37
3. Uji taraf kesukaran
Uji taraf kesukaran adalah uji untuk mengetahui proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes.
9
Rumus yang digunakan dalam peneitian ini adalah:
10
Keterangan: P : indeks kesukaran
B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar Js : jumlah seluruh peserta tes
Indeks kesukaran yang digunakan adalah:
Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah.
4. Uji daya pe mbeda
Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
dimana: D
= indeks diskriminasi butir J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah
9
Ahmad Sofyan, Tonih Feron ika, Bu rhanudin Mila ma, Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi, Le mbaga Penelitian UIN Jakarta, 2006, h. 103.
10
Suharsisi Arikunto, Op. cit., h. 223.
38
B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
11
Klasifikasi daya beda: D = 0.00
– 0.20 = jelek poor D = 0.21
– 0.40 = cukup satistifactory D = 0.41
– 0.70 = baik good D = 0.71
– 1.00 = baik sekali exccellent.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Uji Prasyarat analisis data a. Uji Normalitas
Semua data harus diuji berdistribusi normal atau tidak dalam penyebarannya. Hal tersebut dapat diketahui diketahui dengan melakukan uji
normalitas terhadap data. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji Lilifors, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
1 Pengamatan x
1,
x
2,......
, x
n
dijadikan bilangan baku z
1,
z
2,........,
z
n
dengan menggunakan rumus
, dan s masing- masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel 2 Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar ditribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang 3 Menghitung proporsi atau
11
Ibid., h. 228.