metode tersebut juga digunakan untuk mengetahui nilai surplus konsumen pengunjung.
Pengunjung yang berwisata ke Gunung Dempo akan membelanjakan uangnya di kawasan wisata. Aliran uang dari pembelanjaan pengunjung tersebut memiliki
dampak ekonomi terhadap unit usaha dan tenaga kerja lokal. Aliran uang yang ada akan menimbulkan dampak pengganda multiplier effect bagi perekonomian
masyarakat lokal Clement 1959 dalam Yoeti 2008. Selain
memberikan manfaat
terhadap perekonomian
masyarakat, perkembangan wisata alam dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan
bahkan merusak sumberdaya alam dan lingkungan yang ada. Salah satu potensi penyebabnya adalah limbah wisata yang dihasilkan. Jika limbah tersebut tidak
dikelola dengan baik, akan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan bahkan kerusakan lingkungan, sehingga jumlah kunjungan wisata akan menurun. Hal ini
dikarenakan menurunnya daya tarik wisata. Sama halnya dengan wisata alam Gunung Dempo yang akan mengalami penurunan kualitas lingkungan, sehingga
akan menghilangkan manfaat ekonomi bagi perekonomian lokal. Oleh karena itu, perlu dikaji dampak lingkungan yang terjadi di wisata alam Gunung Dempo.
Penelitian ini juga ingin mengetahui pengelolaan limbah wisata yang dilakukan oleh pengelola Gunung Dempo yang diharapkan dapat dijadikan dasar kebijakan
pengelolaan wisata yang berkelanjutan. Alur kerangka pemikiran penelitian ini dapat disederhanakan pada Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
Dampak ekonomi
Pengelolaan Wisata Alam Gunung Dempo yang Berkelanjutan Nilai
ekonomi
Travel Cost Method
Analisis Regresi
Linier Berganda
Nilai ekonomi
wisata Pengelolaan
limbah wisata
Direct Indirect
Induced
Nilai dampak ekonomi wisata
Keynesian Income Multiplier
Analisis deskriptif
Sistem pengelolaan
limbah wisata Analisis
deskriptif Persepsi
terhadap kebersihan
dan polusi lingkungan
dari kegiatan
wisata Estimasi
Volume limbah
Dampak lingkungan
Wisata alam Gunung Dempo
Banyaknya jumlah kunjungan di wisata alam Gunung Dempo
Dampak Positif Dampak Negatif
Ekonomi Masyarakat
Limbah Wisata