Uji Prasyarat analisis data a. Uji Normalitas Data Pretest

40

I. Hipotesis Statisik Perumusan hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen Rata-rata hasil belajar Biologi kelas kontrol Dengan kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka Ho diterima Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir serta temuan-temuan yang terjadi pada saat penggunaan kombinasi Teams- Games-Tournament TGT dengan make a match, analisis hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, serta pengaruh penggunaan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan make a match terhadap hasil belajar Biologi, dalam penelitian ini yang dikaji adalah konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini berisi mengenai hasil analisis data dari kelas eksperimen yang menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan Make a Match yang dibandingkan dengan hasil analisis data dari kelas kontrol yang menggunakan model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah penelitian.

1. Data Pretest

Berdasarkan uji pretest yang dilakukan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, didapatkan hasil berikut: Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Sis wa 38 38 Nilai Maksimum 63.33 70.00 Nilai Minimum 20.00 26.67 Mean 43.63 46.61 Median 45.19 51.80 Modus 36.02 41.125 Standar Deviasi 9.7335 8.9305 Varians 94.7411 79.7536 42 Berdasarkan hasil perhitungan data, pretest hasil belajar biologi siswa pada kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 63.33 dan nilai terendah 20. Rata-rata mean nilai pretest kelas kontrol adalah 43.6316, nilai tengah median adalah 45.19, dan nilai modus sebesar 36.02. Nilai pretest ini memiliki standar deviasi 9.7335 dengan varians sebesar 94.7411. Pada kelas eksperimen, hasil belajar biologi pada konsep yang sama yaitu Sistem Peredaran Darah memiliki nilai rata-rata mean sebesar 46.6053 dengan nilai tertinggi 70 dan terendah 26.67. Nilai Hasil pretest kelas eksperimen memiliki nilai tengah median sebesar 51.8 dan nilai modus sebesar 41.125 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 8.9305 dan memiliki nilai varians sebesar 79.7536.

2. Data Posttest

Berdasarkan Uji posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, didapatkan hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.2. skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Sis wa 38 38 Nilai Maksimum 80.00 90.00 Nilai Minimum 40.00 53.33 Mean 60.50 70.34 Median 61.70 70.68 Modus 62.84 69.78 Standar Deviasi 9.5401 9.0271 Varians 91.0142 81.4885 Berdasarkan hasil perhitungan data, nilai posttest hasil belajar biologi siswa pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar 40. Memiliki nilai rata-rata mean 60.50, nilai tengah median 61.7, nilai modus 62.84, dan standar deviasi 9.5401, serta varians sebesar 91.0142. 43 Hasil posttest pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 53.33. memiliki nilai rata-rata mean sebesar 70.3421, nilai tengah median 70.68, dan nilai modus sebesar 69.78. selain itu, hasil posttest pada kelas eksperimen juga memiliki nilai standar deviasi sebesar 9.0271 dan varians sebesar 81.4885. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelan kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, serta nilai rata-rata di kedua kelas penelitian.

B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat

Pengujian prasyarat dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan merupakan data parametris atau data nonparametris. Pada pengujian ini, jenis uji yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila kriteria Lo L hitung L tabel . Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Eksperime n Kontrol Pretes Posttes Pretes Posttes L hitung 0.1046 0.0897 0.1142 0.1364 L tabel 0.1437 0.1437 0.1437 0.1437 Kesimpulan Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal 44 Berdasarkan tabel di atas, didapat L hitung skor pretest siswa kelas kontrol sebesar 0.1142 dan kelas eksperimen sebesar 0.1046, pada taraf signifikan α = 0.05 dengan sampel sebanyak 38 dari masing- masing kelas maka diperoleh L tabel sebesar 0.1437. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa nilai L hitung pretest untuk kedua kelas bernilai lebih kecil dari L tabel L hitung L tabel ; kelas kontrol 0.1142 0.1437 dan kelas eksperimen 0.1046 0.1437. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Pada skor posttest, L hitung kelas kontrol sebesar 0.1364 dsn kelas eksperimen sebesar 0.0897. L tabel pada taraf signifikan α = 0.05 dengan jumlah sampel sebanyak 38 siswa dari masing- masing kelas adalah 0.1437. Dari hasil itu terlihat nilai L hitung L tabel. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa uji normalitas tes berjalan baik dan data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian data dianalisis uji homogenitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk melihat varians dari kedua sampel sama atau tidak. Hasil dari pengujian homogenitas dapat dilihat di tabel 4.4. Tabel 4.4. Uji Homogenitas N db F hitung α F tabel Kesimpulan Pretest Posttest 76 74 1.1879 1.1169 0.05 1.7295 Varians Homogen Hasil perhitungan pretest pada kedua sampel, didapatkan nilai F hitung sebesar 1.1879. F tabel pada derajat bebas 74 dan taraf signifikan α = 0.05 adalah sebesar 1.7295. karena F hitung 1.1879 F tabel 1.7295 maka dapat dinyatakan bahwa varians dari kedua kelas sampel homogen atau sama. Hasil perhitungan posttest diperoleh F hitung sebesar 1.1169 dan pada taraf signifikan α=0.05 diperoleh F tabel 1.7295. Dari hasil ini terlihat bahwa F hitung

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205