9
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 1. Pembelajaran Koope ratif
Cooperative Learning
Cooperative learning menurut Scott B. Watson adalah lingkungan belajar kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang
heterogen.
1
Penekanan utama menurut Watson dalam pembelajaran kooperatif adalah pentingnya pembelajaran kelompok secara heterogen yang dilakukan oleh
siswa. Denngan adanya kelompok yang heterogen tersebut, setiap siswa dapat belajar dari siswa lainnya.
Menurut Slavin, seperti yang dikutip oleh Zulfiani dkk, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dimana siswa dalam
kelompok kecil saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan
prestasi belajar tertinggi.
2
Slavin lebih menekankan cara atau kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok supaya pembelajaran dalam kelompok kecil dapat
mencapai tujuan dari pembelajaran. Teori
yang melandasi
pembelajaran kooperatif
adalah teori
konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vygotsky yaitu suatu pendekatan dimana siswa harus secara langsung menemukan dan mentransformasikan
informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran
kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif atau pembelajaran berbasis sosial. Dengan adanya dialog interaktif ini maka
diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya secara mandiri sehingga siswa akan lebih paham dengan konsep yang sedang dipelajari.
1
Warsono, Hariyanto, Pembelajaran Ak tif: Teori dan Asesmen, Bandung: PT Rosdakarya Offset, 2012, h. 160.
2
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartin i, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta : Le mlit UIN Ja karta, 2009, h. 130.